#6

596 87 8
                                    

From: Taehyung

Ayo bertemu.


Hah? Ada apa? Mengapa Taehyung tiba-tiba mengajakku bertemu? Ini sudah jam 9 malam.


To: Taehyung

ada apa, tae? mengapa ingin bertemu?


From: Taehyung

Tidak apa. Hanya merasa bosan di dorm. Ayolah.


Sungguh, malam-malam mengirim pesan mengajak bertemu hanya karena bosan? Mengapa dia tidak tidur saja hingga pagi hari? Tetapi aku tau, Taehyung memang aneh. Dan aku akan meladeninya.


To: Taehyung

baiklah. mau bertemu di mana?



***



Aku dan Taehyung akhirnya bertemu di sebuah kedai barbeque, tidak jauh dari tempat kami tinggal. Aku tinggal di daerah yang sama dengan Bangtan. Tempat tinggalku merupakan fasilitas dari kantor, sepertinya mereka sengaja menyewakanku tempat yang dekat dengan Bangtan, agar aku tidak berada terlalu jauh saat dibutuhkan.

Kulihat Taehyung sedang asik memanggang daging. Ia mengenakan kaos putih kelonggaran dan celana jeans. Rambutnya ditutupi oleh topi baseball berwarna hitam.

Saat daging telah matang, Taehyung mengangkat daging tersebut dan meletakkannya di atas piringku, "Makanlah." katanya.

"Jadi sebenarnya kau ini bosan atau lapar?" tanyaku heran.

"Saat merasa bosan aku menjadi lapar." jawab Taehyung asal. Sekarang ia sedang asik mengunyah daging.

Aku memandangi daging yang tadi ia letakkan di atas piringku. Baiklah, ini membuatku menjadi sedikit lapar. Aku lalu mengambil sumpit dan memakan daging tersebut. Malam ini, kami habiskan dengan mengobrol hal-hal konyol di antara kepulan asap panggangan.



***



Sejak malam itu, aku dan Taehyung jadi lebih sering berkirim pesan. Kadang-kadang ia juga meneleponku. Kami menjadi lebih dekat.

Aku dan Jungkook? Hanya begitu saja. Kami hampir tidak pernah mengobrol. Ia seperti selalu menghindariku, membuatku sedikit merasa sedih, tetapi mulai terbiasa dengan sikapnya itu.

Saat ini, aku sedang berdua dengan Jungkook di dalam ruang latihan Bangtan. Jungkook sedang sibuk menari menghadap cermin, sementara aku di belakangnya, di sudut ruangan, memperhatikannya sambil berjongkok. Tiba-tiba, Jungkook terjatuh. Refleks aku berdiri dan sedikit berteriak, "Kook!"

"Aku tidak apa-apa." Jungkook berkata begitu saat aku berjalan mendekatinya, membuat langkahku terhenti, tetapi detik berikutnya aku tetap melanjutkan langkahku mendekatinya.

"Kenapa bisa terjatuh?" tanyaku.

"Tidak fokus."

"Kenapa bisa tidak fokus?" tanyaku lagi.

Jungkook terdiam sebentar, kemudian ia menjawab, "Karena kau."

"Aku? Kenapa?"

"Aku tidak suka diperhatikan saat sedang menari. Membuatku tidak fokus."

"Tetapi penggemarmu juga melakukan hal yang sama setiap kali kau perform di panggung."

"Itu berbeda! Sekarang aku sedang latihan!" Jungkook meninggikan suaranya.

Aku menunduk. "Maaf."

"Tidak, tidak. Maaf, aku bukan bermaksud membentakmu."

"Aku tau kau bukan membentakku."

Jungkook diam, menatapku.

"Kenapa?" tanyaku.

"Kau... apa kau sedang dekat dengan V Hyung?"

Aku memiringkan kepalaku menatap Jungkook, heran dengan pertanyaannya. "Aku dekat dengan semua member Bangtan," Jungkook hanya diam. "Kecuali kau." lanjutku.



*****




huweeeee maapkeun baru apdet T_T akutu sibuk banget plus mungkin karena udah kelamaan jadi buntu buat ngelanjutinnya T_T

tolong berikan aku semangat :") vote comment aja cukup kok >:O xixixi. oh iyaaa jangan lupa add story ini ke perpustakaan kalyan biar tau kalo aku update^^

tapi btw seneng banget pas liat yang baca udah lumayan banyak padahal udah ditinggal berbulan bulan heheheee kalian luar biasaaa!!!!!

vel

Love Is Not Over - Kooknay / NaykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang