The Reason 3

BC : 2

Tanda ** artinya kisah perjalanan tidur panjang Taehyung yang sedang mengalami perjalanan waktu dimana ia bertemu dengan Jungkook, Eunha dan juga Sehun (benar gak sih ya deskripsi ku. Haha😅). Kalian coba nilai saja deh sendiri 😅😅

Oh iya, jika ketemu * artinya Dreams area berakhir ya, dan lanjutannya sudah masuk cerita normalnya.

.

.

.

Enjoyed!!!

.

.

**

'Taehyungie'

'Taehyungie'

'Taehyu--'

'Tae---'

'-------'

Panggilan-panggilan yang selalu memanggil namanya dengan nada rindu, selalu memenuhi pendengarannya.

Ia mencoba menutup kedua telinganya, tapi tidak berhasil. Mencoba mencari asal suara itu berada dengan memindai seluruh ruangan. Tapi tetap saja ia tidak menemukannya.

'Taehyung'

Tidak-tidak, ia tidak boleh mendengar suara ini. Ia kembali mencoba menutup kedua telinganya, dengan memejamkan kedua matanya. Mulutnya bergerak-gerak dengan merapalkan doa.

'Taehyungie'

"Ku mohon. Ku mohon pergilah" katanya dengan memejamkan matanya semakin erat.

'Taehyung'

"Tid-----"

"Hei sayang. Tenanglah. Ada apa?" tanya wanita paruh baya dengan menguncangkan tubuh sang anak.

Taehyung yang merasakan guncangan pada pundaknya mencoba membuka kedua matanya dengan perlahan,
"Eo-Eomma" panggilnya saat mendapati wajah sang ibu yang berdiri didepan matanya.

"Ada apa sayang. Kenapa Taehyungie berteriak?" tanya sang ibu dengan duduk disebelahnya. Mengusap bulir-bulir keringat sebesar biji jagung pada kening Taehyung.

"Eomma. Apa eomma mendengar suara seseorang?" bukannya menjawab, ia malah mengajukan pertanyaan pada ibunya.

"Suara?" ulang ibunya.

"Iya eomma. Suara seseorang" katanya dengan meyakinkan.

"Tidak. Eomma hanya mendengar suara mu yang berteriak. Apa itu suara seorang yeoja?" tanya ibunya balik dengan penasaran.

"Bukan yeoja. Tapi suara seorang namja. Suaranya sedikit serak seperti sehabis menangis, dalam dan merdu" kata terakhir ia ucapkan dengan sangat pelan, karena ia seperti merasa mengenal akrab suara itu.

"Tidak ada suara siapa-siapa sayang. Ingat, hanya kita berdua disini" ucap ibunya dengan mengusap lembut surainya.

"Sebaiknya Tae bersiap. Bukankah Tae punya janji dengan Yoongi".

"Eoh? Ah! Aku lupa Eomma" katanya yang baru mengingat janjinya. Ia pun segera berlari menuju kamar mandi. Tidak memperhatikan wajah sang ibu yang menatapnya tersenyum hangat dan luntur dengan tatapan sendunya.

.

.

Sudah hampir setengah jam ia berdiri seperti orang linglung di depan gerbang sekolah Yoongi. Tadi ia sudah menghubungi Yoongi, dan Yoongi menyuruhnya untuk menunggunya di depan gerbang. Tapi sampai sekarang Yoongi tidak datang juga.