22 : Come Back Home

402 69 49
                                    

"Hwang Hyunjin!"

"Ahjussi.....?"

Seorang pria paruh baya dengan kedua mata tajam yang bisa dilihat dari kacamata bening yang tengah beliau pakainya tampak berdiri sambil berkacak pinggang di ambang pintu kamar. Pria itu menatap dua insan muda di depannya bergantian. Hal itu pun membuat Hyunjin dengan segera beranjak bangun dari duduknya dan berhadapan dengan pria itu.

"Aku mau bicara denganmu." Sebuah kalimat penuh penekanan itu keluar dari mulut pria aruh baya itu, yang kemudian beliau melangkah keluar dari kamar dan berharap Hyunjin mau mengekorinya.

"Pergi saja." Suruh Haneul yang sebenarnya ia merasa khawatir pada Hyunjin.

"Tunggu sebentar." Setelah mengatakan itu, Hyunjin pun keluar dari kamar Haneul dan segera menyusul pria itu.

Hyunjin menghentikan langkahnya saat melihat pria itu yang sedang menunggunya di sebuah sofa yang terletak di ruang televisi. Hyunjin pun duduk di salah satu sofa yang berhadapan dengan pria itu.

"Kenapa kau tidak bilang padaku bahwa gadis itu sudah bangun dari komanya?" Pria yang bekerja sebagai seorang manajer dari grup Stray Kids itu memulai pembicaraannya.

"Maaf aku.....lupa." Bohong Hyunjin.

"Lupa atau memang sengaja?" Sang manajer mengetahui maksud dari Hyunjin. "Aku rasa kau harus cepat-cepat menyuruhnya pergi dari rumahmu ini. Kalau dia berlama-lama di sini, bukankah itu sangat aneh?"

"Tapi Ahjussi, dia sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi."

"Lalu apa urusannya denganmu? Kau boleh mengasihaninya, tapi tidak untuk memberinya tempat tinggal dan menetap lebih lama di rumahmu ini." Tegas pria itu. "Bagaimana kalau keluargamu tahu? Ah, iya, sepupumu itu bisa saja memberitahukannya pada keluargamu. Dan apakah mereka akan menuruti keinginanmu? Tentu saja tidak. Mereka pun pastinya satu pendapat denganku. Terlebih orangtuamu, pasti mereka mengkhawatirkan kondisimu yang bisa saja gadis itu memiliki niat jahat padamu suatu hari nanti. Siapa yang tahu?"

Mendengar semua yang dikatakan sang manajer lantas membuat Hyunjin tampak tidak suka.

"Cepat suruh gadis itu pergi dari sini. Nanti aku yang mengurus keuangan untuk dia menyewa tempat tinggal baru dan uang untuk tutup mulut agar dia tidak mau membeberkan masalah ini kepada publik, apalagi kantor polisi." Pria itu beranjak dari duduknya bersamaan dengan Haneul yang sudah berada di depan mereka dengan dibantu oleh Jinyoung yang mendorong kursi rodanya.

"Tanpa kalian suruh pun, saat ini juga aku akan pergi dari sini." Kata Haneul dengan sekuat tenaga ia menahan air mata yang memaksa untuk keluar dari pelupuk matanya. "Dan kalian tidak perlu repot-repot memberiku uang hanya untuk membuatku tidak membeberkan masalah kecelakaan ini kepada khalayak banyak, karena aku sendiri tidak mempunyai pikiran seperti itu..."

"...Selama aku mengalami koma, Hyunjin merawatku dengan sangat baik. Bahkan saat aku sudah sadar pun setiap harinya dia selalu mengunjungiku, padahal dia memiliki jadwal yang tiada habisnya." Haneul menatap Hyunjin yang juga tengah menatapnya dengan raut wajah tidak percaya, karena selama ini gadis itu seperti tidak peduli padanya.

"Benar kau tidak akan membesar-besarkan masalah ini? Dan kau tidak akan melaporkan Hyunjin kepada kantor polisi?" Sang manajer bertanya kepada Haneul yang kemudian gadis itu angguki.

"Ya. Aku meyakini bahwa kejadian ini sudah menjadi takdirku. Maka kurasa.....permasalahan ini cukup sampai di sini." Air mata Haneul tampak meluncur membasahi kedua pipinya. Kini gadis itu tampak menatap kedua mata Hyunjin yang sedang menatapnya iba. "Hyunjin-ssi, terima kasih karena kau tidak lari dari tanggung jawabmu. Kau benar-benar merawatku dengan sangat baik. Dan aku menghargai semua usahamu agar aku tidak membesar-besarkan masalah ini. Terima kasih sudah memberiku tempat tinggal. Sekarang aku akan pergi, dan bebanmu akan hilang. Permisi."

YOU CAN STAY | Hyunjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang