Wendy mendapatkan taksi dengan mudah di sekitar gedung dorm. Hanya jaket dengan celana training, telinga dipasangkan earphone. Hal seperti ini yang dilakukannya setiap kali berpergian sendiri.
Hanya membawa totebag berisi sebotol besar air lemon, handuk kecil, dan kaos cadangannya. Tanpa pikiran berat melangkah masuk ke dalam gedung.
Ketika dia baru masuk ke dalam gedung, dia mendengar teriakan tidak asing.
"Wendy !" Seseorang memanggilnya
"Taeyeon unnie !!" Dengan semangat Wendy berlari menuju unnie favoritnya.
Melihatnya berlari, Taeyeon dengan semangat yang sama berjalan ke arahnya. Menarik tangan Wendy untuk masuk ke dalam pelukannya.
"mmhh. . Unnie akhirnya kita bertemu, aku merindukanmu" sedikit erangan keluar dari mulutnya karena menahan sakit lengannya.
"Utututu junior kesayanganku" mengelus belakang kepala Wendy.
"Mau latihan ?""Iya unnie, unnie sendiri ?"
"Ah aku baru membicarakan album baru dengan orang-orang disini" Taeyeon melepaskan pelukan, mengelus lengan Wendy. Membuat pemiliknya termundur, berusaha menghindari skinsip pada lengannya.
"Ah, aku akan menunggu hasilnya unnie. Jangan lupa berikan aku tanda tanganmu" Wendy memberikan kedipan imut.
"Ya ya ya, tunggu saja beli albumku yang banyak" Taeyeon menarik Wendy, merapatkan kepalanya dengan telinga anak itu.
"Jangan terlalu terlihat jelas, aku menyukai kabar baik kalian. Bicarakan dengan pacarmu tentang mengatur ekspresi wajah ketika cemburu"
Mata Wendy membelalak, seniornya mengetahui hubungan mereka. Bagaimana bisa, bahkan selama mereka berpacaran tidak yang diberitahu.
"Tenang, aku hanya merasakannya. Benar-benar tidak ada yg memberitahuku tentang kalian, sungguh imut" seru Taeyeon.
"Apakah kami begitu terlihat jelas unnie ? Apakah ini begitu salah ?"
"Untuk dirimu sendiri itu tidak ada salahnya, tapi di mata fans kalian itu mungkin bisa menjadi masalah. Irene benar-benar tidak bisa menyembunyikan sifat posesifnya" Jawab Taeyeon dengan acuh.
"Tapi bukannya unnie juga dengan tiffany unnie terlihat jelas, bagaimana itu bisa berjalan lancar" ucap Wendy dengan cemberut.
"Ah jadi kamu tau itu" ucapnya sambil mengangguk
"Sepertinya kamu jarang membaca berita tentang idol. Aku ketahuan dengan Tiffany setelah 1 tahun berpacaran, aku tidak bisa menolak penawaran dari agensi ketika ada ancaman dari berbagai sisi. Agensi memintaku berkencan dengan Baekhyun, dan ya. Malam itu juga semua berita dan fotoku dengan Baekhyun ada di berbagai portal berita, itu membuat hubunganku dengan Tiffany retak. Kemudian dia memutuskan ku tanpa mengatakan apa-apa waktu itu""Apa ? Bagaimana bisa dia memutuskanmu ? Kamu tidak menjelaskannya unnie ?"
"Tidak, aku diam selama berita itu masih ramai di bicarakan. Ketika sudah berjalan seperti biasa aku baru menghubunginya hingga dia percaya, sampai sekarang kita masih menjaga jarak walau sudah bersama lagi. Aku takut dia akan mendapat ancaman yang sama". Wendy memeluk Taeyeon.
"Unnie maafkan aku membuatmu mengingatnya".
"Tidak apa Wendy, ini berlaku juga untukmu. Ingat kataku ancaman bisa ada dimana saja, jangan percaya agensimu tentang cara mereka akan mengurus hubungan kalian. Kamu harus bergerak dengan sendirinya dan hati-hati jika kamu sangat mencintainya"
Wendy mengangguk paham dan menatapnya dengan senyum di matanya.
"Jaga cintamu baik-baik Wendy, aku tau kamu sangat mencintainya. Kamu pasti bisa" ucap Taeyeon menepuk bahu Wendy.
"Sepertinya aku harus pergi, semangat untuk latihanmu Wendy !"
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU
RomanceMereka bilang menjadi idol itu menyenangkan. Harta yang didapat, momen yang dibagikan, rasa yang diberi. Soal rasa, pernahkan mereka mengatakan menjadi idol itu menyenangkan. Apakah mereka senang membayangkan tentang rasa yang mereka inginkan ? . . ...