[ George side ]
Akhir-akhir ini aku tak menjahili murid-murid lain bersama dengan Fred dan Peeves, pikiran ku kacau karena seseorang. Dia berasal dari asrama ular!
Apa dia menggunakan sihir hitam untuk mengganggu pikiranku?
Entahlah.. semenjak hari itu semuanya berubah. Aku lebih sering memandanginya, dia berbeda dari anak-anak Slytherin yang lainnya. Err.. aku juga memperhatikannya. Dia sedikit manis.
George sadar dia seorang Slytherin!
Beberapa kali Fred bertanya tentang keadaanku yang seperti ini, maksudku seperti melamun dan memperhatikan gadis itu. Tubuhnya lebih mungil dari pada yang lain, sepertinya cocok bukan jika berada di rangkulanku?
Astaga George kemana akal sehatmu!
Entahlah aku sepertinya sangat putus asa, Ron pasti tak menyukai Ezra jika ia menjadi milikku.
Melamun dibawah pohon sembari menatap danau hitam memang terbaik.
"Hai Weasley!" Ucap seseorang. Suara lembutnya itu membuatku menoleh dan benar saja gadis itu berada disana, senyumnya membuatku gila.
"Uh.. hai, Black" ucapku sembari mengontrol ekspresi wajahku agar tidak gugup. Ia mendudukkan dirinya di sebelahku. Di.se.be.lah.ku.
Aroma permen manis yang lembut itu tercium olehku, aroma yang kusukai darinya.
"Tumben tidak bersama kembaranmu" ucap gadis itu sembari bersandar ke pohon dimana aku bersandar, aku tak fokus pada pertanyaannya wajahnya terlalu memabukkan.
"Weasley?" Tanyanya lagi. Aku langsung membuyarkan lamunanku tentang menikahinya, pacaran saja belum bagaimana menikahinya coba.
"Ah.. iya aku sedang tak ingin" ucapku seadanya, ayolah George kenapa kau menjadi kaku seperti janggut milik Hagrid.
"Kamu tak bersama Higgs dan Pucey?" Tanyaku agar ada topik pembicaraan. Gadis itu tersenyum.
"Tidak, mereka pulang ke rumah mereka" jawabnya. Sial aku lupa jika anak-anak Hogwarts sedang pulang libur natal. Bodohnya aku..
Aku tak pulang karena Ayah dan Ibu pergi menengok kakakku, jadi aku, Fred, dan George di Hogwarts.
[None side]
Kini keheningan melanda mereka berdua, angin sejuk sore ini membuat siapa saja yang terkena mengantuk, namun tidak dengan George yang sedang bergulat dalam pikirannya.
Pikirannya dan hatinya tidak sinkron jika berkaitan dengan gadis yang disebelahnya ini.
Pukk..
Sesuatu berada di bahu George yang sedang melamun, George segera menoleh apa itu. Wajah George langsung bersemu merah menemukan gadis yang ia sukai tertidur di pundaknya.
[George side]
Dia kini tertidur di bahuku dengan damai, rambut hitamnya yang kontras dengan kulitnya membuatnya semakin sempurna dengan wajah yang cantik itu.
Aku ingin berterimakasih kepada ayah dan ibunya telah melahirkan gadis yang begitu cantik.
Wajah tenangnya saat tertidur kini jadi candu, ah.. apa aku harus memberitahukannya?
"Aku menyukaimu" gumamku pelan sembari mengecup pucuk kepalanya. Ia bergerak sedikit membetulkan posisi tidurnya yang kini malah memeluk lenganku.
Aku tidak pernah sedekat ini, jantungku berdebar dua kali lipat, pasti wajahku memerah.
Nanti akan ku beritahu dia yang sebenarnya, persetan dengan Ron dan asramanya. Akan kuberitahu dunia bahwa seorang George Weasley menyukai Ezra Black!
