#12

240 41 6
                                    

Jungkook memandang tepat ke arah mataku, sorot matanya bisa kubilang terlihat... pilu.

"Tentu saja aku menyukai Taehyung. Aku menyukai semua member Bangtan, Kook, termasuk kau." kataku menjelaskan maksud dari jawabanku atas pertanyaan Jungkook sebelumnya.

Jungkook menghela napas, kemudian melanjutkan aktivitas mencuci piringnya. "Sudah, Nay, sisanya biar aku saja. Lagi pula ini yang terakhir." kata Jungkook sambil menyabuni piring kotor terakhirnya.

"Kuperhatikan dari tadi kau lupa memanggilku Nuna." kataku, berusaha menahan senyum. Aku jadi teringat saat-saat dulu aku suka memaksanya memanggilku Nuna.

"Tidak keren." balas Jungkook, sepertinya tau bahwa aku sedang bercanda.

Aku tertawa kecil. "Aku akan mengadukanmu kepada semua member Bangtan, biar mereka yang memarahi maknae-nya."

"Silakan saja, Nay, Nay, Nay." balas Jungkook, sengaja mengolok-olokku. Aku tertawa lagi. Dasar anak kecil.

Aku mengibaskan kedua tanganku yang basah ke arah wajah Jungkook. "Lanjutkan ya, Dik. Nuna akan beristirahat." kataku lalu pergi ke ruang tamu setelah menjulurkan lidahku ke arah Jungkook.

Di ruang tamu kulihat Taehyung masih asik tiduran di sofa sambil menonton acara variety show. "Sudah selesai? Mau keluar?" tanyanya ketika melihat aku datang.

"Ke mana?"

"Kencan."

Aku tertawa kecil. "Yang benar saja."

"Kenapa? Ayolah, ini kan hari pertama kita." rengeknya.

Ya. Setelah ciuman kami semalam, sejak ia mengungkapkan perasaannya, aku dan Taehyung memang telah resmi menjadi sepasang kekasih. Aku menyukai Taehyung lebih dari rasa sukaku terhadap para member Bangtan lainnya. Aku menyukai Taehyung dengan cara yang berbeda. Namun aku belum siap untuk memberi tau perihal hubungan kami kepada para member Bangtan, termasuk juga Jungkook.

"Tae, kamu ini seorang idol. Kalau ada yang melihat kita saat berkencan, bagaimana?"

"Nay, kamu kira idol lain tidak ada yang berkencan? Ayolah, kita juga bisa melakukannya diam-diam." rengek Taehyung.

"Tetapi aku belum siap. Ini bahkan belum dua puluh empat jam sejak kita berpacaran. Bagaimana kalau tiba-tiba besok muncul skandal 'V BTS dikabarkan berkencan dengan stylist-nya sendiri'?" kataku, mulai berpikiran jauh.

Taehyung menghela napas lalu memanyunkan bibirnya. "Padahal kita juga dulu pernah bertemu dan makan bersama di kedai barbeque."

"Tentu saja rasanya sudah berbeda. Dulu aku bahkan belum memiliki perasaan apa pun kepada kamu." ledekku.

Taehyung membuang muka.

"Kamu kesal?" tanyaku, menahan tawa.

Taehyung kembali memutar kepalanya ke arahku. "Tidak." jawabnya lalu tersenyum lebar. Sungguh menggemaskan. "Apa yang akan kita lakukan hari ini?" tanyanya.

"Kamu tidak lelah?"

"Aku ingin menghabiskan waktu bersama kamu, Nay."

Aku tersenyum. "Oh, ada film yang ingin kutonton sejak lama, tetapi aku tidak berani menontonnya sendirian."

"Kenapa? Horor?"

Aku mengangguk.

"Baiklah, Oppa akan menemanimu menonton film menakutkan itu."

"Awas saja kalau ternyata kamu lebih penakut daripada aku." kataku meremehkan. Aku kemudian mengambil remote televisi yang tergeletak di atas meja, bermaksud untuk membuka aplikasi Netflix pada smart tv di depanku.

"Kamu ngapain?" tanya Taehyung.

"Bukannya kita mau menonton film horor yang tadi aku bilang?"

"Di sini?"

"Lalu?"

"Di tempatmu saja."

"Bagaimana dengan Jungkook? Kita akan meninggalkannya sendiri?" tanyaku dengan suara yang lebih pelan, takut terdengar oleh subjek yang sedang dibicarakan.

"Justru aku hanya mau berdua saja denganmu." jawab Taehyung dengan bibirnya yang sedikit dimajukan. "Tidak apa-apa, lagi pula dia bukan anak kecil, Nay." lanjutnya.

Jungkook kemudian datang dari arah dapur menghampiri kami di ruang tamu.

"Apa yang akan kita katakan?" bisikku dengan volume sekecil mungkin di kuping Taehyung.

Taehyung tidak menjawabku, ia malah memanggil Jungkook, "Kook."

"Ya?" balas Jungkook.

"Aku akan mengantar Nayeon pulang."

"Oh... ya." Jungkook lalu diam, matanya mengarah ke bawah, tampak berpikir. Kemudian ia kembali melihat ke arah Taehyung dan bersuara, "Boleh aku ikut mengantar Nuna?"

Taehyung langsung tampak salah tingkah, begitu juga denganku. "Hey, aku hanya mau mengantarnya pulang, tidak akan lama. Apa kau begitu takut akan merindukanku?" balas Taehyung dengan nada suaranya yang tampak gugup.

Jungkook hanya diam lalu memandang ke arahku. Baiklah kini aku yang merasa gugup. "Apa?" tanyaku berlagak berani untuk menutupi kegugupanku.

"Baiklah." jawab Jungkook ke arah Taehyung. Kemudian ia berdiri lalu masuk ke kamarnya. Hey, apa ia baru saja mengabaikanku?

Taehyung menghela napas untuk melepas kegugupannya tadi. "Ayo, Nay." ajaknya kemudian.



*****




next mau POV nayeon atau jungkook nih?

♡vel♡

Love Is Not Over - Kooknay / NaykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang