10~Second Kiss~

1.5K 160 9
                                    

"bisa pasang plaster gak?" Barra melemparkan plaster ke arah Zia lalu duduk di samping cewek itu.

Zia mengerjap. Dia memperhatikan suasana caffe yang sepi karena belum di buka. Dan .....di sana memang hanya ada mereka berdua. Zia pikir, Suasana seperti ini sangat cocok untuk melakukan maksiat.

Hahahaha. Canda.

"Bisa gak"

"Oh iya bisa"Zia mengambil plaster itu lalu memasangkan nya ke dahi Barra. Dia bisa melihat jika dahi cowok itu sedikit berdarah karena tidak sengaja menabrak pintu.

Zia tertawa singkat saat membayangkan kejadian beberapa jam lalu. Ia pikir, itu adalah kejadian paling lucu yang pernah ia alami dalam hidup. Kalo Lion yang berada di situasi Barra saat ini, sudah pasti cowok itu misuh" tidak jelas.

"Udah" Zia menatap manik mata itu dalam. Ada perasaan hangat yang timbul di dalam hatinya saat ia berada di dekat Barra. Mereka saling menatap satu sama lain.

Seperti biasa, tatapan Barra selalu dingin dan tidak ada rasa ketertarikan pada apapun. Dalam kehidupan nyata pun, Barra selalu terlihat cuek dan tidak peduli pada sekitarnya.

Tidak ada percakapan. Hening. Zia merasakan ada yang aneh. Apakah Barra pernah menatap perempuan lain seperti ini? Jika iya, maka Zia sangat kecewa.

Wkwkwk virus Bucin

Zia mendekat. Barra tetap diam tanpa berkedip. Suara klakson di pinggir jalan. Detik jam. Bias matahari yang terpancar dari arah barat mulai menyinari mereka dari arah jendela.

Tida ada kata. Semua membisu. Ini juga yang diinginkan oleh Zia, hampir dua tahun menyukai Barra, dia tidak pernah memiliki keberanian sebesar ini.

Sore itu, Zia dengan keteguhan hati yang minim mulai mendekatkan wajah nya ke arah Barra dan mencium laki - laki itu singkat.

Tidak ada penolakan dari Barra. Dia hanya menatap Zia datar tanpa ekspresi apapun.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Barra Berdiri, dia mendorong tubuh Zia menghimpit meja dan memperhatikan wajah polos itu seksama. Untuk kedua kalinya mereka kembali berciuman, namun kali ini Barra lah yang memulai nya.

"Lupain kejadian hari ini" Barra bertolak pinggang dan pergi ke arah toilet meninggal kan Zia yang terpaku seperti nisan.

                                 🥀

Lion masih sadar. Dia hanya meminum beberapa gelas bir, dan sekarang jam masih menunjukkan pukul 12 malam. Ia menelungkup kan wajahnya kesal. Kenapa hari ini hidupnya begitu sial?

Sebenarnya Lion tidak terlalu peduli pada masalah yang ia hadapi. Untuk apa memikirkan masalah, jika dihadapi dengan santai, pasti semua akan berlalu? Itulah prinsip Lion, apa yang terjadi hari ini adalah pengalaman di masa depan. Jadi, seberat apapun permasalahan yang ia hadapi, itu semua hanya akan menjadi pembelajaran dalam hidup.

"Lo anak baru ya?"Nessa ~ DJ di club malam ini mulai mendatangi Lion dan duduk di samping cowok itu.

Lion mendongkak"Ha?"

"Lo anak baru?"

"Gak, gue udah lahir 18 tahun lalu"

"Bukan, maksud gue itu-----"

"Oh, gue gak sange" Mulutnya comel sekali

Nessa mendengkus kesal"Lo ganteng banget"

"Jelas"

MY PET LION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang