Enjoyed!!
.
.
Jungkook masih enggan melepas pelukannya, ia masih betah memeluk tubuh sang istri dalam dekapannya. mencium aroma tubuh Taehyung yang sangat-sangat ia rindukan.
"Aku selalu suka aroma tubuh mu" katanya dengan mencium dan menghirup perpotongan leher Taehyung.
"Jung-Jungkook. Apa yang kau lakukan?" tanya Taehyung saat Jungkook mulai menjelajahi leher dan pundak Taehyung yang terekspose dengan kecupan basahnya.
"Maaf sayang, aku tidak bisa mengontrol diri ku karena aku sungguh merindukan mu. Ku mohon, kau harus selalu siap jika aku melakukan hal seperti ini bahkan lebih terhadap mu." lirihnya menatap kedua hazel indah sang istri.
Kedua tangan Taehyung membingkai wajah Jungkook, mengamati wajah rupawan suaminya yang ia akui setiap menatap wajahnya hatinya menghangat dengan degupan jantungnya yang berpacu. Ia sadar, bahkan saat ingatannya menghilang tentang kenangan manis mereka, tapi perasaannya tetap sama bahwa ia sangat mencintai Jungkook melebihi apapun.
"Rambut mu ternyata sudah sepanjang ini" kata Jungkook dengan menyelipkan anak rambut Taehyung pada telinganya.
"Apa harus dipotong?" tanya Taehyung dengan mulai menyingkirkan poninya yang sudah menutupi kedua matanya.
"Sebenarnya kau sangat terlihat cantik saat ini" jujurnya dengan memandangi wajah sang istri yang memerah akibat ucapannya.
"Aku sangat mencintaimu sayang. Ku harap kau tidak akan pernah bosan mendengarnya. Karena aku akan selalu mengungkapkan cintaku padamu." lanjutnya dengan mencium lama kening Taehyung.
Bagaimana Taehyung akan bosan mendengar ungkapan cintanya, di saat ia sangat menyukai pengakuan Jungkook terhadapnya. Ia sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah membangunkannya dari mimpi buruk yang terus mengejarnya selama ia koma. Mimpi buruk yang bahkan dia tidak ingat akan mimpi itu.
.
.
Kedua mata indah itu tidak berhenti memperhatikan seorang wanita yang menggandeng seorang anak laki-laki dan seorang anak laki-laki lainnya yang berjalan di depan wanita itu. Bahkan wanita itu terlihat sangat akrab dengan anak laki-laki yang digandengnya.
Ada perasaan menyesakkan saat ia memperhatikan interaksi mereka yang sedang berjalan masuk ke dalam rumah. Suara tawa samar-samar dapat didengar olehnya yang berada dilantai dua.
Saat mereka tidak terlihat lagi olehnya, ia hanya bisa menatap lurus ke depan dengan pikirannya yang menerawang jauh menembus langit yang terbentang luas. menutup sebentar kedua matanya, membiarkan setetes air matanya jatuh dari mata indahnya.
.
Ckleak
"Eomma"
Suara teriakan dengan pintu yang dibuka kasar membuat Taehyung sedikit terkejut dengan lamunannya. Ia memperhatikan dengan jelas bagaimana kedua anak laki-laki itu berlari kearahnya dengan senyuman bahagia mereka.
"Eomma" panggil mereka lagi yang telah berada dalam pelukan sang eomma yang secara naluri menyambut kedatangan keduanya. Taehyung sudah mendengar cerita tentang si kembar dari Jungkook, yang pada saat ia bangun dari komanya si kembar tidak ada di rumah karena masih berada di Busan untuk kegiatan Sekolah mereka.
"Eomma hikss" suara tangis salah satu putranya yang semakin merapatkan tubuhnya dalam pelukan Taehyung.
"Eomma di sini sayang" ucap Taehyung dengan mengecup kedua kening putranya.
"Jaehyun, Raehyun" panggilnya yang tanpa kendala mengenali perbedaan putranya. Entah mengapa ia bisa membedakan kedua putranya dengan sangat mudah.
Saat ia kembali memeluk kedua putranya, seorang wanita masuk kedalam kamarnya bersama Eunha dan Taeri dalam gendongannya.
