07

973 125 156
                                    

-WELCOME-

Jangan lupa untuk vote dan komen ya!🤗

Jangan lupa untuk vote dan komen ya!🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••••••

"Mom, Aira pulang dulu ya sebelum Arka bangun. Nanti baju mommy Aira balikin kalo kesini lagi." Setelah sarapan, ia memutuskan untuk langsung ke café karena tadi saat ingin sarapan mendapat pesan dari Faira yang mengatakan bahwa café-nya sudah buka.

"Duh kamu kayak sama siapa aja sih, mommy malah senang tau. Kamu mirip sama sahabat mommy dulu, tapi dia udah ga tinggal lagi di Indonesia karena ada problem." Ucap Kayara sambil ngusap kepala Amaira.

Amaira mengulurkan tangannya dan diciumnya tangan Kayara. "Assalamu'alaikun Mom, nanti aku kesini lagi ya. Dah."

"Wa'alaikumsalam. Hati - hati Aira!" Kayara melambaikan tangannya seraya tersenyum pada mobil yang dibawa Amaira.

"Arka bangun yuk mandi." Ucap Kayara.

"Ntal." (Ntar)

"Sekarang ya, oma bilangin ayah loh kalo Arka ga mau diajak mandi."

Mendengar omanya menyebut ayahnya, Arka langsung membuka matanya.

"Ngan" (Jangan).

Arka masih belum menyadari bahwa bundanya sudah pulang.

"Nih oma suapin." Ucap Kayara.

"Nda na?" Arka sedari tadi menatap sekitarnya bingung kenapa bundanya belum muncul juga.

"Oh bunda lagi kerja. Sini mam dulu dong, nanti oma kasih tau bunda kalo Arka sudah makan." Ucap Kayara dengan tenang agar Arka tak menangis.

"Napa Nda inggal Al gi, hiks hiks. Nda ong , Nda ong, Al malah. Ma ndak lalang Nda. Hiks hiks.. Ndaaa, napa ndak lang Al cih. Pi Nda ental cini gi kan?" (Kenapa bunda ninggal Ar lagi, Bunda bohong, bunda bohong. Oma nggak larang bunda. Bunda kenapa nggak bilang Ar sih. Tapi bunda entar kesini lagi kan).

"Iyaa pasti nanti bunda kesini kok. Udahan ya nangisnya, inget ga kemarin bunda bilang kalo Arka kayak gini bikin bunda sedih. Sekarang makan lagi ya oma suapin, aaaaa."

Malamnya, Arka tak berhenti menangis karena bundanya belum datang juga. Sudah berkali kali omanya membujuk Arka, tetapi kali ini sudah tak mempan lagi. Ardan juga belum pulang.

"Ayah pulang Ar, kamu dimana." Teriak Ardan yang berjalan ke kamar anaknya.

Ceklek

AmairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang