Don't forget to vote and comment! ^^
Karena itulah yang bikin Cece semangat nulis.
Happy reading!
***
"Ah, aku sangat lelah!"
Jeno berbaring terlentang di lantai. Ia adalah yang pertama masuk ke ruangan berkumpul dengan saudara-saudaranya itu. Hari ini memang sangat melelahkan. Belum pernah ia selelah ini setelah ada acara kerajaan.
RAWR!
"Argh, Rajh! Turun! Kau berat sekali astaga!"
Jeno menepuk-nepuk tubuh besar harimaunya itu, memerintah menyingkir dari tubuhnya. Namun harimau besar itu tidak menuruti kata Tuannya. Ia terus mengusak kepalanya dengan manja pada wajah Jeno sembari sesekali menjilat wajah Jeno.
"Rajh! Astaga kau benar-benar tidak tau diri!"
Dengan sekuat tenaga Jeno mendorong tubuh kucing besar itu. Kalian bayangkan saja, Rajh adalah spesies harimau yang langka. Rajh berasal asli dari Arab, dan rasnya adalah harimau yang memiliki tubuh tinggi dan besar bukan main. Ketika Rajh berjalan disamping Jeno pun tingginya hampir sepantar pinggul Jeno.
"Dimana mereka? Kenapa lama sekali," gerutu Jeno.
Rajh mengaung, dan kembali mendekati Jeno. Jeno terkekeh, sebenarnya ia tahu betul harimaunya itu ingin dimanja. Tapi masalahnya Rajh suka tak tahu situasi. Badannya sangat besar dan Jeno selalu kesakitan ketika Rajh menimpa tubuhnya.
"Rajh, apa kau tidak merindukan Shira, hm?" tanya Jeno. Harimau itu berhenti bergerak, seolah mengerti dan terkejut mendengar pertanyaan Jeno.
"Astaga... Aku sangat merindukan harimau putihku itu. Kau juga pasti rindu padanya bukan, Rajh?" ucap Jeno sembatri menyentil kepala Rajh. Rajh mengaung lagi, namun raungannya kali ini terdengar sedih.
Jeno menepuk pelan kepala harimaunya itu. "Besok Shira akan pulang kesini. Kita sambut dia, ya?"
Mendengar itu, Rajh langsung menerjang Jeno. Menjilati wajah majikannya itu dengan semangat.
"Aw, boy! Kenapa kau bersemangat sekali? Kau benar-benar rindu Shira ya?"
Shira adalah harimau putih betina Jeno. Shira dan Rajh sama-sama dibesarkan oleh Jeno sejak Jeno kecil. Sejak dua harimau itu masih kecil, Jeno sudah merawat mereka dengan baik. Saat itu, semua keluarga Kerajaan sedang berkunjung ke Kerajaan Sultan di Arab. Lalu Jeno melihat Shira dan Rajh yang tersesat di halaman Kerajaan Sultan. Semenjak itulah, Jeno memelihara dua harimau itu.
Namun, ketika Jeno berumur 16 tahun, Shira diminta kembali oleh pihak Kerajaan Arab. Jeno tentunya tidak rela. Ia terlalu takut jika Shira akan diperlakukan buruk. Tapi pada akhirnya Jeno mengalah dan membiarkan Shira pulang ke kerajaan Arab untuk beberapa tahun. Jeno bahkan sampai menangis ketika ulang tahun ke-18 tahunnya. Ia menangis karena merasa ada yang kurang, tidak ada satu lagi harimau kesayangannya.
"Shira pasti sudah menjadi harimau dewasa, Rajh. Dia pasti sudah menjadi harimau betina yang gagah. Ah, aku tidak sabar melihatnya kembali," ujar Jeno. "Aku jadi teringat dulu ketika kalian masih kecil. Kau dan Shira suka bermain bersama di kamarku. Kalian menggigit karpet sutraku sampai rusak. Kalian juga suka berlarian diatas kasurku," Jeno tertawa mengingat masa kecil kedua harimaunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIX PRINCES [SUDAH TERBIT] ✅
Fanfiction[TAMAT] [READY STOCK DI SHOPEE IEG_STORE] [SERI 2: THE SIX PRINCES 2] Kisah Calista yang terbangun di Istana Kerajaan Athena dan menjadi pengantin salah satu Pangeran muda di sana. Kisah yang melibatkan perang, cinta, kasih sayang antar saudara, pe...