"Eomma, ini adalah Sana eonni. Sekertarisnya appa" ucap Eunha memperkenalkan Sana pada eommanya.
Taehyung melepas pelukannya, berdiri dari posisinya, menyambut uluran tangan Sana yang mengarah padanya.
"Taehyung."
"Sana". Kata keduanya dengan saling memperkenalkan diri mereka.
'Tiga!'
Taehyung memejamkan keduanya matanya saat seruan itu terdengar olehnya, ia pun berjongkok dengan kedua telinganya ia tutup rapat-rapat dengan kedua tangannya. Menundukkan wajahnya dalam lipatan kakinya saat tiba-tiba sebuah ingatan terlintas dalam otaknya seperti kaset rusak.
Mereka yang tiba-tiba melihat Taehyung seperti ketakutan pun menjadi panik. Eunha mencoba memeluk tubuhnya yang bergetar hebat. Taeri dan bahkan si kembar menangis histeria melihat keadaan sang eomma yang tiba-tiba ketakutan.
Sana segera merogoh tasnya, mengambil ponselnya dan segera menghubungi Jungkook, Karena ia juga merasa panik melihat keadaan Taehyung saat ia berjabat tangan dengannya.
.
.
Jungkook bergegas menghampiri Dr. Shin yang sedang merapikan alat-alat dokternya yang tadi ia gunakan saat memeriksa keadaan Taehyung.
"Bagaimana Dok? Apa yang terjadi dengan istriku?"
"Taehyung-ssi baik-baik saja untuk saat ini. Dia tadi hanya terserang panik saat tiba-tiba ada ingatan yang terlintas dalam pikirannya. Mungkin itu ingatan yang buruk, makanya ia sampai menangis dan ketakutan" Dr. Shin menerangkan karena ia sering menghadapi pasien yang sama seperti Taehyung. Itu sebabnya ia tahu dengan jelas apa yang terjadi pada Taehyung.
"Jika hal seperti ini terjadi lagi, yang dibutuhkan oleh tubuhnya adalah pelukan dan bisikan penenang pada telinganya, yakinkan dia bahwa dia tidak sendiri saat terjadi serangan panik seperti itu."
"Kalau begitu saya permisi Jungkook-ssi" lanjut Dr. Shin dan berlalu pergi meninggalkan kediaman Jeon.
Setelah kepergian Dr. Shin, Jungkook mendudukkan dirinya di samping sang istri yang tertidur. Tangannya terangkat mengusap lembut wajah halus Taehyung.
"Sebenarnya ingatan seperti apa yang kau alami sayang, sampai membuat mu seperti itu" ucapnya dengan menggenggam jemari Taehyung dan menciumnya lembut.
.
.
'Tiga'
Suara lantang itu membuat Taehyung terdiam. Sebuah kenangan atau mimpi yang pernah dialaminya tiba-tiba terlintas dalam otaknya. Dimana ia yang berlari masuk ke dalam ruangan yang hanya diterangi dengan penerangan yang minim akan cahaya.
Penerangan minim itu, tidak membuat Taehyung tidak bisa melihat apa yang terjadi di depan matanya. Ia bahkan dengan sangat jelas melihat tubuh dua orang yang tanpa busana menyatu sempurna.
Deg
Menangis keras saat salah satu diantara mereka menoleh kearahnya, wajah Jungkook terlihat begitu jelas yang berada di atas tubuh seorang wanita. tanpa menghiraukan kehadiran Taehyung, Jungkook semakin menghujani wanita itu yang sudah mengangkang menyambut kejantanan Jungkook yang berada di dalam lubangnya.
Tangisan Taehyung semakin pecah saat melihat dengan jelas wajah wanita itu yang tersenyum remeh kearahnya. Wanita yang memperkenalkan namanya dengan nama Sana. Dan setelahnya hanya gelap yang menyerang dirinya.
.
.
Oke sekian dan terima kasih 😚😚
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason 3
FanfictionThe Reason 3 : Bonus Chapter Kelanjutan dari kisah keluarga Jeon. Flashback area atau Dreams area.. KookV Vers. BxB awas typo bertebaran. Penasaran sama kisahnya. Silahkan baca dan nantikan kelanjutannya. Jeon Jungkook x Kim Taehyung