Aku masih tidak bisa berhenti tersenyum mengingat wajah bodoh gadis itu. Sepertinya dia sangat kesal. Sudahlah sebaiknya aku minta maaf padanya besok. Mungkin dia bisa sedikit manis padaku jika aku meminta maaf. Jam kuliah sudah beres sekitar satu jam yang lalu, aku sedang dalam perjalanan pulang naik bis sambil terus mengingat kejadian tadi siang. Tak beberapa lama, aku sudah sampai di rumah dan langsung memberi salam pada ibu yang sudah pulang.
“Kau terlihat senang” ucap ibu
“Benarkah ?” ucapku tersenyum lalu masuk kedalam kamar.
Aku menaruh ranselku dan langsung menyambar gitar yang berdiri rapih di dalam kamarku. Aku mulai memetiknya dan memainkan sebuah lagu. Sebentar lagi ujian akhir, lagu apa yang harus aku mainkan ? Tidak banyak lagu yang bagus, aku harus memilih lagu yang mewakili perasaanku agar semua orang mendengarnya dapat ikut terhanyut oleh laguku. Aku mulai berpikir dan pada akhirnya menyerah. Ahk sudahlah nanti saja dipikirkannya. Aku lalu mulai memetik gitarku lagi, saat sedang bermain gitar rasanya semua lelah yang kurasakan tiba-tiba menguap.
Keesokkan harinya aku bangun cukup pagi, meskipun aku tidak ada kuliah pagi, tapi aku selalu berangkat pagi-pagi, entah kenapa aku lebih senang menghabiskan waktu diluar. Mungkin karena dirumah tidak ada siapa-siapa sehingga aku lebih memilih kondisi kampus yang tidak jauh lebih baik dari kondisi rumahku. Aku bersiap-siap dan berpamitan pada ibu, lalu berangkat. Sebenarnya ibu sudah menawariku untuk membeli sebuah sepeda motor tapi aku menolak, aku masih bisa naik bis umum untuk pergi kekampus, lagi pula jarak dari rumah ke kampus tidak terlalu jauh masih bisa ditempuh dengan satu kali naik bis umum. Aku berjalan menyusuri jalan setapak sambil sesekali tersenyum, entah kenapa wajah wanita itu terus aku ingat, wajahnya sungguh menggemaskan, meskipun saat itu ia sedang sangat marah padaku. Tak beberapa lama bis yang biasa aku naiki datang, segera aku masuk kedalamnya masih dengan pikiran yang dipenuhi oleh gadis itu, apa hari ini aku akan bertemu dengannya lagi ?
Tak lama aku sudah sampai di kampus, masih sedikit orang yang ada disana, aku segera pergi menuju tempatku yang biasa, membawa gitar dan buku lagu. Aku bisa menghabiskan waktu disana berjam-jam hanya dengan tidak melakukan apa pun, hanya duduk di atas pohon sambil sesekali memetik gitar. Sepertinya sudah banyak mahasiswa yang datang, sudah terdengar bising walaupun suara yang mereka hasilkan sayup-sayup. Aku berusaha melihat dan mencari orang yang menarik perhatianku saat ini, tapi tampaknya percuma, tempat ku berada cukup tersembunyi untuk melihat kondisi dalam kampus, jadi aku putuskan untuk tetap diam dan memetik gitarku diatas.
Tampaknya sudah lama aku berada disana, rasanya terik matahari sudah semakin menyengat wajahku. Aku memutuskan untuk pergi dari tempatku sekarang mengingat sebentar lagi aku ada kelas. Tapi, sesosok gadis berambut panjang kira-kira sebahunya dengan langkah perlahan sedang menuju kearah sini, tampaknya aku mengenal gadis itu. Ya benar, dia yang kemarin, aku memutuskan untuk tetap tinggal di sana. Gadis itu semakin dekat, dan seperti biasa dia langsung duduk dibawah pohon tanpa sadar ada orang lain di sekitarnya. Dengan seksama aku memperhatikan tindak tanduknya. Aneh, tidak seperti biasanya yang langsung membuka buku lagunya dan mencoret-coret didalamnya, sekarang malah mengeluarkan I-Phone nya dan memasangkannya di telinga. Ahk, dia sedang mendengarkan musik ternyata. Ada juga kegiatan lain yang bisa ia lakukan selain mencoret-coret buku.
