Sick

1.7K 308 36
                                    

Michele pulang cukup larut malam ini, tadi ia menemani Hugo untuk mencari kado untuk ulang tahun pacarnya. Ya ini memang sudah rutinitas Michele dan Selena untuk menemani sahabatnya itu. Saat Michele masuk ke apartemennya, lampu ruang keluarga sudah redup. Ia yakin jika Winter dan Sky sudah tidur.

Michele pun masuk ke rumah dan menuju ke ruang makan, disana ada makanan yang di tutupi oleh tudung saji. Ia membuka tudung saji itu dan melihat ada sepiring nasi goreng disitu.

"Itu buat kamu." Suara laki-laki terdengar dari sisi belakang Michele.

Michele berjinggit, ia membalikkan badan dan melihat Sky ada di belakangnya dengan tanpa baju atasan, handuk melilit di pinggangnya, dan rambut basah yang sedang ia keringkan.

"KOK GAPAKE BAJU!" Michee menutup matanya dan kembali membalikan badannya.

"Aku abis mandi tapi denger suara orang buka pintu, jadi buru-buru keluar. Takut ada apa-apa sama Winter." Kata Sky sambil menggeringkan rambutnya dengan handuk. "Bentar deh aku pake baju dulu."

Michele menolehkan kepalanya dan melihat Sky masuk ke kamar. Ia pun segera duduk di meja makan dan menyendok nasi goreng yang sudah tersedia.

"Kamu belom makan?" Tanya Sky saat ia kembali menemui Michele di meja makan.

"Udah sih tadi sama Hugo, cuma ga makan banyak." Jawab Michele sambil mengunyah nasi gorengnya.

"Oh.... Pergi sama Hugo? Ngedate?" Tanya Sky sambil menyenderkan punggungnya di kursi.

"Kalo iya kenapa?" Tanya Michele dengan nada menggoda.

"Ya... Ga papa sih." Jawab Sky.

Sky hanya tersenyum lirih sesudahnya. Ia meletakkan secarik kertas diatas meja makan, "Ada surat tadi siang di kantor aku." Ia menarik nafas panjang. "Komisi perlindungan anak bilang katanya mau kirim represetative untuk nge-cek kita....."

"Mau ngecek apa kita mampu jaga Winter." Lanjut Sky. "Kamu masalah nggak?"

Michele menggeleng, "Aku dokter anak, Sky. Aku bisa jagain anak. Aku tiap hari juga ketemu anak-anak. It's not a big problem."

Sky pun mengangguk, "Aku bersyukur karena aku pilih kamu."

"Berdoa aja supaya orang itu ga bakal nanya aneh-aneh sama Winter. Dia masih lima tahun loh, gimana jelasinnya kan susah."

Sky mengangguk lagi.

"By the way, nasi gorengnya enak. Kamu bikin sendiri?"

"Iya, tadi Winter laper jadi ya sekalian aja. Kali aja kamu belom makan. Dibantu Winter sih tadi." Jawab Sky.

Michele mengangguk.

"Chel, thank you ya." Kata Sky. "Maaf jadi ngerepotin banget kayanya."

"It's okay, we have a business deal so i have to do my part." Jawab Michele.

"Oh, right.... a business deal."

Michele menyelesaikan makan malamnya dan mencuci piringnya. Tak lama ia pun masuk ke kamar dan bersiap untuk mandi. Sedangkan Sky sudah masuk ke kamarnya sedari tadi dan tiduran di bagian tempat tidurnya.

"Sky, rambut nya dikeringin dulu." Kata Michele saat ia sudah selesai mandi. "Jangan tidur pake rambut basah nanti sakit kamu."

"Nggak papa, Chel. Aku udah capek banget." Jawab Sky, masih tiduran dan membelakangi Michele.

"Tapi nanti kalo sakit gimana? Sini kamu duduk aja aku keringin ga papa." Kata Michele.

"Nggak usah, Chel. Ini bentar lagi aku ketiduran. Kamu juga pasti capek, tidur aja." Jawab Sky dengan mata terpejam, ia benar-benar sudah kelelahan.

Winter | wenga [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang