The Reason 3

BC : 1

Hai hai.

Masih ada yang ingat cerita ini?.

Ni aku bawa lanjutan kisah mereka. Jujur, aku gak pernah bisa move on dari kisah yang satu ini.

Bahkan reason 1 dan 2 selalu aku baca berulang-ulang. Asli gak pernah bosan sama ceritanya.

Apa ada yang sama kayak aku? 😅

Oh ya . .

Di cerita kali ini kalian akan aku bawa kedalam dimensi lain dimana itu merupakan perjalanan kisah Taehyung selama mengalami tidur panjang.

Semoga kalian suka.

.

.

.

The Reason 3 : BONUS CHAPTER

.

.

.

Enjoyed!!

.

.

.

Dua tahun kemudian.

Putri kecil Jungkook yang bernama Jeon Taeri, sudah berusia dua tahun lebih. Putri kecilnya yang cantik, tumbuh kembang dengan sehat.

Awalnya Jungkook ingin memberikan nama Chaeyeon, mengingat nama itu yang pernah Taehyung buat. Tapi ia memilih Taeri sesuai usulan Eunha yang menjelaskan nama Taeri merupakan awalan dari nama sang eomma Taehyung. Jadi ia memutuskan memberi nama Taeri, Jeon Taeri.

"Taeri . . Tunggu ahjumma. Jangan berlarian" kata Min ahjumma sambil mengejar Taeri yang berlari kearah kamar dengan pintu bercat putih. Min ahjumma juga ikut mereka pindah ke Jepang. Karena Jungkook hanya bisa mempercayai keluarganya pada wanita paruh baya itu.

"Tidjak mauu . ." celoteh khas anak kecil dari Taeri. Ia sesekali menoleh kebelakang untuk memastikan keberadaan Min ahjumma yang berlari mengejarnya.

Saat ia berada didepan pintu bercat putih itu, ia semakin mengembangkan senyumannya. Tangan-tangan kecilnya mendorong pelan pintu itu hingga terbuka lebar.

"Appa!" teriaknya pada sosok Jungkook yang sedang duduk disamping tempat tidur. Jungkook menoleh dengan tersenyum hangat pada putri kecilnya. Memberikan gestur agar Taeri mendekat padanya.

"Appa. Taeyii bocan . ." keluhnya saat sang appa mendudukkannya pada pangkuan.

Tok tok tok

Jungkook maupun Taeri menoleh kearah pintu yang diketuk.

"Maaf tuan. Saya sudah mencegah Taeri agar tidak kemari" kata Min ahjumma yang berdiri diambang pintu.

"Sudah tidak apa ahjumma. Biar Taeri sama saya saja. Ahjumma bisa melanjutkan pekerjaan ahjumma."

"Baik tuan. Kalau begitu saya permisi" pamit Min ahjumma dengan menutup kembali pintu itu. Sebelumnya ia melirik sekilas kearah tempat tidur dengan tatapan sendu.

"Appa" panggil Taeri. Ia hanya bergumam "heum" sebagai jawaban.

"Appa~" bukannya menjawab, Taeri malah kembali memanggilnya.