Part 12

80 4 0
                                        

hallloooo... lama g jumpa yaamm hehehe... kyknya critanya jga udh basi deeehh..  tpi mdah2an msih ada yg mau bca yaa.. hihih

****


Aku tahu perjalananku dengan Jae In tidak akan mulus, akan banyak hal yang membuat kami semakin yakin antara satu dengan yang lainnya.

Kata orang semua itu adalah bumbu dari sebuah hubungan, tapi bagiku bukankah bumbu bisa dipilih, jika kita memilih bumbu yang indah maka hubungan akan baik-baik saja, begitu pula dengan sebaliknya.

Entahlah, aku masih takut Jae In akan kembali pada Seo Joon, semua itu membuat hatiku resah tak menentu. Sudah ku bilang, aku adalah pria yang egois, aku hanya ingin wanitaku hanya memikirkan aku seorang.

"Sedang apa ?" suara Jae In memecahkan lamunanku

Aku menoleh dan menarik tangannya agar duduk disampingku.

"Tidak ada kelas ?" tanyanya lagi

"Sudah selesai, kau sendiri ?"

"Aku baru selesai" jawabnya seraya membereskan buku-buku didalam tasnya

Aku mengamati Jae In yang duduk di sampingku, semakin hari aku melihatnya aku semakin menyukainya, setiap harinya entah kenapa perasaanku padanya semakin tumbuh dan tumbuh lagi, tidak ada sama sekali rasa bosan yang terpikir dalam otakku.

Apa pun yang dia kenakan, apa pun yang dia katakan selalu membuatku kembali jatuh hati padanya. Dia sungguh wanita yang indah, ciptaan Tuhan yang indah.

"Ada apa ?" tanya Jae In yang sadar sedari tadi di perhatikan olehku

Aku hanya menggelengkan kepalaku dan tersenyum menanggapinya.

"Mau langsung pulang ?" tanyaku padanya

"Kau bagaimana ? Mau langsung pulang ?"

"Emm, aku ingin ke taman hiburan" jawabku asal

"Hah ? Tidak salah ? Sudah berapa umurmu ?" balasnya sambil tertawa

"Memangnya kenapa ? Kau tidak ingin ikut ? Kalau begitu aku pergi sendiri" ucapku lalu berdiri dan memakai ranselku

"Hei, kau tega meninggalku disini ?"

"Tentu saja. Kau tau kan aku pria seperti apa ?" ucapku lalu berjalan menjauhinya

"Bagaimana jika Seo Joon datang" teriaknya

Sial, kenapa dia harus menyebut nama pria itu. Mendengar itu mau tidak mau aku berhenti dan berbalik kearah Jae In lalu langsung menarik tangannya agar berjalan bersamaku.

"Jangan menyebut namanya lagi" ucapku datar

"Kau cemburu ?" tanyaku usil

"Menurutmu ?" balasku malas

Jae In cekikikan mendengar jawabanku.

"Apa ?" tanyaku sambil melihatnya

"Kau manis jika sedang cemburu seperti itu"

Aku tidak menghiraukan ucapan Jae In dan terus berjalan lurus sambil memegang tangannya.

"Aku milikmu. Tenang saja" ucap Jae In manis

Aku menoleh kearahnya yang sedang tersenyum padaku. Aku balas tersenyum padanya dan mencubit pipinya yang memerah.

"Kau harus pegang kata-katamu tadi" ucapku lalu mengelus puncak kepala Jae In

Jae In hanya mengangguk.

Aku dan Jae In akhirnya pergi ke taman hiburan dan bermain sepuasnya, sebenarnya siapa yang mengajak siapa disini, aku malah melihat Jae In lebih antusia dari pada aku sendiri, tapi aku tidak mengungkit apa-apa, aku membiarkan dia seperti itu.

SOULMATE IN SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang