Aku sudah tertinggal beribu-ribu langkah di belakang. Nayeonku, semakin sulit untuk kugapai. Bahkan mungkin aku memang sudah tidak pantas lagi menyebutnya Nayeon'ku'. Aku begitu hancur pada malam di mana V Hyung tidak pulang ke dorm setelah pergi dengan Nayeon. Ke mana mereka? Apa yang mereka lakukan?
Aku sudah berencana untuk minum sebanyak-banyaknya malam ini agar aku kehilangan kesadaran. Aku ingin melupakan semuanya, hanya untuk sejenak. Rencanaku itu sedang kulakukan saat tiba-tiba V Hyung menahan tanganku yang akan kembali terangkat untuk meneguk soju. "Kook, cukup." katanya, membuatku kesal. Tentu saja aku tidak akan menurutinya. Kemudian emosiku mulai memuncak karena V Hyung terus saja menahanku untuk meneguk soju. Dan saat aku akan kembali meneguknya dan mengabaikan V Hyung, Nayeon lah yang akhirnya membuatku berhenti saat ia bertanya dengan nada menyindir, "Kau berencana menghabiskan berapa botol soju?" Sejujurnya aku begitu marah, aku melakukan ini karena mereka berdua. Tetapi aku sadar aku tidak memiliki hak apapun untuk melampiaskan rasa marahku kepada mereka. Akhirnya aku berpamitan untuk pulang, ingin sendiri dan menenangkan diriku. Namun sepertinya aku tidak bisa menyendiri untuk saat ini karena V Hyung dan Nayeon ikut mengantarku pulang.
Di dalam mobil, aku hanya diam dan memejamkan kedua mataku, kusandarkan kepalaku pada kaca jendela mobil. Aku baru tau bahwa ternyata tadi V Hyung sama sekali tidak minum, sehingga ia lah yang sekarang berada di kursi pengemudi untuk mengantarku pulang ke dorm. Nayeon duduk di sebelah V Hyung, tetapi sesekali ia berbalik ke belakang untuk memeriksa keadaanku.
"Kau baik-baik saja?" tanya Nayeon kepadaku.
Aku hanya menghela napas dengan berat kemudian membuka kedua mataku. Kulihat V Hyung sedang mengelus kepala Nayeon. Apa yang terjadi dengan mereka? Apa mereka memang sudah resmi menjadi sepasang kekasih?
"Apa kalian berpacaran?" Aku tidak bisa menahan pertanyaan itu untuk tidak keluar dari mulutku.
Nayeon berbalik ke belakang dan melihat ke arahku, kulihat sepertinya ia salah tingkah. "Tidak. Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Terlihat seperti itu." jawabku. Sejujurnya aku sedikit merasa lega mendengar jawaban Nayeon.
***
Kami bertiga sudah sampai di dorm. Saat ini aku sedang berada di sofa ruang tamu, sementara Nayeon duduk di samping sambil memperhatikanku. V Hyung sedang berada di dapur dan tampaknya ia akan membuatkan sup pereda pengar untukku, seperti yang biasa ia lakukan kepada member lainnya.
"Ada masalah apa?" tanya Nayeon kepadaku tiba-tiba.
"Apa?" responku.
"Kenapa sengaja mabuk?" Pertanyaan Nayeon tepat sasaran, membuatku terdiam sebentar.
"Apa yang kau bicarakan." jawabku sambil memalingkan mata. Aku bingung, tidak mau ditanya lebih lanjut olehnya.
Nayeon menghela napas. Kemudian ia berdiri dari sofa, sepertinya akan menyusul V Hyung ke dapur. Aku segera menarik lengan Nayeon, menahannya agar tidak pergi.
"Kenapa?" tanya Nayeon.
"Mau ke mana?"
"Membantu Taehyung di dapur."
Aku melihat ke arah dapur, "V Hyung sudah biasa membuatkan sup pereda pengar, ia tidak akan kesulitan."
"Tetapi akan lebih mudah kalau aku membantunya." jawab Nayeon, melepas tangannya dariku.
"Aku butuh kamu." kataku, dengan suara lirih.
*****
hello i'm back!:D
di #10 mau POV taehyung gaa? kalo mau comment yaa!
add to library jangan lupa biar kalian tau kalo aku udah update lagi! vote juga jangan lupa hihi
see you!😊
♡vel♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not Over - Kooknay / Naykook
FanfictionNayeon dan Jungkook berpisah dengan status yang tidak jelas. Setelah mengirimkan sebuah pesan, tiba-tiba saja Jungkook tidak pernah lagi menghubungi Nayeon. Setelah 4 tahun, akhirnya Nayeon bertemu kembali dengan Jungkook yang sudah terkenal dalam n...