Enjoyed!!
.
.
..
Ddrrtt ddrrttt
Jungkook menautkan kedua alisnya bingung saat mendapati nama 'Haruto' pada layar ponselnya yang bergetar, mengingat Haruto adalah salah satu karyawan kepercayaannya yang membantunya selama dia berada di Jepang. Posisi Haruto sama seperti dengan posis Jung Hoseok yang berada di Korea.
"Tuan Jungkook, ada masalah" kata Haruto saat Jungkook mengangkat sambungan telpon darinya.
"Masalah? Apa sesuatu terjadi?" tanyanya dengan berjalan kearah balkon pada kamarnya. Kedua matanya menangkap anak-anaknya yang sedang bermain dihalaman samping rumah mereka yang disulap menjadi taman bermain untuk anak-anaknya.
"Tuan. Tuan tidak melihat berita? Ada banyak wartawan sekarang ini berada diluar Perusahaan meminta penjelasan kepada tuan". Jungkook kembali menautkan kedua alisnya bingung dengan perkataan Haruto yang tidak pada intinya, dia tidak menyukai hari liburnya yang berharga terganggu.
"Bisa kau jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi" katanya yang mulai sedikit kesal.
Haruto menjelaskan padanya dengan sangat detail tentang apa yang sedang terjadi, dan bagaimana para wartawan-wartawan itu yang mendesaknya untuk meminta penjelasan tetang berita yang sedang berlangsung pada seluruh stasiun tv di Jepang.
Saat Haruto menjelaskan padanya, Jungkook berjalan cepat keluar dari kamarnya, mencari keberadaan Taehyung yang katanya akan berada diruang tengah untuk menonton tv.
. . .
Saat Jungkook sudah berada diruang tengah, ponsel yang tadi terhubung dengan Haruto dia akhiri begitu saja. Kedua kakinya berjalan perlahan dengan pandangannya jatuh pada siaran tv yang sedang menayangkan berita yang tadi Haruto ceritakan padanya.
Judul besar dari berita tersebut mengatakan ;
'Pimpinan dari perusahaan besar Jeon Corp terlihat bersama seorang wanita masuk kedalam kamar hotel'.
"Sebuah bukti rekaman CCTV yang terpasang pada kamar Hotel sudah menjelaskan bahwa Jeon Jungkook mempunyai hubungan khusus dengan sekertarisnya sendiri"
"Banyak yang mengatakan bahwa sekertarisnya juga sering terlihat bersama anak-anak Jeon Jungkook".
"Bukankah Jeon Jungkook seorang Duda, jadi sudah sewajarnya dia mencari pengganti istrinya yang telah meninggal".
"Kedekatan keduanya juga sudah sering terlihat saat berada di kantor, bahkan diluar jam kerja mereka sering terlihat bersama".
Jungkook yang kesal dengan penuturan pembawa acara tersebut, segera mengambil remote tv dan mematikannya. Perbuatannya itu membuat Taehyung tersentak terkejut tidak menyadari keberadaan Jungkook. Taehyung menoleh pada Jungkook yang berjalan kearahnya.
"Taehyung-ah" panggil Jungkook dengan berjalan mendekat pada Taehyung yang masih diam memperhatikannya.
Jungkook menarik tubuh Taehyung masuk kedalam pelukannya, melingkarkan kedua tangannya pada pinggang ramping Taehyung dengan menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Taehyung.
"Kau harus percaya padaku. Aku tidak melakukan apa-pun padanya. Aku hanya mencintaimu Taehyung-ah" katanya dengan mengeratkan pelukannya tanpa menyakiti Taehyung yang balas memeluknya.
"Jika kau ingin aku percaya padamu, ceritakan padaku tentang apa yang sebenarnya terjadi. CCTV itu tidak mungkin salah dan direkayasa oleh seseorang" ucap Taehyung yang masih berada didalam pelukannya.
Jungkook melepaskan pelukannya, menatap Taehyung dengan raut bersalah. Sebelah tangannya terangkat mengelus lembut wajah sang istri yang masih setia menanti penjelasan darinya.
Taehyung menangkap telapak tangan Jungkook yang mengelus wajahnya, menuntun tangan Jungkook untuk dia letakkan pada pipinya, "Aku tahu itu adalah kau Jungkook. Dan aku tahu, Kau lah yang memulai mencium Sana-ssi",
Jungkook mengerti dari tatapan terluka yang Taehyung tujukan untuk dirinya. Taehyung kembali berkata " Kau tahu yang membuat ku terluka saat ini adalah dimana rekaman itu menunjukkan tanggal saat aku terbangun dari tidur panjang ku. Mungkin kalau saat itu aku masih tidak sadar dari koma panjang ku, kau dan Sana-ssi pasti akan__".
