#3

843 121 4
                                    

Hari ini Bangtan akan melakukan syuting untuk sebuah acara. Mereka semua sudah mengenakan pakaian yang aku pilihkan.

"Nay, bolehkah aku memakai ikat pinggang yang berwarna hitam?" Taehyung bertanya kepadaku.

"Memangnya kenapa?"

"Hanya ingin saja."

Aku tertawa. "Baiklah baiklah." Aku mengambil ikat pinggang cokelat yang tadi aku berikan kepadanya, lalu menggantinya dengan yang berwarna hitam. "Ini."

Taehyung mengenakan ikat pinggang hitam tersebut dibantu olehku, karena kulihat ia sedikit kesusahan. Tiba-tiba Jungkook memanggil Taehyung, "Hyung!"

"Ada apa?" tanya Taehyung.

"Aku ingin ikat pinggangmu." Aku berhenti membantu Taehyung, lalu melihat ke arah Jungkook.

"Memang apa bedanya? Ikat pinggang kita sama-sama berwarna hitam." Taehyung tampak heran.

"Beda. Punyaku kain, aku ingin yang kulit."

"Kalau begitu pakai yang itu saja." Taehyung menunjuk ikat pinggang cokelat berbahan kulit yang tadi ia tukarkan kepadaku.

"Tidak. Aku ingin yang berwarna hitam. Aku ingin punyamu."

"Nay, apa tidak ada lagi yang seperti ini?" Taehyung bertanya kepadaku. Aku menggeleng.

Taehyung memukul bokong Jungkook, "Sudah kukatakan jangan terlalu sering bersikap kekanak-kanakan." Jungkook hanya diam. Taehyung kemudian melepaskan ikat pinggangnya lalu menyerahkannya kepada Jungkook.

"Terima kasih, Hyung." Jungkook tersenyum lebar menampakkan gigi kelincinya.

Aku memandangi Jungkook. Seingatku, Jungkook tidak terlalu menyukai ikat pinggang berbahan kulit. Dulu semasa sekolah, ia sering ditegur oleh gurunya karena tidak mematuhi aturan sekolah yang mewajibkan siswanya mengenakan ikat pinggang berbahan kulit. Jungkook malah mengenakan ikat pinggang berbahan kain. "Yang kulit keras, Nay. Aku tidak suka." katanya dulu saat kutanya. Itu sebabnya tadi aku sengaja memberikan Jungkook ikat pinggang berbahan kain. Apa sekarang seleranya sudah berubah?

Kulihat Jungkook sedikit kesusahan mengenakan ikat pinggang yang diberikan Taehyung, "Mau kubantu?" tanyaku.

Jungkook berhenti sebentar, "Tidak usah." jawabnya, lalu pergi karena salah satu crew acara mengajak Bangtan berkumpul untuk melakukan briefing.

"Aku ke sana dulu, Nay." kata Taehyung kepadaku. Aku mengangguk.

Aku memandangi punggung Jungkook yang berjalan menjauh. Sepertinya ia sama sekali tidak merindukanku, tidak seperti aku yang sangat merindukannya.



***



Bangtan telah selesai melakukan syuting dan sekarang mereka akan pulang ke dorm. Para crew sedang sibuk beres-beres, termasuk aku yang sedang sibuk membereskan pakaian Bangtan.

"Nayeon, kami pulang dulu ya. Terima kasih untuk hari ini. Annyeong!" pamit Jin mewakili Bangtan.

"Iya, Oppa. Annyeong!" balasku.

"Hyung, aku akan tinggal sebentar lagi. Nanti aku akan pulang sendiri." Kalimat itu diucapkan oleh Taehyung kepada Jin.

"Oh, baiklah. Kami pergi dulu." balas Jin, tidak bertanya lebih lanjut.

Kulihat Jimin memberikan senyuman aneh kepada Taehyung. Taehyung hanya membalasnya dengan tonjokan kecil di bahu Jimin.

"Hyung, kau sudah berjanji akan bermain video game denganku malam ini." Jungkook mengingatkan Taehyung.

"Tenang saja, anak kecil. Aku tidak akan pulang terlalu malam. Kita akan tetap bermain."

"Ayo cepat aku ingin pulang." Yoongi berkata dengan wajah malas. Akhirnya Bangtan, kecuali Taehyung, pergi meninggalkan lokasi syuting.

"Mengapa kau tinggal? Memangnya ada keperluan apa?" Aku bertanya kepada Taehyung sambil membereskan pakaian Bangtan.

"Tidak apa-apa. Aku hanya merasa bosan di dorm." Kim Taehyung memang unik. Dengan sedikitnya waktu yang dimiliki Bangtan untuk beristirahat di dorm, bagaimana bisa ia merasa bosan di sana?

"Ada yang bisa kubantu?" tanya Taehyung.

"Tidak usah. Kau pasti merasa lelah setelah seharian melakukan syuting."

"Anehnya, sekarang rasa lelahku seperti langsung menghilang begitu saja."

"Mengapa bisa begitu?"

"Aku juga tidak tau. Makanya kubilang ini aneh."

Saat akan menjawab lagi, tidak sengaja aku melihat sesosok orang di balik pintu yang terbuka di belakang Taehyung. Sebenarnya aku hanya melihat ujung hidung sosok itu, tetapi aku langsung mengenalinya. "Jungkook?"

Sosok itu kemudian keluar dari persembunyiannya. "Oh, Nuna."



*****




udah pada nonton singularity-nya taehyung belum?😭 bingung kenapa manusia bisa sempurna gitu ya, padahal katanya ga ada manusia yang sempurna😭

oh iya nanti di #4 bakal ada yang beda loh tunggu saja hi hi hi

vote and comment jangan lupa unch

♡vel♡

Love Is Not Over - Kooknay / NaykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang