Part 3

152 3 0
                                        


“Kau bilang kau bukan asli Korea ?” tanyaku meyakinkan

“Emm, ayahku yang orang Korea, ibuku berasal dari Indonesia”

“Lalu bagaimana bisa mereka bertemu ?”

“Itu adalah takdir, mereka adalah belahan jiwa”

“Cih, belahan jiwa katamu. Kau bercanda ?”

“Tidak, aku serius. Jika aku mendengar kisah mereka berdua, aku sendiri tidak percaya jika mereka bertemu dengan cara seperti itu, dan berujung dalam sebuah pernikahan. Bukankah itu dinamakan belahan jiwa”

Aku hanya tersenyum hambar mendengar ocehan gadis itu yang tidak masuk akal.

“Kenapa ? Kau tidak percaya dengan hal semacam itu ?”

“Untuk apa aku percaya ? Itu hanya omong kosong, kau tahu”

“Ckckck, kau sungguh pria yang dingin”

“Hahaha, memang seberapa dekat kau mengenalku ?”

Gadis itu tidak bisa menjawab, dia malah terlihat salah tingkah. Lucu sekali dia, aku jadi ingin terus menggodanya.

“Oh ya, kau jurusan apa disini ?” tanyaku yang memang sangat penarasan dengan dia

“Aku ? Aku jurusan vocal. Kau sendiri bagaimana ?”

“Aku pemain musik, tapi suaraku juga tidak jelek kok” ucapku

“Benarkah ? Jadi kau memainkan ini” tanya nya seraya menunjuk gitarku

“Emm, sudah lama aku memainkan gitar”

“Yak, Dong Jun, bukankah seharuskan pemain musik itu bersikap lembut pada wanita. Tapi lihat dirimu, kau bahkan melemparku dengan pensil saat pertama bertemu”

“Hei, aku ini satu tahun lebih tua darimu. Apa kau belum mengerti budaya disini, kau harus bersikap hormat pada orang yang lebih tua. Setidaknya kau harus memanggilku dengan sebutan oppa”

“Mwo ??? Aish.. Mimpimu saja. Aku tidak akan pernah memanggilmu dengan sebutan seperti itu”

“Tapi itu budaya disini”

“Aku tidak peduli”

“Oh ya, kenapa kau selalu sendirian disini ?” ucapku

“Kau ini memang hobi mencampuri urusan orang lain ya ?”

“Memang, kau baru tahu ?”

“Heemmm... Aku tidak punya teman” jawabnya pelan

“Benarkah ? Aku juga sama. Haha”

“Kau mengatakan itu dengan tertawa seperti itu ?” tanyanya tampak heran

“Memangnya kenapa ? Bukannya bagus jika tidak punya teman ? Tidak ada orang yang ingin tahu kehidupan pribadimu, tidak ada yang ikut campur urusanmu”

“Ckckck... Kau memang pria aneh. Mana ada orang yang tidak ingin memiliki teman ?”

“Aku orang seperti itu. Aku tidak peduli mereka mau berteman denganku atau tidak. Aku kesini untuk belajar, jika mereka memang tidak suka dengan keberadaanku itu urusan mereka, toh aku juga tidak mengganggu mereka”

“Waaah... Pemikiran yang luar biasa. Aku tidak pernah bisa berpikir seperti itu”

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya tadi, dalam hati aku berkata “karena sejak kecil aku selalu hidup sendiri, ketika ada orang lain yang mencampuri hidupku aku akan merasa tidak nyaman”

SOULMATE IN SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang