Temari - Sensei

Hari kelima

" Baiklah, buka buku catatan kalian, hari ini kita akan merangkum bab tentang budaya 5 negara " ujar Temari sambil berbalik menghadap papan tulis. Hari itu terhitung damai karena mayoritas murid di kelas itu sudah terbiasa dengan cara belajar mengajar milik Temari

' hari ini tenang sekali, aku harap ini berlangsung sampai pulang ' batin Temari berharap. Ia melihat buku di tangannya sambil menuliskan rangkuman untuk semua murid di papan tulis.

DUAR 

Seluruh penghuni kelas itu terkejut saat mendengar bunyi ledakan yang sangat keras

" perhatian, kami sudah menguasai akademi ini, kami sudah memasang peledak di semua tempat yang ada di sini jadi jangan berani berani melangkah keluar dari bangunan ini "

peringatan dari suara yang tidak dikenal menggema ke seluruh Akademi melalui pengeras suara di setiap ruangan yang ada di sana. Banyak murid yang terlihat takut dan mulai panik.

' ada ada saja ' batin Temari. Ia memasang pose berpikir sambil memikirkan rencana untuk mengamankan semua orang di Akademi

" sepertinya seluruh pengeras suara disini sudah diambil alih oleh orang lain " lapor Denki sambil menggerakkan jari jarinya di atas laptop yang ia bawa dengan cepat

Temari mendekati anak berkacamata itu " semuanya ? "

Denki mengangguk " ya, bahkan semua CCTV disini sudah diambil alih "

Temari kembali berpikir " apakah kau bisa mengambil alih CCTV di Akademi ini ? "

Denki terlihat terkejut " e-eh tergantung sih "

" cukup di dalam Akademi dan pintu belakang saja, buat seolah olah kita masih ada di dalam kelas dan tidak melakukan apapun, apa ku bisa melakukannya ? " tanya Temari lagi

" S-sepertinya saya bisa, tapi.. untuk apa ? "

" kita akan mengevakuasi semua orang disini " ujar Temari. Seluruh kelas nampak terkejut

" T-tapi bagaimana caranya Temari - sensei ? "

" iya, bukankah mereka bilang mereka sudah memasang peledak di seluruh gedung ini ? kita bisa saja tidak selamat "

" mereka bisa saja meledakkan kita jika kita sampai keluar "

Berbagai ucapan khawatir datang dari seluruh penjuru kelas

" apakah Oka- ah maksudku Temari - Sensei punya rencana ? " tanya Shikadai

Temari menatap putra semata wayangnya itu dan tersenyum " tentu saja, kalau tidak kenapa aku bicara seperti ini ? "

" kalian semua dengarkan aku " seluruh kelas terdiam mendengar suara Temari yang begitu lantang

" aku akan menjelaskan rencana ini secara garis besar, kalian harus keluar lewat pintu belakang yang ada di Akademi ini, kalian juga harus menyelamatkan kelas kelas yang lain, yang sudah menguasai jutsu yang bisa membantu selamatkan kelas yang jauh tapi yang belum memiliki jutsu seperti itu kalian hanya boleh mendekati kelas yang dekat atau searah dengan pintu belakang, aku akan mengulur waktu sebanyak mungkin, jadi lakukan semuanya dengan cepat dan usahakan jangan berisik, ingat, janga bertarung jika itu tidak diperlukan dan sayangi nyawa kalian sendiri " jelas Temari. Seluruh kelas kembali ribut oleh bisik bisik beberapa anak

" Denki, apa kau bisa membuat seakan akan kita masih ada di kelas ? " tanya Temari

" saya akan berusaha sebaik mungkin " Denki mulai mengotak atik laptop didepannya

" berhasil, saya sudah selesau melakukannya Temari - sensei " lapor Denki

" bagus, Shikadai yang akan membuat rencana selanjutnya sisanya aku percayakan kepada kalian semua " Temari mulai berjalan keluar kelas