"Maafkan aku Tae. sungguh maafkan aku" potong Jungkook yang sudah tahu apa yang akan dikatakan Taehyung padanya.
Jungkook mengerti bahwa dia melukai perasaan Taehyung dan itu mungkin cukup dalam. Tapi dia bersumpah, dia mencintai Taehyung tanpa sedikit pun berkurang rasa cintanya pada sang istri, dan yang dilakukannya waktu itu juga karena orang-orang disekitarnya yang mendesak menjodohkannya dengan Sana.
Jungkook menurunkan tautannya dengan Taehyung, menarik Taehyung lembut agar mengikutinya duduk pada sofa.
"Aku tidak akan menyangkal apa-pun tentang berita itu. Aku hanya akan menjelaskannya padamu" kedua jemari lentik Taehyung dia tarik dengan lembut dan menautkannya dengan jemari-jemarinya. Untuk sesaat Jungkook memperhatikan tautan jemari mereka sebelum kembali bercerita.
"Selama kau koma, Abojie selalu meneror ku dengan kapan aku mencari pengganti mu untuk menjaga anak-anak kita. Belum lagi rekan-rekan kerja ku yang selalu mendorongku untuk mencari pasangan. Bahkan mereka dengan terang-terangan menggodaku dengan Sana-ssi agar segera menikah. Aku tidak pernah berpikir akan mengganti posisimu pada siapa pun termasuk Sana" menjeda sebentar hanya untuk menarik tautan jemari mereka dan mengecup punggung tangan Taehyung dengan lembut.
"Sampai dimana hari itu aku berpikir sangat dangkal untuk mencoba melakukan apa yang mereka katakan padaku. Malam itu Mr. Nakamoto mengadakan pesta di hotel tersebut, Mr. Nakamoto menawarkanku sebuah kamar hotel tempat dimana pestanya berlangsung. Karena aku dalam suasana hati yang buruk, aku meminta kamar tersebut pada Mr. Nakamoto dan Sana-ssi mengikuti ku hingga ke depan pintu kamar" Jungkook lagi-lagi menghentikan ucapannya, hanya untuk melihat wajah yang Taehyung menatapnya dengan penuh keingintahuannya akan kebenaran dari berita yang sedang marak tersebut.
"Ya kau benar sayang, aku lah yang memulainya. Sana-ssi mengikuti ku karena dia hanya ingin pamit kepadaku untuk pulang dengan taxi yang awalnya dia datang bersamaku. Tapi aku memintanya masuk dan seperti yang ada di rekaman itu, aku menciumnya terlebih dahulu".
"Sungguh maafkan aku Tae-ah. Aku benar-benar merasa bersalah padamu hingga saat ini." cerita Jungkook dengan menundukkan kepalanya bahkan air matanya sudah membasahi wajahnya.
Taehyung melepas tautan jemari mereka, mendekap Jungkook dengan pelukan hangatnya. "Aku memaafkan mu Kookie" ucapnya dengan semakin merapatkan pelukan mereka. Jungkook mengangkat tangannya balas memeluk Taehyung, dengan menghujani ciuman pada pipi, leher dan rambut Taehyung.
Setelah pelukan mereka berakhir, Taehyung bertanya padanya "Jadi apa yang akan kau lakukan Jungkook. Wartawan pasti sedang menunggumu untuk memberi penjelasan terhadap berita yang sedang marak ini" Kedua tangannya terangkat mengusap jejak-jejak air mata yang berada di wajah Jungkook.
"Aku akan mengadakan Pers untuk menjawab semua pertanyaan mereka. Tapi aku ingin meminta mu untuk ikut bersamaku, karena aku akan mengatakan pada semua orang bahwa aku sudah mempunyai istri yang selama ini ku sembunyikan karena kecantikannya yang tidak ingin orang lihat" katanya dengan tersenyum lembut pada Taehyung yang merona mendengar ucapannya.
Taehyung tidak tahu entah mengapa kedua pipinya merona mendengar ucapan Jungkook, padahal sudah jelas Jungkook hanya membual dengan ucapannya karena kebenarannya dia yang koma panjang selama ini.
Tbc.
Sekian dan terima kasih atas kesabaran kalian terhadap book aq yg sangaaaatt ngaret updatenya.
Semoga ceritanya masih enak untuk diikuti dan tidak mengecewakan..
See ya..👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason 3
FanfictionThe Reason 3 : Bonus Chapter Kelanjutan dari kisah keluarga Jeon. Flashback area atau Dreams area.. KookV Vers. BxB awas typo bertebaran. Penasaran sama kisahnya. Silahkan baca dan nantikan kelanjutannya. Jeon Jungkook x Kim Taehyung