4~Memanfaatkan~

2.5K 343 8
                                    

Lion tidak tau pasti, sejak kapan ia selalu bergantung pada Zia. Dirinya juga merasa sangat bodoh dengan apa yang ia inginkan selama ini

Yang Lion ingin, Zia selalu berada di sisinya.

Tidak. Tidak. Bukan hanya berada di sisinya, tapi juga harus bermanfaat untuk dirinya. Ya seperti mengurus segala keperluan cowok itu contohnya.

Rasanya, Lion ingin sekali menjadikan cewek itu sebagai baby sister di rumahnya.

~Ah~ membayangkan itu terjadi saja sudah membuat Lion semakin gila. Yang pasti, ia sedang menghayal saat cewek itu memakai seragam serba putih dan mengejar - ngejarnya kemudian menyuruh Lion untuk meminum susu formula.

Lion menggeleng keras. Semakin kesini, pikirannya semakin kotor saja.

"Gila nya mulai aktif ya Bun"Tio niat menyindir Lion saat melihat cowok itu cengengesan tidak jelas.

Lion, Asel dan Tio berjalan beriringan di koridor sekolah yang terkesan ramai karena beberapa menit yang lalu bel istirahat sudah berbunyi.

"Gila is my style" Jawab cowok songong itu sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celana

"Kenapa gue bisa punya temen kaya Lo?!"Tio memberenggut kesal. Sifatnya memang agak mirip dengan kaum betina

"Mungkin kita jodoh" Jawab Lion asal

"Jodoh gue itu Bu Teresa" Tio tidak terima

"Gue yakin, Bu Teresa gak mau sama bocil kaya lo "

"Gue lebih tua 3 bulan dari Lo, berati Lo juga bocil dong"

"Oh ya tidak" Lion menggeleng singkat "Yang gue Maksut itu badan Lo"

"Tinggi gue 175 cm ya" Tio tidak terima. Sebenarnya Dia itu termasuk golongan cowok berbadan tinggi di sekolah ini, tapi karena di dekat Lion dan kawan - kawan yang tingginya 179cm, dia jadi sering dinistakan.

Kejamnya. Padahal cuma beda 4 cm

"Gue 178 kalo Lo lupa" Asel memasangkan earphone ke telinganya, dia sendiri merupakan tipe orang yang terlihat sangat tidak peduli pada lingkungan nya.

"SETAN" Lion berteriak saat melihat Selatan tengah dihukum di tengah lapangan upacara. Cowok itu sedang melakukan push up dengan satu tangan.

Lion bertepuk tangan. Keren sekali sahabat nya itu. Tidak sia - sia dirinya merekrut seorang Selatan Abdi Baskara sebagai anak buahnya.

Dari ujung sana, Selatan langsung berteriak "Gue bukan babu Lo!!!"

Lion terkekeh" terlanjur"

"Sialan!" Akhirnya Selatan terbebas dari hukuman maut itu. Ia berlari menghampiri Lion dengan tatapan garang "Bangsat banget anak - anak Dimitri"

"Mwehehehe" Lion terlihat sangat santai"Contoh dong anak rajin kayak gue, gak pernah ketelat berangkat sekolah" Ia mulai sombong"Asal Zia ngurus hidup gue aja sih,semua dijamin beres"

Selatan mengepalkan kedua tangannya erat, terlihat jelas bahwa ia sedang menahan emosi yang membuncah. Sebelum ia mengatakan sesuatu, Lion langsung memotong

"Dimitri wedus gembel" Ia merangkul Selatan lalu melangkah pergi ke arah taman belakang sekolah "Hati gue juga dongkol kalo inget kumpulan anak sok 'iya' yang nyebut Genk mereka Dimitri"

"Emang bangsattt banget" Selatan setuju

Sedangkan itu, Perasaan Tio mulai tidak enak. Dia yakin sekali setelah ini , pasti ada kejadian gila yang akan menimpa mereka.

Tunggu saja.

"Firasat Lo emang selalu bener" selatan menyetujui pemikiran yang Tio ungkapkan meskipun pendapat itu baru terucap dari pikiran nya.

MY PET LION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang