𝘗𝘳𝘰𝘮𝘪𝘴𝘦 - 𝑩𝒍𝒂𝒊𝒔𝒆 𝘹 𝒚𝒐𝒖

1K 141 14
                                        

[3rd side]

Sudah 8 tahun seorang Blaise Zabini menyendiri semenjak masuk ke Hogwarts tidak seperti teman-temannya contohnya Draco yang sudah bergonta-ganti kekasih. Blaise bahkan sampai disebut oleh Draco hanya menyukai sesama jenis karena hal itu. Blaise sendiri sudah menyelesaikan studinya di Hogwarts berikut mengejar ketertinggalannya saat perang kemarin.

Namun satu hal yang mereka semua tidak ketahui semua itu terjadi karena sebuah janji kekanak-kanakan yang dibuat Blaise kecil dengan sahabat kecilnya, Jessica Diggory. Gadis keturunan veela itu selalu memikat hati seorang Blaise yang dingin.

───Flashback

"Laisee! Berjanjilah padaku!" Ucap seorang gadis kecil yang sedang bermain di taman belakang Zabini Manor. Gadis kecil itu tersenyum lebar sembari menyodorkan kelingkingnya kepada seorang anak laki-laki dihadapannya.

"Untuk?" Tanya Blaise dengan wajah penuh keheranan saat disodorkan kelingking oleh anak bungsu Diggory itu. Gadis di depannya ini berbeda 2 tahun dengannya, tubuhnya juga lebih pendek daripada Blaise namun gadis itu selalu bersemangat seperti anjing kecil yang lucu dan itu yang Blaise suka. 

"Cepat kaitkan kelingkingku aku pegall" Ucap gadis itu sembari mengerucutkan bibirnya, segera Zabini mengaitkan kelingkingnya pada gadis kecil itu. Gadis itu tersenyum senang saat Blaise mengaitkan kelingkingnya.

"Sudah, tapi berjanji untuk apa Jess?" Tanya Blaise menyembunyikan kegugupannya saat melihat senyuman gadis itu mengembang, itu sedikit membuat perut Blaise kecil penuh oleh kupu-kupu.

"Menikah denganku ketika aku kembali dari Perancis!" Ucap gadis kecil itu bersemangat.

────End

Kini Blaise bersama teman-temannya sedang berada di Three Broomsticks berkumpul dengan teman-temannya. Meminum Butterbeer di sela-sela libur kerja mereka sudah menjadi rutinitas.

'klang..'

"Jadi, Blaise kau masih ingin sendiri?" Tanya Pansy kepada Blaise sembari mengesap Butterbeer miliknya. Semua teman-temannya langsung menoleh ke arah Blaise penasaran dengan jawaban pemuda itu. Tanpa sadar seorang gadis yang membelakangi Blaise ikut penasaran dengan jawaban itu namun ia menahannya.

"Ya, aku tidak tertarik dengan siapapun" Jawab Blaise, gadis yang membelakanginya itu kini berdiri dan menghadap ke arah Blaise.

"Maaf, Laise tapi aku tidak yakin" Ucap gadis itu setelah menepuk pundak lelaki itu, langsung Blaise menoleh ke arah gadis itu. Gadis itu tersenyum hangat kepada Blaise tanpa sadar mengeluarkan aura Veela miliknya yang membuatnya menjadi perhatian. 

Blaise mematung sesaat melihat gadis yang berada dihadapannya, pemuda itu langsung berdiri memeluk gadis itu. Teman-teman Blaise sedikit terkejut dengan itu, sedangkan gadis itu hanya menepuk-nepuk punggung milik Blaise sembari terkekeh.

"Wow apa itu?" Ucap Draco memecahkan keheningan karena kebingungan. Blaise melonggarkan pelukkannya pada gadis dihadapannya dan mengecup keningnya. Pemuda itu kembali duduk bedanya kali ini ia memangku gadis itu.

"Kenalkan, Jessica Diggory. Calon istriku" Ucap Blaise yang membuat teman-temannya tercengang, gadis itu hanya tersenyum dan menyapa teman-teman milik Blaise.

"Blaise selangkah lebih maju daripada kita semua" Ucap Adrian sembari terkekeh.

"Benar, gila calon istrimu cantik" Ucap Draco sembari memperhatikan Jessica yang berada di pangkuan Blaise. Jessica hanya tersenyum senang bahwa Blaise tidak melupakan janjinya.

"Jadi, Diggory kamu bersekolah dimana?" tanya Pansy penasaran

"Tolong Jessica saja, Aku bersekolah di Beauxbatons" Jawab Jessica.

Blaise sendiri tidak menyangka bahwa gadisnya kini berada dihadapannya, tubuhnya masih mungil, cantiknya pun tidak luntur dari wajah dan jiwanya, dan tubuhnya seperti yang ia bayangkan setiap saat. Cocok di rangkulannya.

Mereka semua mengobrol hingga larut malam, Blaise dan Jessica pamit kepada teman-temannya untuk pulang duluan. 

"Mengapa kamu tidak mau memberitahuku jika akan ke inggris?" Tanya Blaise sembari menggengam tangan Jessica, takut jika wanitanya ini menghilang.

"Aku ingin menjadi kejutan yang tak terduga di kehidupanmu" Jawab Jessica tersenyum, bohong jika Blaise tidak merona, tentu saja ia merona. Ia sedikit beruntung karena penerangan begitu redup.

"Kalau begitu.." Ucap Blaise menggantungkan pembicaraannya sembari berhenti berjalan dan menghadap gadis itu.

"Aku akan menjadi orang yang selalu menunggu kejutan darimu" Lanjut Blaise sembari mengusap pipi Jessica, pemuda itu mendekatkan wajahnya dengan wajah gadis itu menyatukan kedua bibir mereka sesaat. Panutan mereka merenggang menyisakan wajah merona di kedua pasangan yang di mabuk cinta ini.

Penantian Blaise memang tidak sia-sia menunggu gadis pujaannya.

───

"Laise! astaga anakku!" Jessica berkacak pinggang melihat kelakuan Ayah dan anaknya ini. Jessica sudah menikah dengan Blaise dan memiliki anak bernama Jordan Draco Zabini. Draco menjadi Ayah baptis untuk Jordan.

Kini Jessica terkejut dengan kelakuan mereka berdua. Ayah dan anak itu sedang bermain dengan tepung di ruang tamu, Manor Zabini memang tidak seluas Malfoy Manor tapi lihat yang mereka buat. 

"Ayolah sayang, kemarilah" ucap Blaise mendekat dengan tangan yang penuh tepung dengan segera menorehkan tepung di wajah istrinya itu bersama anaknya, Jessica terkekeh mengikuti permainan mereka.

"Mamaa selamatkan aku dari papaa"

"Kemari anakku mari kita serang papa" 

"Sudahhh, Papa kalahh" 

───

Setelah bermain dan membersihkan segalanya dari tepung, Jordan tertidur pulas. Blaise dan Jessica kini berada di kamar mereka, menikmati angin yang berhembus dari balkon kamar. 

"Terimakasih mau menungguku, Laise. Aku mencintaimu" Ucap Jessica menangkup kedua pipi suaminya itu dan mengecup bibir milik suaminya itu.

"Tidak, aku yang berterimakasih karena kamu telah membuat janji itu. Aku sangat mencintaimu, Jessica"  

────────P R O M I S E────────

Oh! ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang