Ekstra Part

4.7K 371 43
                                    

Aku langsung UP ekstra Part juga ya

Jadi, di part ini settingnya udah 5 tahun kemudian ya, gak usah protes dan nanya-nanya lagi

***

Mas Hatta mendelik dengan penuh kekesalan saat aku menutup sambungan telepon dan tersenyum puas. Melihat Mas Hatta bertingah seperti itu apa yang aku lakukan? Ya gak perduli dong. Malah sekarang aku fokus pada make up yang oleskan di setiap bagian wajahku.

"Udah?" tanyanya. Aku tersenyum lebar lalu mengangguk. sementara Mas Hatta mendesah. Lagi-lagi dia harus mengalah karena hormon kehamilanku yang memaksanya untuk meredam emosi dan rasa cemburunya.

Gimana gak cemburu coba? kalau kehamilanku ini sangat aneh. Aneh bukan karena mual muntah yang payah, bukan. Justru, kata ibu aku itu dablek, karena saat hamil muda pun aku tak mengalami mual muntah payah. Aku tak mengalami pusing-pusing pada umumnya. Tidak seperti dikehamilanku yang pertama. Iya ini kehamilanku yang kedua. Anakku dan Mas Hatta yang pertama, laki-laki namanya Haziq Bashir Shaquile, umurnya sekarang sudah menginjak 5 tahun, sudah duduk di bangku taman kanak-kanak. 5 bulan lalu aku melepas KB, awalnya sih bukan untuk program anak kedua, Cuma untuk istirahat dari IUD yang aku pasang. Lagian aku tak berniat punya ank lagi karena usia Mas Hatta sudah cukup tua, 43 tahun. Lagi pula sudah ada 2 anak perempuan dari Mas Hatta dan ada 1 anak laki-laki. Udah lengkaplah. Eh, dasar Eijaz, tokcer banget. Begitu lepas KB langsung tekdung. Kayaknya Cuma dilempar celana dalam si duren juga curiga hamil deh aku ini. Tapi gak apa, namanya rizki ya gak boleh di tolak dong.

Oh, iya balik lagi ya ke cerita masa kehamilanku. Jadi, gaes. Kehamilanku ini aneh, super aneh. Tapi bersyukur juga sih karena aku tak mengalami mual muntah yang hebat. Masih biasa lah. Makan pun tetap jalan, beda dengan kehamilanku yang pertama. Mual hebat dan tak masuk makanan. Tapi yang ini dablek banget. Makan apapun ayo, gak ada pantangan. Yang jadi heran dan selalu memicu kecemburuan si duren yang udah gak duda lagi itu karena sejak awal kehamilan sampai sekarang sudah menginjak minggu ke 20 alias 5 bulan, aku seneng banget liat cowok-cowok cakep. Aku seneng banget nonton drakor ataupun Kpop. Setiap malam sambil nunggu Mas Hatta pulang dari rumah sakit aku selalu menghabiskan waktu menikmati cowok-cowok putih dan mulus itu dilayar kaca.

Kayaknya ini anak cewek deh, makanya centil banget.

Nah, yang membuat mas Hatta geram untuk kesekian kalinya adalah sejak kemarin aku ngotot minta ditemenin makan bareng seseorang, siapa coba? ditemenin Zian doooooong. Sumpah ya, ini bukan maunya Eijaz, tapi maunya si baby bala-bala. Jadi, Mas Hatta gak bisa nolak walaupun kesal dan cemberut tapi tetep menurutinya.

Gak nurut-nurut banget sih sebenernya. Semalam, waktu aku ungkapkan ngidam anehku ini, dia langsung menolak mentah-mentah. Katanya gak rela takut CLBK. Dan reaksiku ngakak aja, masa CLBK. Ya gak mungkin dong, orang aku aja lagi hamil anak dia. Zian juga mana mau sama ibu-ibu hamil kayak gini. Mana sekarang aku gendut banget. Enggaklah. Cinta Eijaz mah udah mentoknya sama dia. ini hanya sekedar keinginan aja yang tiba-tiba muncul. Pengen makan sambil ngobrol bareng sama si kampret, seru kayaknya yah? Makanya aku ungkapkan sama Mas Hatta.

Setelah Eijaz mengeluarkan rayuan maut, ya Mas Hatta kan paling gak bisa kalau Eijaz ngerengek, dia langsung gak tega. Ya kemarin juga sama, dengan rengekan dan rayuan maut akhirnya meskipun dengan berat hati Mas Hatta ijinin Eijaz untuk makan bareng berdua sama Zian, berdua ya. Tanpa dia.

"Janjian jam berapa sama Zian?" tanya mas Hatta sambil mendandani Haziq yang akan dititipkan ke rumah sebelah, alias rumah ibu dan bapak. Aku yang sedang berdandan di depan meja rias menoleh sekilas.

"Jam 1an lah. Pas makan siang aja, kan emang makan siang jam segitu," kataku lalu melanjutkan kegiatanku berdandan.

"Gak usah menor-menor, Bun. Inget kalau ibu hamil itu ga boleh terlalu banyak pakai make up yang banyak mengandung zat kimia, bahaya," aku hanya mencebikkan bibir saja tapi tak menuruti apa kata si duren yang udah gak duda.

Stuck WIth You! (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang