8. KECEWA.

169 101 52
                                    


Sella tak henti-hentinya menangis, kini hanya lisan bertuliskan nama neneknya yang ia bisa lihat. Arsyi dan Jojo setia menemani Sella. Gadis itu tadi memberitahu Arsyi bahwa neneknya telah meninggal, sangat mengejutkan.

"Lo tinggal sama gue aja ya, Sell" kata Arsyi sambil mengusap punggung Sella.

Sella hanya mengangguk, hanya Arsyi yang kini ia punya. Jojo memeluk Sella bermaksud untuk memberi dukungan.

"Sabar ada aku disini, Sell. Buat kamu" ucapnya

*****

"Ethan, makan dulu. Mama udah buat kue kesukaan kamu tuh" ujar Clara lembut. Ethan mengangguk dan pergi ke meja makan.

Saat sedang makan, papa Pramano datang dan langsung duduk di meja makan. Membuat nafsu makan Ethan langsung lenyap. Kejadian malam itu masih mengelilingi pikirannya.

"Ethan" panggil sang Papa.

Ethan langsung bangkit dan beranjak menuju kamarnya. Kecawa, itu saja yang membuatnya malas menatap papanya sendiri.

*****

"Sell, kalo gue kasih tau Ethan tentang keadaan lo sekarang, gimana?" tanya Arsyi pada Sella yang sedari tadi hanya melamun.

Sella menggeleng. "Dia masih marah sama aku sepertinya, Syi. Jadi diemin dulu, aku gak enak sama kak Ethan." terang Sella. Demi kenyamanannya juga.

Arsyi mengangguk, ia langsung membaringkan tubuhnya di ranjang. Sangat mengantuk.

Sementara Sella, gadis itu masih melamun, kehilangan Nenek Ira sungguh menyiksa batinnya. Ditambah masalahnya dengan Ethan yang belum terselesaikan. 

****

Minggu pagi ini Arsyi mengajak Sella untuk pergi ke salon, sekali-kali cewek satu ini terlihat lebih cantik seperti layaknya wanita.

"Arsyi ngapain kita kesini, gak mau, aku takut" Sella menolaknya saat Arsyi menyuruhnya masuk kedalam salon.

"Biar cantik! Ayo cepetan masuk lo cuma duduk santai aja" paksa Arsyi menarik tangan Sella.

"Mbak, dandanin dia yang cantik pokoknya." pinta Arsyi pada sang pegawai lalu di iyakan.

Satu jam lama nya akhirnya Sella sudah selesai di salon, rambut dan wajahnya terlihat lebih indah dari sebelumnya. "Sip cantik juga!" puji Arsyi.

Arsyi dan Sella sudah selesai berbelanja mulai dari baju, sepatu, dan juga tas. Kini tinggal mereka mengisi perut.

"Mau makan apa lo?" tanya Arsyi

Sella bingung, tidak ada daftar pilihan makanan kesukaannya. "Ikan asin gak ada?" tanya Sella balik.

Arsyi tertawa gemas, mana ada makanan seperti itu di restoran ini. "Gila ya lo, mana ada yang begituan adanya-" kali ini ucapan Arsyi terpotong.

"Eh lo berdua" potong seseorang. Arsyi mengepalkan tangannya. Kenapa selain di sekolah manusia satu itu ada disini.

"Hai kak Elang" sapa Sella ramah.

"Ngapain sih lo, Lang. Lo ngikutin kita?" kata Arsyi dengan nada ketus.

"Arsyi udah" Sella berusaha menghalangi perdebatan mereka.

Elang menatap aneh kepada Arsyi. "Geer lo, gue kesini karena mau beli makan kali. Oh iya, Sella. Kemarin lo kemana aja?" tanya Elang

"Kemananya dia gak penting kali buat lo. Lagian bilangin tuh sama Ethan, dia gak bisa lindungin pacarnya sendiri mending putusin aja" sosor Arsyi.

SELLATHAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang