The Help

1.2K 267 26
                                    

"Eh itu Joy bukan sih?"

"Ah masa sih? Masa seleb sekelas Joy ke mall sendirian? Ngga mungkin lah!"

"Eh tapi mirip ga sih? Itu Joy kan?"

"Yakin ga lo? Mau minta tanda tangan? Foto?"

"Kalo salah orang gimana?"

"Yaudah sih, paling malu."

"Ikutin aja yuk"

Suara-suara gadis-gadis yang berbisik-bisik itu terdengar di telinga Joy, tapi wanita itu diam saja. Ia tahu, berjalan ke mall tanpa manager adalah pilihan yang buruk baginya. Tapi ia sangat suntuk dan ingin bubble tea. 

Oh iya. Nama wanita ini Joyce Patricia, model dan influencer yang sedang naik daun dikalangan anak muda. Gayanya fresh dan menarik perhatian orang-orang dengan tubuh proporsionalnya. Di usia muda ia mampu bersaing dengan model internasional dan bahkan sudah membintangi banyak iklan di dalam dan luar negri. Ia juga sedang menuntut ilmu pasca sarjana. Brain and beauty, itu julukan untuk Joyce.

Karena kepopulerannya dikalangan anak muda, maka pergi ke mall tanpa manager sepertinya bukan pilihan yang tepat untuknya.

Joy baru saja sampai ke stand bubble tea favoritnya, ia melihat ada seorang gadis kecil yang tertunduk lesu. Apa gadis kecil ini kehilangan orang tuanya di mall?

"Dek, kamu nggak papa?" Tanya Joy sambil berjongkok dihadapan gadis kecil itu.

Gadis itu mengangguk dan tersenyum, "Winnie cuma pusing tante."

"Mama papamu mana?" Tanya Joy lagi dan dijawab dengan gelengan kepala gadis kecil itu.

Tidak mungkin gadis ini berkeliaran ke mall sendiri, ia terlalu kecil. dan melihat ada beberapa barang belanjaan didekatnya, pasti ada seseorang yang datang bersamanya. "Tadi kesini sama siapa dek?"

Gadis itu menunjuk kearah seorang wanita dewasa yang sekarang sedang berbicara di telepon sambil menunggu pesanannya di depan kasir bubble tea itu.

Joy pun menghampiri wanita itu dan bertanya, "Permisi, mba... Ini anaknya ya? Dia pucat banget. Mungkin bisa-"

"Oh jangan khawatir. Emang gitu mukanya " sahut wanita itu sambil mematikan handphonenya dengan kasar dalam sudut pandang Joy.

"Tapi dia-"

"Saya lebih tahu tentang anak saya daripada anda! Udah nggak usah ngurusin urusan orang lain." Wanita itu justru berteriak di wajah Joy. Joy sangat kaget kenapa wanita itu bisa semarah itu padahal Joy hanya memberi tahu keadaan anaknya.

Joy pun berbalik dan menghampiri gadis kecil itu lagi. Persetan dengan ibunya, anak ini sudah tertunduk lesu sekali, ia berharap bisa menolong sedikit. Ia ingat ia memiliki adik yang juga cukup lemah. Ia tidak tega melihat gadis kecil itu tertunduk lesu. "Adek mau minum? Ini minum air mineralnya tante aja-"

"Nih minumannya." Baru saja Joy membuka tumbler air minum yang selalu ia tenteng, segelas milk tea menampik tangannya dengan kasar. Apa sih maunya wanita itu? Apa benar dia ibu gadis kecil ini?

"Makasih Kat-" Belum sempat  gadis kecil itu melanjutkan ucapannya, ia tiba-tiba jatuh pingsan.

Dengan sigap, Joy yang sedang berlutut di depan gadis kecil itu menopangnya agar ia tidak jatuh ke lantai.

"Lho? Dek? Adek?" Joy menggoyang-goyangkan badan gadis kecil itu, tapi ia sangat lemas.

"Mbaknya ngapain? Kenapa malah berdiri aja? Ini anaknya pingsan loh!" Joy sudah tidak bisa menahan ucapannya, ia berteriak ke wanita yang tadi mengaku sebagai ibu dari gadis kecil ini.

Winter | wenga [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang