17~Datar~

781 95 4
                                    


Lion menyandarkan tangannya ke tralis pembatas koridor. Kedua matanya terpejam. Rintik hujan perlahan menerpa wajah sayu itu.

Pagi hari. Dingin. Gerimis. Suasana yang sangat tidak produktif untuk melakukan pembelajaran sekolah. Jika bukan karena celotehan dari seorang Zia Altaria mana mungkin Lion mau berangkat sekolah.

Membosankan.

Gini ya, Lion bukan anak teladan, gak pinter juga otaknya. Dalam bidang non akademik pun ia masih dalam kata standar, ya ....standar kalo di banding Barra ataupun Asel.

Menarik nafas dalam. Hiruk pikuk siswa dan siswi mulai memenuhi pendengaran cowok itu. Semburat putih sesekali terpancar dari langit yang terlihat murung.

"Pake jaket gue" Selatan yang dari tadi berdiri di samping Lion langsung melepaskan jaket kebanggaan nya.

"Gue gak dingin" Lion menjawab singkat

"Sorry, gue nawarin Asel bukan Lo"Selatan menyergah

Lion membuka mata lebar. Tidak merasa malu. Hanya ada beberapa hal yang harus ia perbaiki dari temannya yang satu ini. Makin hari, hubungan Selatan dan Asel semakin mencurigakan. Lion rasa...... prasangka buruk Zia pada dua manusia di depannya ini memang benar.

"Gue gak peduli sama pikiran random milik Lo"Selatan menatap Lion sinis. Seperti biasa, cowok itu seakan mengetahui isi otak temanya ini.

"Selamat menempuh hidup baru" Lion tersenyum tipis

"Gue punya inisiatif buat masukin foto lo ke grub hvmv......siapa tau ada yang minat"Dengan sigap, Asel langsung melancarkan aksinya. Dia gedek sendiri mendengar statement yang mengatakan bahwa dia dan Selatan memiliki hubungan yang sepesial"Nomer wa Lo juga udah gue send, selamat menerima teror"

Ini anak satu kalo pinter kelewatan. Melebihi batas kemampuan otak.

Yah, cukup seimbang sih....selama ini Lion terlalu benalu dalam hidup Asel. Ya gak papa dong, kalo Asel balas dendam.

"Anak setan"Lion mengumpat kesal. Baru beberapa menit saja Hp nya sudah berbunyi nyaring akibat terlalu banyak nomer wa tidak di kenal masuk "Asel anak ngen"

"Lo duluan yang mulai war"Asel sinis

"Maju sini Cok"Lion kesal. Melipat ujung legan seragam nya untuk bergaya. Dipikir dirinya takut apa.

Speak uke kaya Asel mah gampang. Tinggal ngep langsung ngab.

"Gue males berantem"Asel memamerkan rentetan giginya pada Lion. Manis sekali. Gak heran sih kalo banyak yang suka sama Asel, wajah lembut tapi bandar film biru.

Dimulai dari Lion maupun teman - temannya. Semua terlalu minus. Kayak gak ada satupun yang bisa di banggain gitu lho ngab.

Otak udah pas - pasan. Akhlak less banget. Terkenal nakal sih enggak cuman ya, sifat random nya gak ketulung. Bikin darah tinggi plus emosian kalo ngadepin manusia tipe kayak gini.

Lion menyadari sesuatu yang aneh. Wait.....Asel dapat grub hvmv dari mana?

"Telegram"Selatan memotong pikiran Lion, sangat tidak asik memiliki teman cenayang seperti Selatan"Lama - lama gue pengal juga orang yang nuduh gue sama Asel pacaran"

"Yayaya Lo berdua gak pacaran cuma saling tukar ludah"

"Lapangan upacara luas"Selatan menggertakkan jarinya emosi. Lion kalo dibilangin ngeyelnya nauzubillah. Dengan kesal, Selatan mencomot leher Lion lalu menyeret tubuh itu ke lantai bawah. Sudah satu Minggu ini Selatan jarang sekali berolahraga, lumayanlah pagi - pagi duel dengan sahabat nya ini.

MY PET LION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang