13. KECEWA(2)

145 87 80
                                    

Maaf banget buat kalian yang mungkin risih liat cerita SELLATHAN ganti cover mulu. Hehehe maaf ya🐥. Ilustrasi di atas sebagai penyedap cerita ini🐥.

Ethan berlari menyusul Sella, dan akhirnya Ethan berhasil mengsejajarkan langkah kakinya dengan gadis itu.

"Sella tunggu" pekik Ethan menarik tangan Sella.

Sella langsung menghapus air matanya, "Apa lagi kak?" tanya Sella nadanya sesegukkan.

"Gue anterin pulang, ya?" bujuk Ethan lembut.

Sella menggeleng sambil tersenyum, "Jangan ya kak. Emang gak denger kata mama kak Ethan? aku gak boleh deket-deket kakak lagi"

"Tapi, Sell" jawab Ethan namun bingung harus meneruskan kalimat apa.

"Aku bisa pulang sendiri kok. Dan satu lagi, jangan cari-cari aku lagi ya" Sella langsung pergi begitu saja, maksudnya karena ia ingin menenangkan hatinya.

Ethan menatap kepergian Sella sampai bayangan gadis itu menghilang, sebenarnya baru pertama kali Ethan merasa takut kehilangan seseorang. Jika dulu Dahlia meninggalkannya sedari kecil tidak berpengaruh banyak, lain dengan Sella yang baru saja meninggalkannya sambil menutupi luka akibat lontaran pedas mamanya tadi.

Ethan balik ke rumah, ternyata mama dan papanya masih duduk di ruang tamu. Tanpa menyapa bahkan permisi Ethan langsung masuk kamar begitu saja.

"ANJING.." umpat Ethan sambil memukul lemari bajunya, setelah itu langsung membaringkan diri.

"Dosa banget gue nambahin lagi beban luka buat Sella."

*****

Sella duduk di depan rumahnya. Sepi keadaan, gelap bagaikan kehidupan. Hanya suara jangkrik dan tokek yang menemaninya malam ini. Sella mengeluarkan Awan dari kandang lalu mengelus ayam itu lembut.

"Awan gak tidur?" tanya Sella seraya mengusap air matanya lagi.

"Piaankk piaankk"

Sella juga melihat kalo Awan sepertinya sedang bersedih. "Kamu kok mendung sih?"

"kita kayaknya satu hati deh, Wan" kata Sella memanyunkan bibirnya.

"Ohiya, sampah itu 'kan di pungut, Awan juga aku pungut di belakang sekolah dan aku bawa pulang deh. Yaah, berarti nasib kita sama dong. Sama-sama sampah"

****

Ethan turun dari tangga, nyelonong begitu saja tanpa berpamitan dengan Mama atau Papanya.

"Ethan stop!" tahan Dahlia.

"Ethan, ini aku udah siapin roti bakar sama nasi goreng. Aku tau pasti kamu bosen 'kan kalo makan pake tempe terus?" lanjut Dahlia karna kemarin Syam memberitahunya bahwa setiap hari Ethan makan tempe buatan Syam.

"Kata siapa gue bosen? Mending tiap hari gue makan tempe dari pada liat muka lo terus" Ethan langsung meninggalkan Dahlia begitu saja.

Dahlia menahan emosinya. Apa Ethan lupa dengan cinta masa kecil mereka berdua?

"Dahlia, Ethan udah berangkat?" tanya Clara tiba-tiba

Dahlia beralih menatap Clara, "udah kok tante barusan, aku pamit dulu ya mau nyusul Ethan." jawab Dahlia sambil berpamitan.

Clara heran, apa putranya masih marah atas kejadian semalam sampai lupa berpamitan untuk pergi ke sekolah?

****

"Cie Syam, pj dong" goda Siko

"Gila baru kemaren di jemur sekarang udah soldout aja" ledek Niko

"Hahhaha, kali-kali gue punya pacar yakan" tawa Syam sambil melirik ke arah perempuan di sampingnya.

"Pacar siapa ya Syam?" tanya perempuan itu, namanya Hana.

Semua tertawa, entah apa yang Syam lakukan, menjadikan teman kelas mereka yang lumayan lemot sebagai pacar. Walaupun Hana cantik, tapi soal bicara ia pasti tidak nyambung.

"Kan lo pacar Syam, Han" Sambung Elang

Hana menatap Syam, "Emang kita pacaran ya?" tanya Hana begitu datar.

Syam menepuk jidat, alasannya menjadikan Hana sebagai pacar yaitu untuk mencari tau harga tempe yang di jual Hana, jadi orang tua Hana memiliki usaha tempe yang cukup laris. Karna Syam dan Hana sama-sama bersaing di perjualan tempe maka dari itu Syam memutuskan memacari Hana 👍

"Kita barusan pacaran, sayang" jawab Syam mencoba sabar.

"Kita? Siapa aja ya, Syam?" tanya Hana lagi.

"Udah deh Syam. Sakit perut gue"

"Mending kita makan tempe aja" ajak Niko memberi saran.

"Tempe siapa yang di makan?" sahut Hana

"Syam 'kan punya usaha tempe, jadi tempe dia-lah" jelas Niko.

"Udahlah masuk ayo ke Basecamp, ngapain berdiri disini" ajak Elang langsung naik tangga menuju ruang keluarahan Ethanesboy.

"Hana boleh masuk?" tanya Syam kepada yang lain.

"Lo tau 'kan Syam, Ethan larang kita buat izinin sembarang orang masuk. Kecuali Ethan yang ngebolehin" jawab Siko sambil menjitak Syam.

"Hana, kamu ke kelas aja sana. Nanti kita ketemuan di kantin" titah Syam

"Ngapain ke kelas?" tanya Hana bingung

Syam tersenyum masam, "Belajar lah sayang. Inikan di sekolah"

"yaudah deh. Bye, Syam." Hana langsung meninggalkan Syam begitu saja.

"Tumben ya Ethan lama datengnya" bingung Niko

"Bolos mungkin, lo telepon aja" jawab Elang sambil memainkan game di ponsel nya.

Sedangkan Siko dan Syam sibuk meracik tempe di penggorengan.

"Nah itu Ethan" ujar Syam saat melihat Ethan masuk sambil memasang muka dingin.

"Dari mana aja lo?" tanya Elang. Tapi tidak di respon Ethan.

"Ethan kok aneh ya?" bisik Niko kepada Syam. Syam ikut mengangguk, "Mana gue tau, gue kan lagi goreng tempe"

*****

"Asem banget muka lo, kenapa?" tanya Arsyi saat Sella duduk.

"Gak tau deh, Syi. Aku juga bingung hidup aku gini terus" jawab Sella datar.

Arsyi mengerutkan dahi, "karena Ethan 'kan?"

ALLO MAACIIW UDAH BACAA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
.. FLLOW JGA AKN WTTPD KU🐥👍

SELLATHAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang