Hari Kesebelas ( 3 )

1K 105 13
                                    

" yang itu dipasang di sana saja "

" singkirkan kuenya dulu, nanti bisa kena "

" Inchou, bisa bantu ini sebentar ? "

Suasana kelas begitu ramai. Semua anak terlihat mengerjakan bagiannya dengan serius

" Minna, aku bawakan roti " teriak Chouchou sambil membawa banyak roti di tangannya diikuti Sarada di belakangnya

" waah arigatou " jawab Wasabi. Beberapa anak membantu Chouchou dan Sarada meletakkan roti itu di atas meja

" minna, beberapa bisa istirahat dulu, nanti kita gantian istirahatnya " komando Sumire

" ha'ik " anak anak yang sudah berkerja lebih lama terlihat mendekati meja yang sudah tersedia banyak roti lalu mulai memakannya. Mereka mengerti dan saling bergantian menyelesaikan semuanya dan membiarkan teman teman mereka beristirahat

" Inchou, ayo istirahat dulu, kau sudah berkerja daritadi " ajak Sarada samil menggandeng lengan Sumire

" sebentar lagi Sarada - chan, aku akan istirahat nanti " tolak Sumire lembut

" kesehatan itu penting loh, Inchou " ujar Chouchou sambil menyeret gadis ungu itu ke meja yang penuh dengan roti

Sumire menghela napas " ha'ik "

" oh ya, bagaimana dengan Temari - sensei ? " tanya Metal Lee sambil mengangkat sebuah kardus dari pojok kelas

" semuanya aman, percayakan kepada kami " ujar Boruto sambil merangkul Inojin dan Denki di sampingnya

" jangan bilang, kalian mengorbankan Shikadai lagi ? " selidik Doushu sambil tertawa

" ternyata kau jenius juga ya " ujar Inojin. Seluruh kelas tertawa

" sebenarnya aku kasihan kepada Shikadai, tapi mau bagaimana lagi ? hanya dia yang bisa diandalkan saat ini " terang Chouchou sambil memakan roti Yakisobanya

" hei, jangan mengatakan hal seperti itu dengan ekspresi tidak bersalah dong " ujar Tsuru sambil tertawa

" heh tapi Shikadai benar berguna di saat seperti ini "

----------------------000------------------------

" tumben sekali, kenapa kau makan siang bersamaku ? apa ada yang kau rencanakan ? "

Shikadai berkeringat dingin " t- tidak kok, ha- hanya saja...... "

" nani ? "

" ha- hari ini a-a adalah hari... terakhir.... Oka- ah maksudku Temari - sensei mengajar kami, jadi... aku hanya... ingin.... mneghabuskan waktu ini... bersama " jelas Shikadai. Wajhanya terlihat sedikit merona, ia sedikit malu jika harus mengatakan hal manis seperti itu terutama di depan ibunya

Temari tertawa pelan " ternyata kau juga bisa bersikap manis ya ? "

Shikadai mendengus " memang selama ini aku tidak begitu ? "

Temari mengendikkan bahu acuh " menurutmu ? "

" menurutku aku sudah bersikap manis selama ini " ujar Shikadai percaya diri

" heeh, kau percaya diri sekali " Ujar Temari sambil tertawa. Ia mulai memakan bekalnya

Shikadai terkekeh sambil memakan Tamagoyaki buatan ibunya.

" apa bekalnya enak ? " tanya Temari

Shikadai mengangguk " apa aku pernah mengatakan jika masakan Okaa - san tidak enak ? "

Temari menggeleng " tidak pernah sih, tapi kau juga tidak pernah bilang suka "

" aku suka kok "

Temari - SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang