8.

1.5K 153 3
                                    

Pagi harinya Shana terbangun dengan posisinya memeluk tubuh Miska bahkan lengan Miska dia jadikan untuk bantal, begitu dia sadar akan posisinya Shana merasa malu dan pipinya merona, sejak kapan dia memeluk Miska itu yang menjadi pertanyaan, seingatnya semalam dia tidur memunggungi Miska.

Dengan sangat pelan-pelan dan hati-hati Shana berusaha menggeser tubuhnya bermaksud untuk memberikan jarak bagi keduanya namun na'as Miska malah mengeratkan pelukannya membuat Shana tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali pasrah.

Shana memberanikan diri memandang wajah Miska, menikmati setiap inci wajah cantik orang yang beberapa bulan ini selalu berada disisinya.

"ASTAGA KALIAN SEDANG BERBUAT APA! OH MY EYES!"

Teriakan melengking yang berasal dari arah pintu kamar Shana dan pelaku utama adalah Savira yang dengan kurang ajarnya menerobos masuk ke dalam kamar Shana, membuat dua insan yang masih meringkuk di atas ranjang bangun dengan rasa keterkejutan yang sangat luar biasa biadapnya.

"MATI KEK LU SAV!" umpat Shana.

"Asuw," umpat Miska pelan lalu kembali merebahkan tubuhnya.

"Kalian ini ya, ini tuh udah siang, bangun kek, kan aing gabut sendirian," balas Savira dengan tanpa dosanya dia menaiki ranjang dan menyempil diantara Shana dan Miska.

Shana yang kesal bangun dan langsung menggeplak kepala Savira lalu berjalan ke arah kamar mandi. Savira meringis kesakitan namun dalam hatinya dia bersorak bahagia karena ulahnya telah mengganggu kemesraan dua insan tanpa status.

"Kak," panggil Savira pada Miska yang menutup seluruh tubuhnya hingga kepala dengan selimut.

"Hhmm," jawab Miska.

"Kakak, bangun ih," Savira kembali memanggil Miska.

"Apa Savira, apa?" mau tidak mau Miska membuka selimut dan menatap Savira gemas ingin menjambak rambut gadis itu.

"Gak usah ganggu Kak Miska ya, Savira!" tegur Shana yang sudah keluar dari kamar mandi.

"Hish, gak jadi deh Kak, nyai marah," ucap Savira, sambil manyun.

Shana berjalan mendekati Miska dan duduk disampingnya, Miska otomatis menatap Shana yang terlihat lebih cantik pagi ini.

"Kakak gak pusing kan, tadi kan kaget denger suara mak lampir?" tanya Shana sedikit khawatir.

Miska menggeleng dan tersenyum pada Shana, sejujurnya Miska sudah bangun terlebih dahulu sebelum Shana, dia tidak mau melewatkan menikmati pemandangan pagi yang langka dalam hidupnya, pemandangan wajah cantik Shana yang menggemaskan saat tertidur.

"Yah, nyamuk deh," celetuk Savira.

"Hari ini aku malas kerja ah," ucap Shana kembali tiduran membuat Miska otomatis menggeser tubuhnya memberi tempat pada Shana.

"Aku juga," balas Miska.

"Aku ikut malas juga ah," Savira tidak mau ketinggalan, dia juga ikut rebahan dan masuk kedalam selimut yang di pakai Miska.

"Trus kita mau ngapain?" tanya Miska.

"Tidur," jawab Shana.

"Ah gak asik kalau libur cuma tidur," protes Savira.

"Pantai?" tanya Miska mengusulkan mereka pergi ke pantai.

"Ayok," jawab Shana semangat.

"Ya kali gak kuy," imbuh Savira.

Mereka akhirnya bangun untuk bersih-bersih dan mempersiapkan beberapa makanan untuk mereka bawa ke pantai.

Dan setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam akhirnya mereka sampai disebuah pantai, Savira yang lebih dulu berlari ke arah pantai tanpa memperdulikan Shana dan Miska yang sedikit kerepotan dengan bawaan mereka.

Shana (DONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang