The Reason 3

BC : 4

Enjoyed!!

.

.

"Appa. Appa djimana?" suara Taeri yang mencari keberadaan Jungkook memenuhi pagi di kediaman keluarga Jeon.

"Ahjumma. Appa djimana?" tanya bocah itu pada Min ahjumma yang datang menghampirinya.

"Appa sepertinya sudah pergi ke kantor. Apa Taeri butuh sesuatu?" tanya balik Min ahjumma dengan menggendong si kecil Taeri.

"Tjidak ajda. Taeri hanya ingin melihat Appa" jawabnya dengan melingkarkan lengannya pada leher Min ahjumma.

"Taeri mau sarapan?".

"Eum. Candwicchh" angguknya semangat.

.

.

Setelah selesai dengan sarapannya, Min ahjumma membawa Taeri kembali ke kamarnya. Berpesan pada si kecil untuk tidak keluar kamar dan menunggunya kembali. Taeri hanya membalas dengan anggukkan, ia pun berlari kearah mainannnya.

Merasa Taeri sudah dapat di tinggal, Min ahjumma kembali ke dapur. Membersihkan dapur dan membuat makan siang.

.

Taeri yang merasa sudah terlalu bosan dengan mainannya, meninggalkan mainannya begitu saja. Sebelah tangannya mengusap-usap matanya, tanda ia yang sudah mulai mengantuk.

"Ajhjumma~" rengeknya mencari keberadaan Min ahjumma.

Saat ia ingin mencari lebih jauh, ia menatap lama kamar dimana sang eomma masih tertidur pulas.

Melangkahkan kaki-kaki kecilnya kearah kamar itu.

Ia pun memutar kenop pintu yang tidak terkunci. Menengok kedalam dengan mengintip keadaan kamar yang selalu terlihat sunyi.

"Eomma" gumamnya pada sosok Taehyung yang masih setia dengan tidur lelapnya.

"Eomma" panggilnya lagi yang tentu tidak mendapat jawaban apa-pun dari Taehyung.

"Eomma hikss. Eomma~" tangisnya dengan merangkak naik keatas kasur Taehyung.

"Eomma~ ini Taiyi.. Taiyi tjidur disini ya" ucapnya dengan berbaring di samping Taehyung yang terlelap.

Tanpa menunggu jawaban, Taeri pun jatuh tertidur memeluk sebelah tangan Taehyung.

.

**

'Eomma~'

'Eomma~ eomma~' suara rengekkan anak kecil selalu mengusiknya. Ia pun semakin merapatkan kedua matanya, agar cepat terlelap dalam tidurnya.

'Eomma~'

"Ku mohon, siapa pun itu. Berhenti memanggil eomma" gumamnya yang semakin merapatkan bantalnya pada kedua telinganya.

'Eom---'

"Tae---"

'Eomm---'

"Taehyung-ah" guncangan pada bahunya dapat ia rasakan. Ia pun memberanikan diri membuka kedua matanya, dan menurunkan bantal yang ia letak pada telinganya.

"Sam-samcheon" gumamnya saat mendapati sang paman berdiri disampingnya.

"Berhentilah meratapi kepergian ibu mu" ia hanya bisa menundukkan wajahnya saat mendengar perkataan pamannya.

"Samcheon datang kesini ingin menyampaikan. Rumah ini beserta isinya sudah samncheon jual. Jadi kau bisa mengemasi barang-barang mu dan pindah dari sini" kedua matanya tampak membola, ia pun menatap sang paman yang menampilkan wajah dingin padanya.