16. Aku, kamu dan Senyuman

130 60 44
                                    

"Pindah sini, di samping gue"

Sella menurut lalu pindah untuk duduk di depan. Sella masih diam, sibuk dengan perasaannya sendiri.

"Mau langsung pulang?" tanya Ethan sambil melirik kearah Sella.

"Iya" jawabnya datar.

Sudah 17 menit di dalam mobil mereka berdua hanya saling diam. Ethan sibuk menyetir sedangkan Sella berusaha untuk melupakan rasa sakit hatinya.

"Kenapa sih diem aja" decak Ethan. Tak betah kalau harus lama-lama berdieman.

"Gak papa kok" jawab Sella masih datar.

"Lo cemburu liat gue di cium Dahlia tadi?" tanya Ethan mengintrogasi.

Tentu iya! Apa Ethan sebodoh itu, sampai tidak mengetahui perasaannya saat ini?

"Engga kok. Ngapain cemburu sama kak Ethan," alibi Sella berbeda dari kenyataan.

"Terus kenapa diem?"

"Yaa ... aku cuma males ngomong aja"

"Yakin?" tanya Ethan kurang percaya.

Sella menggrutuki dirinya sendiri. Apa yang harus ia lakukan selanjutnya?

Ethan tersenyum miring, "Ucapan doang yang enggak, tapi dari mata iya"

Sella menoleh kearah Ethan dan mengernyitkan dahinya, "Maksud kak Ethan?" tanya Sella tak santai.

Ethan memberhentikan mobilnya, kemudian dia menggenggam tangan Sella, membuat yang punya tangan terkenjut. "Pertama kali gue genggam tangan lo ini, waktu lo datang ke basecamp buat minta maaf. Tapi gue kasar pegangnya" ucap Ethan seraya mengusap lembut genggaman tangan Sella.

Sella terdiam tak berani menyahuti. Hatinya berdegup kecang. Rasa takut, sedih, dan nyaman bercampur aduk dalam hati dan pikirannya.

"Cie baper" ledek Ethan sambil melepas genggaman tangan Sella.

"Kak Ethan gak lucu!" geram Sella kesal.

Ethan terkekeh, tak menyangka jika hal sekecil itu bisa membuat pipi Sella langsung merah.

"Maaf ya, sayang? Aku terlalu buru-buru buat kenalin kamu ke orang tua aku. Aku cuma mau, mereka sayang juga sama kamu. Karena aku tau, kamu butuh itu" ucap Ethan jujur, perkataannya lebih lembut dari biasanya. Pertama kali Ethan bicara selembut ini kepada wanita selain mamanya.

Senyuman di bibir Sella terangkat, dia tidak tau harus bereaksi seperti apa. Kejadian semalam masih melukai hatinya. Namun, perlakuan Ethan sangat membuatnya tersentuh dan sangat hangat. Apalagi melihat senyuman laki-laki itu dari jarak dekat, sungguh berbeda dari Ethan yang pertama kali dia lihat.

"Ada satu hal yang mau aku tanya sama kakak" ucap Sella

"Apa itu?"

"Apa kamu sudah nyaman sama aku? Dan apa aku sudah berhasil bikin kamu sayang sama aku?" bertanya ini yang ingin sekali Sella katakan, namun tidak ada momen yang pas untuk menyatakannya.

Ethan hanya tersenyum, kemudian mencium pipi kanan Sella dengan lembut, "apa selama ini kamu gak sadar, kalau aku sayang sama kamu?"

Sontak terkejut, Sella benar-benar malu sekarang. Mendapatkan ciuman dari seorang Ethan, laki-laki yang menjadi pacarnya.

Melihat gerak-gerik Sella yang terlihat malu, Ethan mengerti bahwa gadis itu sedang salah tingkah. Dilihat dari raut wajahnya yang memerah. Ethan pun langsung menyalakan mobilnya lalu melanjutkan perjalanannya untuk ke rumah Sella.

****

"Udah sampai, ayo turun" Ethan membuka pintu mobilnya dan keluar.

"Makasih kak" ucap Sella ikut turun.

SELLATHAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang