4. Dinner

12K 1.6K 294
                                    


Don't forget to vote and comments!


***


[Calista's POV]


Saat ini aku sedang bersiap untuk makan malam bersama keluarga Kerajaan. Beberapa pelayan dan kepala pelayan Istana mondar-mandir untuk mempersiapkanku. Dari mulai gaun, tata rias wajah, rambut hingga sepatu mereka persiapkan untukku. Rasanya benar-benar dimanja. Apakah ini rasanya menjadi seorang Putri? Segala hal bisa kau dapatkan. Kehormatan, kecantikan, harta, dan Pangeran. Rasanya seperti di manjakan seperti bayi, padahal umur sudah dewasa. Tak pernah aku membayangkan bagaimana rasanya menjadi Putri kerajaan. Hingga saat ini, aku tahu bagaimana rasanya.


Tok! Tok! Tok!


Aku menengok kearah pintu yang terketuk. Seorang pelayan pergi membuka pintu itu. Ah, ternyata itu Pangeran Renjun. Pelayan yang membuka pintu tadi membungkuk pada Pangeran itu.

"Selamat sore, Pangeran Revian. Ada yang bisa saya bantu?"

"Dimana lady Calista? Apa sudah siap?" tanya Pangeran Renjun.

"Sudah, Pangeran Muda. Lady Calista sebentar lagi akan ke ruang makan," jawab pelayan dengan sopan.

"Baik. Tolong percepat, ya. Ayahanda Raja dan Ibunda Ratu sudah menunggu." lalu Pangeran Renjun kembali menutup pintu dan pergi.

Aku menghela napas panjang. Rasanya gugup sekali. Jantungku daritadi berdegup kencang tak karuan. Aku tak pernah memikirkan sama sekali tentang hal ini. Berhadapan dengan Raja dan Ratu, yang dimana mereka akan jadi calon mertuaku. Astaga aku takut terlihat seperti orang bodoh nanti.

"Apakah lady haus? Mau saya bawakan teh?" tanya salah satu pelayan padaku.

Aku tersenyum tipis dan menggeleng. "Tidak usah, terimakasih. Aku hanya gugup, mungkin?"

Pelayan itu terkekeh. "Tak perlu gugup, lady. Raja dan Ratu pasti akan terpesona dengan mu. Kau cantik, lady." pelayan itu mengambil sepasang sepatu putih dan memakaikan nya padaku. Wow, sepatu ini adalah sepatu ala abad ke-17 di Inggris.

"Nah, lady sudah siap. Mari, saya antar ke ruang makan utama Istana."

Aku berdiri dan bercermin melihat penampilanku. Senyum merekah di bibirku. Ternyata aku cantik juga, ya?


***


Aku mengagumi ruang makan utama Istana ini. Benar-benar megah dan luas! Aku serasa berada di kisah negeri dongeng. Beberapa pelayan dan juru masak kerajaan terlihat masih mondar mandir mempersiapkan makanan diatas meja makan.

"Lady Calista! Akhirnya kau datang. Mari duduk."

Aku menatap pria yang sedang duduk di kursi sana memanggilku. Dia memakai mahkota di kepalanya dan bajunya terlihat sangat mewah dan rumit.

Oh, Tuhan! Dia pasti Sang Raja!

Aku buru-buru membungkuk hormat pada Sang Raja. "S-selamat sore, Yang Mulia. Maaf membuat anda menunggu lama," ucapku dengan sangat bersalah. Aku merutuki diriku sendiri dalam hati. Bagaimana bisa aku terlambat di pertemuan pertamaku dengan calon mertuaku!?

THE SIX PRINCES [SUDAH TERBIT] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang