Love Is Not Over - Kooknay / Naykook

#7

Sejak kejadian di ruang latihan, di mana aku berkata bahwa aku dekat dengan semua member Bangtan kecuali Jungkook, mulai saat itu, sikap Jungkook terhadapku perlahan berubah. Ia sudah tidak terlalu bersikap dingin dan kami juga sudah lebih banyak mengobrol. Intinya, ia perlahan sudah mulai terlihat seperti Jungkook yang dulu aku kenal.

Aku dan Taehyung juga semakin dekat, dekat dalam artian yang sedikit berbeda dengan kedekatanku terhadap member Bangtan lainnya. Seringkali Taehyung menunjukkan perhatian yang tidak biasa kepadaku, dan aku menerimanya. Perlahan namun pasti, aku mulai berpikir untuk membuka hati kepada Taehyung.

Malam ini, setelah Bangtan perform di sebuah acara musik, aku dan Taehyung akan makan malam di sebuah restoran. Saat ini aku sedang menunggu di belakang panggung sambil menonton Bangtan yang sedang perform di atas panggung melalui televisi yang tersedia. Aku selalu memperhatikan Taehyung, lelaki ini memang sungguh tampan sehingga mampu membuat siapapun terpesona olehnya. Setelah menyelesaikan penampilan memukaunya, Bangtan kembali ke belakang panggung dan melepaskan kostum mereka. Aku dengan sigap berdiri dan mengambil pakaian mereka.

"Yuk." bisik Taehyung di telingaku. Hah? Masa sekarang?

Aku melihat Jungkook yang sedikit kesusahan melepaskan jasnya, sepertinya karena keringat yang mengucur di seluruh tubuhnya. Aku segera mendekati Jungkook dan membantunya. Jungkook tersenyum kepadaku, senyum yang belakangan ini kembali sering aku terima darinya.

"Habis ini kau ke mana?" tanya Jungkook kepadaku.

"Hah? Oh... itu... aku sudah ada janji dengan Taehyung. Kenapa?"

"Oh... tidak apa-apa." Jungkook langsung melangkah pergi meninggalkanku.

Aku segera membereskan pakaian Bangtan dengan cepat, sepertinya Taehyung sudah menungguku.

"Nayeon, kami pulang duluan ya!" Seperti biasa, Jin berpamitan kepadaku mewakili Bangtan.

"Iya, Oppa. Annyeong!" balasku.

Semua member Bangtan, kecuali Taehyung, pergi meninggalkanku. Kulihat Jungkook sempat menoleh ke arahku, lalu ke arah Taehyung, kemudian pergi menyusul member Bangtan lainnya. Setelah mereka pergi, Taehyung mendekatiku lalu membantuku membereskan pakaian Bangtan.

"Tidak usah." kataku sambil berusaha menahan Taehyung.

"Tidak apa-apa. Biar cepat. Aku sudah sangat lapar." Ucapan terakhirnya membuatku membiarkannya membantuku, sekaligus aku juga meningkatkan kecepatanku membereskan pakaian-pakaian ini. Kasian Taehyung, dia pasti sudah sangat lelah.

***

Aku dan Taehyung tidak jadi ke restoran. Kami akhirnya ke apartemenku dan memilih untuk memesan pizza. Kulihat sepertinya Taehyung sudah sangat lelah, maka dari itu kami memutuskan untuk makan di apartemenku saja. Taehyung sedang mengunyah pizza dengan lahap, sementara aku memperhatikannya sambil tersenyum kecil.

"Kenapa?" tanya Taehyung yang ternyata sadar aku perhatikan

"Kau tampak rakus seperti anak kecil." jawabku dengan jujur, membuat Taehyung mencubit sebelah pipiku dengan tangan berminyaknya.

"Hey!" protesku. Taehyung hanya tertawa melihat ekspresi sebalku. Setelah melihat tawanya, aku memutuskan untuk memaafkannya. Aku kemudian ikut mengambil sepotong pizza dan memakannya. Hmm, makan enak setelah lelah bekerja memang menyenangkan.

Untuk beberapa saat apartemenku terasa sunyi karena kami berdua sibuk mengunyah pizza. Namun tiba-tiba Taehyung memecahkan keheningan apartemenku, sekaligus juga keheningan jantungku ketika ia berkata, "Boleh aku menginap di sini malam ini?"

Jantungku berdetak sedikit lebih cepat mendengar pertanyaannya. "Memangnya kenapa?" tanyaku.

"Aku lelah. Terlalu malas untuk pulang ke dorm." jawab Taehyung memberikan alasannya.

"Kau mau tidur di mana? Aku tidak punya kasur tambahan."

"Tidak perlu. Kita akan tidur berdua di kasurmu." jawab Taehyung, membuat kecepatan detak jantungku semakin meningkat.

*****

hai terima kasih sudah membaca ceritaku!^^

jangan lupa vote, comment, dan add to library yaa guys

terakhir, sampai jumpa di #8!

♡vel♡