Lembar Baru

1.9K 301 24
                                    

Moonlight Hospital

"Chel..." Sky tiba-tiba memanggil Michele yang hendak beranjak dari tempatnya berdiri.

"Hmm?" Jawab gadis itu.

"Nikah yuk?"

"......."

"Yuk." Jawab Michele. "Sabtu depan gimana? Aku free sih."

Sky terpaku dengan jawaban Michele. Ia sama sekali tidak menyangka akan jawaban gadis itu.

Michele menghela nafas, "Kameranya dimana?" Ia pun melihat ke seluruh ruangan, mencari letak kamera yang siapa tahu tersembunyi.

Sky hanya memandangi Michele dan kebingungan dengan apa yang dokter didepannya ini sedang lakukan.

"Oh sorry, aku pikir kamu lagi shooting prank buat youtube." Michele tersenyum sinis sambil melipat tangannya di depan dada.

Sky berdeham, "Sorry, that came out wrong."

"Well, aku nggak nyangka kalo ajakan nikah dari Sky would even come right in the first place though?" Jawab Michele.

"Ada yang perlu aku omongin sama kamu. Please duduk sini, dengerin aku sebentar aja." Kata Sky sungguh-sungguh.

"Mabuk kamu?" Jawab Michele sambil melangkah duduk di sofa sebelah Sky duduk.

"Enggak, but thats a good idea. Kayaknya aku emang butuh minum."

Michele menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

"Jadi gini..." Sky melihat kearah Winter, memastikan gadis kecilnya sudah tertidur pulas sehingga ia tidak akan mendengarkan percakapan kedua orang dewasa itu.

"Aku... Bisa kehilangan Winter." Sky memulai kalimatnya dan menghela nafas. "Mantan istriku mengajukan hak asuh ke pengadilan, dan dia berusaha mengambil Winter dari aku."

"Terus?" Michele masih tidak sepenuhnya paham. "Apa salahnya?"

"Kate is a psychotic bitch." Sky menghela nafas. "Gini- Mantan istriku namanya Katherine, kita cerai 2 bulan lalu. Kita nikah pun juga bukan karena cinta, pure business. Dia sama sekali tidak menginginkan Winter dan sejak awal sama sekali nggak pernah urus Winter. Dia taunya party-party doang dan habisin duit. That's why hak asuh Winter jatuh juga di tanganku. Dia sama sekali ga pernah sayang Winter. Aku ga bisa biarin dia dapetin hak asuh."

"Oh, poor Winnie..." Kata Michele.

"Poor me," sahut Sky. "Yang dia lakuin selalu menguntungkan dirinya sendiri, dia tuh egois. Waktu hamil Winter dia sempet-sempetnya clubbing dan mabuk. Saat Winter sakit dia malah shopping, pergi kencan sama pacarnya, nggak ada dia urus Winter. She is just a spoiled brat."

"Wait- Pacarnya? Bukannya kalian-"

"We live our own lives with open relationship, aku ga peduli dia mau pacaran sama siapa juga. Begitu juga dia ke aku."

Penjelasan Sky sangat mengagetkan Michele. Ia tak menyangka ada orang yang seperti itu diluar cerita wattpad. "Terus kalau dia nggak suka Winnie, ngapain dia ajuin hak asuh?"

"Dia mau uang. Kalo dia dapetin hak asuh aku diharuskan kasih child support money sampe Winter 18 tahun. Dan dia udah rencanain ini semua, dia udah nikah minggu lalu dan ajuin hak asuh setelah dia menikah."

"Sepertinya dia benar-benar tahu cara untuk membuat image 'keluarga yang sempurna', agar terlihat meyakinkan di hadapan pengadilan, i see..."

"Kamu tahu soal ini, Chel?"

"Aku dokter anak. Ada orang tua pasienku yang sedang dalam proses perceraian yang mengomelkan hal ini ketika ia datang memeriksakan anaknya."

Sky pun mengangguk paham akan jawaban Michele.

Winter | wenga [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang