Chap 8

7.2K 925 264
                                        

Kekeluargaan kami terasa ketika...

Siang ini, (name) sedang menonton suaminya yang tengah berlatih di gym. Bukan hanya dirinya saja, para istri dari rekan tim Atsumu juga ikut menonton dengan berdiri berjajar di sebelah sang empu.

Sesekali para wanita itu berteriak untuk sekedar menyemangati suami mereka yang sedang berlatih.

Pritttt

Peluit istirahat berbunyi dengan nyaring. (name) dan para istri yang lain menghampiri suami mereka masing-masing.

(name) membawa kotak bekal di sebelah tangannya dan handuk di sebelah tangannya yang lain.

"Keringkan dulu keringatmu lalu setelah itu kau boleh memakan bekalmu," ujarnya.

Atsumu hanya mengangguk sambil mengusap keringatnya menggunakan handuk pemberian sang istri.

"Hari ini apa yang kau bawa?" tanyanya sambil melingkarkan handuknya pada lehernya.

(name) tersenyum. "Makanan kesukaanmu," ujarnya.

Bola mata Atsumu membulat sempurna seketika. Ia lalu membuka penutup kotak bekal untuk melihat isi yang ada di dalamnya.

"Fatty tuna?! Kau benar-benar membuatnya?!" ujarnya girang.

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum. Atsumu lantas tersenyum kegirangan lalu duduk di kursi terdekat dengan kotak bekal berada di tangannya.

"Ittadakimasu!!" sahutnya.

Atsumu mulai memakan satu-persatu potongan sushi yang sudah dibuatkan (name) khusus untuknya. Tampak wajah puas terpancar dari Atsumu ketika memakan makanan kesukaannya itu.

(name) selaku pembuat makanan itu tersenyum senang, melihat suaminya dengan lahap memakan makanan hasil buatannya sendiri.

"Sepertinya Miya-san sedang bahagia," ujar istri Ushijima yang datang menghampiri (name).

Wanita itu tersenyum kecil. "Yah... Kau juga bisa melihat dari wajahnya," balasnya, membuat istri Ushijima tertawa kecil.

Istri Kageyama yang tidak sengaja mendengar percakapan itu menyahut. "Miya-san memang selalu terlihat bahagia ketika sedang bersama istrinya," ujarnya, membuat (name) tersenyum kembali.

Ketika (name) sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya, Atsumu datang kepadanya dengan girang.

"Sayang! Fatty tuna ini enak sekali! Buatkan makanan yang sama untukku lagi lain kali, oke??" sahutnya girang.

(name) mengangguk menyetujui. "Tentu saja. Aku akan membuatkannya lagi untukmu," balasnya, membuat Atsumu semakin kegirangan.

"Lihat, mata Miya-san sangat bersinar sekali," celetuk istri Kageyama.

Atsumu yang mendengar itu terkejut. "Oh benarkah?! Ini karena aku sedang merasa senang!!" balasnya semakin girang.

Ketiga wanita itu tertawa bersama-sama mendengar ucapan Atsumu.

"Andai Waka-kun bisa seperti itu," ujar istri Ushijima.

"Aku juga mengharapkan hal yang sama pada Tobio-kun," timpal istri Kageyama.

Seolah mendapat ide, Atsumu memanggil Ushijima dan Kageyama secara bersamaan untuk mendekat ke arahnya.

"Coba tunjukan mata bersinar kalian," ucap Atsumu to the point.

Kageyama dan Ushijima yang tidak mengerti ucapan Atsumu menatap bingung dengan mulut sedikit terbuka.

"Bersinar? Memangnya mata bisa bersinar?" tanya Kageyama dengan polos.

Ushijima menimpal. "Aku tidak mengerti ucapanmu," ujarnya.

Atsumu menepuk jidatnya, membuat ketiga wanita yang ada di dekatnya tertawa.

"Percuma aku meminta kalian melakukan itu. Kalian mana mengerti tentang begituan..." ujarnya.

(name) menepuk bahu Atsumu. "Sudahlah... Lagipula mereka juga pasti mempunyai cara tersendiri untuk mengekspresikan rasa senang mereka pada istrinya," balasnya.

Atsumu mengangguk mengiyakan diikuti istri Kageyama dan istri Ushijima.

Kageyama dan Ushijima yang masih tidak mengerti dengan situasi ini melongo menatap mereka berempat.

"Apa yang sebenarnya sedang kalian bicarakan?"

***

"Sudah, tidak perlu dipikirkan. Nanti kalian bisa botak. Kalian mau jadi botak?"

"Memangnya terlalu banyak pikiran bisa membuat kita botak?"

"Geh! Shoyou-kun sejak kapan kau ada di sebelahku?!"

"Sejak tadi."

"Aku jadi penasaran bagaimana jadinya kalau Kageyama dan Ushijima benar-benar merubah penampilan mereka menjadi botak."

"Bwahahahaaa itu akan menjadi berita terheboh di Jepang!"

"Aahahahaa kalian akan terlihat keren sekali!"

"Jadi bagaimana? Kalian berdua setuju membotak?"

"TI. DAK."

"Bwahahahahahaaaa..."

Generasi monster yang tidak berakhlak. - Semua istri generasi monster.

...kami berkumpul dan tertawa bersama-sama.

TBC

My Husband {Miya Atsumu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang