Setelah Itu

1.4K 96 0
                                    

Oneshot JaemRen

Setelah Itu

Main Cast:

Huang Renjun

Na Jaemin

And any others

Sorry for typos and happy reading!

🍑

Apabila dihitung, ini adalah tahun ke enam kami. Sungguh, aromanya masih tercium. Bayangan yang selalu ada di sisiku juga masih sama. Tapi apakah rasa ini masihkah sama?

Tempat ini tak banyak berubah semenjak aku datang kemari. Saat masuk, aku bisa melihat sofa yang dapat digunakan untuk langsung merebahkan tubuh kalau aku lelah seharian beraktivitas. Di depannya terdapat tv yang sering menemaniku waktu aku ketiduran karena menunggu kamu pulang. Ada meja kecil di bawah tv yang menyimpan beberapa kaset film di sana. Sekarang meja kecil itu sudah tertimpa debu dan tidak ada lagi yang peduli.

Di sudut ruangan, tepatnya dekat dengan pintu kaca, ada meja bufet beserta laci-laci yang melengkapinya. Di atas meja tersebut tersusun rapi beragam hiasan meja berwarna putih, miniatur Moomin dan Ryan, serta foto-foto kenangan masa lalu yang sengaja aku cetak dan pajang di sana. Ada tanaman kaktus dengan pot warna putih juga dan sekarang kaktus itu sudah mengering.

Rak buku yang berbentuk kotak-kotak besar menjadi sebuah sekat antara ruang tamu dengan dapur sekaligus ruang makan. Rak buku itu tak lebih adalah koleksi buku-buku kita, mulai komik hingga novel dewasa yang sering membuatku berfantasi liar. Lagi-lagi ada tanaman kaktus yang menempati satu bagian rak itu, bedanya kaktus itu masih berusaha untuk bertahan hidup. Di balik rak tersebut ada meja kecil dengan dua kursi yang saling berhadapan. Tempat yang sering kita gunakan untuk sarapan bersama di pagi hari, juga salah satu tempat untuk bermesraan. Bergeser sedikit terdapat kompor tanam dan teman-temannya. Di atas kompor terpasang lemari dinding. Biasanya aku menyimpan makanan instan atau makanan kalengan di situ, tapi mungkin makanan itu sudah kadaluwarsa semuanya.

Di sebelah kulkas terdapat kamar mandi kecil. Jika kita terburu-buru akibat bangun kesiangan, biasanya kamu yang mengalah untuk mandi di sini dan membiarkan aku menggunakan kamar mandi satunya. Ada sabun cair dengan aroma buah peach yang segar. Bau kesukaanmu. Sayangnya sabun itu sudah sedikit mengeras dan tidak ada tekstur cairnya lagi. Tidak jauh beda nasibnya dengan pasta gigi mint yang menjadi favoritku, dia juga sama mengerasnya.

Kembali di ruang tamu, sebuah pintu kaca yang tertutup kain warna pastel yang lembut. Sinar masuk dari bias kaca itu. Pintu kaca itu bisa dibuka dan terdapat balkon kecil. Ada kursi santai yang terbuat dari kayu dan meja kecil di luarnya. Biasanya saat sore atau malam kita sering menghabiskan waktu berdua di balkon. Sering kali kita juga membawa makanan ke sini sambil menikmati udara malam khas perkotaan. Lagi dan lagi ada pot tanaman kaktus di tengah-tengah meja kecil itu, hanya saja tanamannya sudah hilang, sisa tanahnya yang mengering. Sama seperti warna cat kursi dan meja kayu yang mulai pudar karena efek dari pergantian musim.

Masuk kembali ke dalam ruangan tv, di mana ada pintu yang memisahkan dengan ruangan lainnya. Ruangan yang terdapat sebuah kasur empuk berbalut kain putih membungkusnya. Ada pula meja nakas di sebelah tempat tidur itu. Di atasnya ada lampu tidur dan pot tanaman kaktus lagi. Di sisi kanan tempat tidur terdapat jendela dua pasang yang juga tertutup dengan kain pastel sama seperti di ruang tv. Di samping jendela, ada meja rias yang terisi parfum, body care, dan skin care yang sebagian besar adalah milikku. Walaupun terkadang kamu juga memakainya kalau sedang ingin. Lalu ada kamar mandi utama di sisi kiri dari tempat tidur. Kamar mandi dengan bathtub, tempat kesenanganku untuk melepas penat dan membuatku sering tertidur jika tidak kamu ingatkan untuk segera menyudahinya. Tak lupa ada lemari pakaian yang mana pintunya dapat dibuka dengan cara digeser di sebelah dekat pintu kamar mandi. Sebagian besar isi lemari ini adalah pakaianmu karena kamu yang amat suka akan mode gaya. Tapi sekarang hanya ada beberapa potong pakaian saja yang tersimpan di dalamnya.

Antologi: Jaemin & RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang