Worries

1.4K 250 25
                                    

Moonlight Hospital

Arjuna tiba di Moonlight hospital dengan segera. Memang kebetulan ia hendak menemui Sky esok hari, tapi Sky lebih dulu meneleponnya dan memintanya untuk bertemu.

Ditangan Juna sekarang ia membawa sebuah amplop coklat berisikan bukti-bukti yang sudah ia kantongi.

Dan di tangan satunya....

"Lo kapan berencana lepasin tangan gue?" Suara seorang wanita memecahkan pikiran Juna.

Ia terhenti sesaat dan menengok kebelakang. Seorang wanita dengan postur tinggi, dengan wajah masam berkerut memandangnya.

"Lepasin gue bisa jalan sendiri nggak perlu digandeng!"

Arjuna pun melepaskan genggaman yang sedari tadi ia lakukan tanpa ia sadari.

"Sorry."

Wanita itu menghela nafas, "Yaudah jalan, kamarnya dimana?"

"Udah sampe." Kata Arjuna sambil membuka sebuah pintu kamar ruang rawat inap.

Merekapun masuk kedalam ruangan itu. Pria yang sedang duduk bersender dengan lemas di sofa kecil ruangan itu langsung bangkit berdiri.

"Jun, Winnie—" kata-kata pria itu terhenti saat melihat sahabat karibnya itu datang bersama seorang wanita. "Ini siapa?"

Arjuna melihat kearah ranjang rumah sakit, disana ada Winter yang masih tertidur dengan selang infus di tangan kirinya. Matanya kembali memandang ayah sang gadis kecil serta menjawab pertanyaannya, "Ini Joyce." Ia memperkenalkan teman wanitanya.

"Hi, gue Joyce." Wanita itu mengulurkan tangannya.

"Sky." Sky pun menjabat tangan wanita itu. "Kalian.....?"

"Nggak usah mikir aneh-aneh." Sahut Juna.

"Oh okay okay. Duduk dulu. Gue mau jelasin." Sky menghela nafas.

"Winter anemianya kambuh. Tadi dibawa dari Central kesini karena dia pingsan dijalan. Kate malah kabur setelah Winter masuk. Bayangin Jun kalo Winter masuknya bukan ke Moonlight dan nggak ada yang kenalin dia sama sekali!" Kata Sky dengan nada  kesal.

Arjuna mengangguk. "Udah gue duga sih."

"Maksud lo?"

Arjuna pun mengeluarkan iPad nya dan menunjukan thread twitter tentang Winter pada Sky. "Just in. Apparently, Kate sama Winter viral di twitter."

Sky mengambil iPad dari tangan Arjuna dan mulai membaca isi twitter yang diberikan kepadanya satu persatu.

"Disebelah gue ini Joyce, yang ada di thread itu. Dia yang pertama nolongin Winter beberapa hari lalu saat Winter pingsan di mall. Makanya sekarang gue ajak sekalian buat nemuin lo. Dan kebetulannya, dia temen model si Yesi."

Sky melihat kearah Juna lalu berpindah kepada Joyce, "Nggak ada yang namanya kebetulan, Jun. I am sure this happened for a reason." Sky pun kembali menunduk dan menonton video yang ada di twitter.

Joy berdeham, "Thread ini beneran. Gue speechless banget waktu itu, maaf nggak bisa nolong banyak buat si adek." Kata Joyce.

Sky menggeleng. "Thanks udah nolong anak saya."

Mereka diam sesaat sambil menunggu Sky menyelesaikan setiap video yang ada terlampir disana.

"Bangsat—" Sky meletakkan iPad di pangkuannya. Kedua tangannya menutup muka merasa kesal tapi ia menahannya.

"Gue bersedia jadi saksi Kak. Eh gapapa ya gue panggil kak, kayanya lebih tua—" kata Joy.

"Saksi?" Tanya Sky.

Winter | wenga [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang