Jangan lupa untuk vote dan komen!☺ Biar aku semangat untuk update hehe!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••••
"Bunda duduk dulu aja aku mau panggil Amaira dulu ya." Ardan berjalan ke kasir untuk menanyakan Amaira.
"Mbak, Amaira nya ada?" Ucap Ardan.
"Ada pak di atas." Jawab Faira menatap Ardan.
"Tolong panggilkan." Balas Ardan kepada Faira.
Buset dah datar amat. Batin Faira
"Mbak Ira, dicariin Pak Ardan di bawah." Ucap Faira kepada Amaira.
"Oh iya Fa, makasih ya." Amaira berjalan sambil menggendong Arka untuk menemui Ardan.
••••••
"Ayo, bunda saya sudah menunggu." Ardan berjalan di depan Amaira.
"Bun, nih Amaira nya sama Arka." Ucap Ardan.
Bunda Ardan menatap Amaira dan beralih ke Arka "Halo Amaira, saya Kayara Genendra. Bunda Ardan."
"Saya Amaira Savannah tan." Amaira mengulurkan tangannya untuk bersalaman kepada bunda Ardan.
"Terima kasih ya Amaira kamu sudah mau merawat cucu saya. Boleh saya gendong?" Bunda Ardan menatap sang cucu yang juga sedang menatapnya.
"Oh ya silahkan." Dengan rasa senangnya Kayara menerima Arka ke tangannya.
"Kalo saya boleh tau umur Arka berapa ya?" Tanya Amaira.
"3 bulan lagi sudah mau 2 tahun Ra." Jawab Kayara.
"Ardan kok kamu diam aja sih! Ngobrol dong kebiasaan banget sih diam mulu. Nih Arka aja senang digendong bunda. Kamu ga mau gendong anak mu?" Omel bunda kepada Ardan.
"Hmm." Balas Ardan dengan malas.
Kemudian sang bunda asik mengobrol dengan Amaira, menanyakan bagaimana keseharian Arka saat bersama Amaira.
"Ga kerasa ya sudah sore, saya pamit pulang dulu ya Amaira kapan kapan kita bisa ngobrol bareng lagi atau ga kamu datang saja ke rumah tante kalo kamu kangen Arka ya. Ayo Ardan kita pulang. Assalamu'alaikum." Pamit Kayara dengan senyumannya yang sedari tadi tak luntur karena bisa membawa Arka kembali.
"Iya tante, Wa'alaikumsalam." Balas Amaira.
Amaira pov
Huft, aku sendirian lagi deh nanti di rumah. Semoga kita bisa ketemu lagi ya Arka anak bunda. Ucap ku dalam hati.
"Mbak Ira, aku pulang dulu ya semuanya udha beres. Mbak Ira mau nginep di cafe?" Ucap Faira membuat Amaira tersadar dari lamunannya.
Aku terkejut ketika semua pegawai ku sudah banyak yang pulang. "Eh aku sampe ga sadar kalo udah pada pulang. Ga kok aku ga nginep, kamu mau bareng Fa?"
"Aku dijemput mbak sama ayahku. Aku duluan ya mbak, Assalamu'alaikum." Pamit Faira
"Wa'alaikumsalam."
"Kok aku jadi ga rela gini sih. Itu kan emang udah jadi hak mereka buat bawa pulang Arka." Keluh Amaira.
Ya semenjak Arka dibawa pulang bunda Ardan Amaira merasa kesepian padahal sebelum bertemu Arka kehidupannya memang sepi tapi tak sesepi ini.
Entah kenapa ia selalu kepikiran Arka, apakah disana dia sudah makan? Apakah disana dia menangis?
Amaira sangat merindukan Arka. Semenjak Arka dibawa pulang oleh bunda Ardan, ia menjadi sering melamun dan tidak fokus ketika bekerja.
"Aku ga boleh gini ya ampun, ayo Amaira fokus. Pasti Arka disana sangat senang karena bisa selalu bersama dengan kakek,nenek,dan ayahnya." Ucap Amaira lalu ia kembali bekerja membantu pegawainya. Hari ini cafenya sangat ramai.
TBC
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai! Hai! Haloo!! Gimana nih chapter ini? Semoga kalian suka dan ga bosen ya sama ceritaku. Thank you sudah baca sampai sini. See you di next chapter!!❤🙏🤗