“Jika kau bertemu orang lain yang terlihat seperti aku, akankah kau mengingatku ? Jika kau mendengarkan lagu yang kita dengarkan, akankah kau mengingatku ? Bila kau bertemu orang dengan nama yang sama denganku, akankah kau mengingatku ? Kapan pun, dimana pun aku memikirkan dirimu. Aku akan mengingatmu, selama aku bernafas aku akan memikirkanmu.”
(FT.Island – Even If It’s Not Necesary)
Tiba-tiba aku mendengar sebuah suara lembut yang berasal dari bawah, dengan segera aku menengok ke arahnya. Dia sedang bernyanyi, benarkah itu suaranya, ya tentu saja benar, siapa lagi yang ada disini selain dia ? Kau ini bodoh Dong Jun. Aku terus memperhatikannya tanpa berkedip, mungkin aku juga lupa untuk bernafas. Suaranya sangat indah, sama seperti rambutnya yang tergerai bebas. Bagaimana bisa manusia memiliki suara seperti itu. Ketika sedang memperhatikannya, tiba-tiba suara yang keluar dari mulutnya berhenti, aku sedikit tersadar saat suara yang dari tadi aku dengarkan berhenti. Sepertinya dia sudah tidak ingin bernyanyi. Tanpa pikir panjang, aku langsung melompat dan mendarat tepat di hadapannya. Seperti yang aku duga, dia pasti terkejut. Tapi aku tidak hiraukan hal itu dan langsung mendekatinya lalu berkata
“Suaramu indah”
Tampaknya dia masih terkejut dan sulit mencerna ucapanku barusan.
“Dari mana kau bisa mendapatkan suara seperti itu ?”
Dia mengerjapkan matanya dua kali, mencoba kembali fokus pada apa yang sedang terjadi. Lalu mulai berkata.
“Kau”
“Hai, senang bertemu denganmu lagi”
“Aku sama sekali tidak senang” ucapnya lalu berdiri
Aku hanya berdiri mengikutinya.
“Kenapa kau bisa kesini ? Ini tempatku” ucapnya lagi
“Ini terlebih dulu jadi tempatku, aku sudah disini saat pertama masuk kuliah”
“Aku juga”
“Dan aku satu tahun lebih tua darimu” ucapku sambil tersenyum penuh arti
Mendengar pernyataanku barusan, gadis itu langsung membungkam mulutnya yang tadi sudah terbuka, sepertinya dia sadar akan satu hal.
“Jadi ?” ucapku
“Tidak tahu” ucapnya lalu memalingkan tubuh hendak pergi
Tanpa pikir panjang aku menghadang tangannya dan membuat langkahnya berhenti, lalu menoleh lagi padaku.
“Aku Dong Jun, Park Dong Jun”
Dia tidak merespon apa pun, dan mungkin menilaiku aneh ketika tiba-tiba menyebutkan namaku.
“Jika kau mau, kita bisa berbagi tempat ini. Tampaknya kita punya masalah yang sama dan tidak ada tempat sebagus ini selain disini” ucapku lagi lalu menjulurkan tangannya.
Beberapa detik berlalu, gadis itu tampak berpikir dan sesekali menoleh kearahku mencoba mencari sesuatu yang tersirat didalam mataku sampai akhirnya dia membalas tanganku dan berkata “Aku Kim Jae In”

KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE IN SEOUL
Genç Kurgu"kau percaya dengan soulmate?" "tidak, kau sendiri ?" "aku percaya,suatu hari nanti aku akan menemukan belahan jiwaku" "hanya orang bodoh yang percaya dengan itu" Bagaimna denganmu ? Apa kau percaya dengan apa yang dinamakan belahan jiwa ? Jae In se...