15. Chaos

4.4K 906 176
                                    


HAIIII

HEHEHE

SENENG NGGAK DOUBLE UPDATE?

Kalau seneng, aku pun ikut seneng ^^

Jangan lupa vote dan comment okeee~


***


Chenle sudah siap di posisinya. Saat ini ia dan kudanya berada di paling depan barisan. Pasukan berkuda hitam berjejer rapi di belakangnya.

Tak ada sedikitpun rasa takut. Yang ada Chenle tak sabar untuk menebas dan menghabisi pasukan Moran yang akan datang itu. Pangeran kedua termuda itu duduk tegap di atas kudanya. Mahkota yang aslinya milik Renjun itu berada di atas kepalanya dengan sangat indah, bak sebuah jimat yang bisa membantu Chenle dalam menaklukan musuh.


'You will die in my hands, Moran,' batin Chenle penuh dendam.


Benar saja. Setelah beberapa menit kemudian, munculah pasukan kerajaan Moran dari arah depannya dengan seorang pemimpin di paling depan. Chenle menatap datar gerombolan pasukan berkuda itu. Dilihat dari jumlahnya, sepertinya pasukan dari Athena lebih menang jumlah.

"Tikus-tikus bajingan seperti kalian akan kubunuh dengan sekali tebas," desis Chenle.

"Selamat pagi, Raja Athena!" sapa pemimpin pasukan kerajaan Moran di sana tanpa tahu malu sembari melambaikan tangan. Membuat Chenle harus menahan tawanya.

'Gotcha!'

"Ya, aku adalah Raja Kerajaan Athena," jawab Chenle datar. Tanpa melambaikan tangannya kembali pada pemimpin pasuka Moran di sana. Lebih tepatnya, ia tidak sudi.

"Ah baiklah. Perkenalkan, namaku Jonathan. Panglima perang yang diutus untuk menghancurkan kerajaanmu."

"Ah, salam kenal, Tuan Jonathan. Namaku Calisto. Raja dari Kerajaan Athena ini. Senang bertemu denganmu, Tuan." Chenle tersenyum. "Sungguh sebuah kehormatan anda mau berkunjung ke kerajaanku yang tidak ada apa-apanya ini. Padahal tidak perlu repot-repot, Tuan. Apalagi sampai membawa rombongan. Yang di mana terlihat seperti rombogan sirkus yang diisi dengan badut-badut."

Pasukan Moran sontak terkejut mendengar kalimat menusuk Chenle. Di antara pasukan musuh itu, beberapa prajurit sudah berwajah masam. Terlihat sekali mereka tersinggung dengan kalimat Chenle. Ya masa bodoh, pikir Chenle tidak peduli.

'Di mana Jeno dan Rajh? Kenapa aku tidak meliohat mereka?' batinnya.

"Baiklah cukup basa-basinya. Ayo kita mulai perang ini!" ucap Jonathan.

"Tunggu!" Chenle mengangkat tangannya, menahan sejenak pasukan Moran yang sudah bersiap akan maju. "Tidak adil jika kau dan aku yang bertarung, Tuan." Chenle menyeringai pada Jonathan. "Kau hanya Panglima perang bukan? Maka levelmu sangat jauh di bawah aku yang seorang raja. Kau harus melawan sesama Panglima perang, Tuan Jonathan."

Jonathan tertawa meremehkan. Ia merasa tertantang.

"Baik baik! Aku terima tantanganmu, Raja Calisto! Kalau begitu mana Panglima perang kalian?!" seru Jonathan dengan angkuh.

Chenle kembali memasang seringainya. Ia menarik napas dalam, lalu...

"JENO! RAJH! KELUAR SEKARANG!"


GRRRAWWWR!!!


THE SIX PRINCES [SUDAH TERBIT] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang