21 ~Barra Lion~

590 68 9
                                    


Sore ini mendung, langit nampak sedih dengan beberapa kilatan cahaya yang kadang mengisi kekosongan warna abu-abu di atas sana.

Aroma dingin mulai menyeruak masuk ke dalam pori-pori tubuh. Lion merapatkan jaket yang ia kenakan.Menatap datar pada kerumunan manusia yang sibuk melewati nya.Hampir satu jam lebih dia duduk di halte bus.Pikiranya kalut dengan hal yang tidak bisa ia kendalikan.

Ternyata.....dewasa sesakit ini. Lion merutuki dirinya sendiri, kenapa dia pernah berfikir, menjadi dewasa merupakan hal yang menyenangkan?

Kau tau?Hidup itu masalah, hidup itu sakit, hidup itu kita siap untuk menderita. Dari sekian juta orang di dunia,mereka berusaha mati - matian bertahan hidup.Demi hidup yang membuat mereka menderita.

Lucu memang.

Menarik nafas dalam.Aroma asap kendaraan perlahan luntur saat tetes - tetes air mulai membasahi bumi.Kilat cahaya nampak dari ujung mata cowok itu.Lion semakin merapatkan jaket kesayangan nya itu dengan mata sayu.

Menyenderkan tubuh ke tembok. Lion kembali mengingat - ingat beberapa kejadian yang sebenarnya tidak harus ia pikirkan. Kenangan itu seolah selalu menghiasi kepala.Ia sakit, tapi otaknya tidak pernah mengizinkan cowok itu untuk beristirahat sejenak.

Dari kejauhan,Lion melihat seseorang berlari kecil mendekati nya.langkanya pelan tapi mulai terlihat jelas.Anastasia mendekat.Dia tidak tau,kenapa cewek itu belum pulang sekolah. Lion menatap datar saat sosok perempuan dengan rambut panjangnya itu duduk di sampingnya.

Seperti biasa,Ana terlihat sangat cantik.Semua orang memuji perempuan bak bidadari itu.Sifatnya kalem.Gemulai.Lemah lembut.Berasal dari keluarga terhormat.Siapa yang tidak iri?Lion pikir hampir semua orang di sekolah menganggap perempuan itu begitu sempurna.

Tapi tidak dengan Lion

"Kamu belum pulang Lion?"

Lion diam,bahkan saat kulit tangan Ana mengelus punggung tangannya,cowok itu tidak peduli.Dia tidak ingin mengulang rasa sakit yang pernah perempuan itu torehkan ke dalam hatinya.

"Lion..."

"Apa"

"Kamu kenapa kaya gitu?"

"Gue udah bilang, hubungan kita udah berakhir"

"Gak...aku tau kamu masih sayang sama aku"

Mengutuk dalam hati.Demi apapun,Lion sangat kesal dengan sikap Ana yang seperti ini.Cewek itu seolah tidak memiliki karakter yang tegas dan cenderung hanya mengandalkan kecantikanya saja.Tidak masalah, tapi Lion memang memiliki dendam pribadi pada Ana.

"Maafin aku"Anastasia menunduk

"Ya gue maafin"

"Lion"

"Apa"

"Plisss jangan bilang siapa-siapa"

"Soal apa"

"Yang kemaren"

"Hooh"

Lion mah simpel orangnya.Dia manut aja asal gak merugikan buat dia.Lion menatap manik mata milik Ana.Cantik banget sih,sayangnya Lion udah gak suka.Itu juga udah masa lalu,masa depan Lion sekarang itu Zia.Mungkin.

"Gue saranin" Lion mode serius "Jangan keseringan main api sama ayah angkat Lo"

"Makasih,tapi aku sayang sama beliau"

"Anaaa" Lion mencengkram kuat bahu mantan pacarnya itu "Kesampingin perasaan Lo,Lo gak mikir gimana reaksi mama angkat Lo kalo tau Lo sering main sama suami beliau?"

MY PET LION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang