09.

912 108 193
                                    

-WELCOME-

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,
Aku akan rajin update kalo kalian vote dan komen🤗🙂.

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,Aku akan rajin update kalo kalian vote dan komen🤗🙂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••••


Amaira mengeluarkan mainan yang berada di box, "Iyaa biar Arka betah disini, yuk pilih Arka mau main yang mana,"

Arka terlihat senang sekali memainkan mainan yang ada di hadapannya. Amaira menemaninya sambil memperhatikan Arka bermain takut jika ada yang membahayakan Arka.

Tok! Tok! Tok!

Amaira tahu siapa yang mengetuk pintu kamarnya pun berucap, "Masuk aja gak dikunci kok,"

"Wah Arka asyik ya mainnya, main apa tuh?" tanya Savira kepada Arka. Ia tak menyangka Amaira bisa sesayang ini kepada Arka.

"Mandi sana Ra biar Arka Mamah yang jagain," Savira menyuruh Amaira mandi karena ini pun sudah sore. Anaknya itu jika sudah asyik pasti akan lupa apakah ia sudah makan, mandi, dll. Savira selalu memperingati Amaira kalau mandi diusahakan sore tidak malam hari.

"Iya Mah,"

"Arka," panggil Amaira sambil mengelus kepala Arka dengan rasa sayangnya.

"Napa Nda?" Arka yang dipanggil pun mendongakan kepalanya menatap Amaira.

"Bunda mandi dulu ya sayang, Arka sama nenek dulu ya,"

"Ote Nda" (oke Nda)

Setelah mendapat persetujuan dari Arka, Amaira langsung berdiri melangkah ke kamar mandi.

Savira masih tak habis pikir dengan ibu kandung Arka yang lebih memilih pekerjaannya dibandingkan mengurus anaknya, bisa-bisanya Arka yang menggemaskan dan pintar ini ditaruh dipinggir jalan.

"Arka yuk ke bawah pasti Papa nungguin Arka tau di bawah tidak ada temannya," Savira mengajak Arka ke ruang tamu. Karena setelah Ardan menemani Samuel bermain catur, ia hanya duduk saja di sofa ruang tamu.

"Nda tal itut tan?" tanya Arka. Agh menggemaskan sekali Arka ini, ia bahkan terlihat takut sekali jika bundanya pergi meninggalkannya.

Savira yang ditanyakan seperti itu terkekeh pelan, "Iya dong kan bunda belum selesai mandi nanti kalau sudah pasti nyusul kok ke bawah,"

"Ndong ya," (gendong ya).

Arka merentangkan tangannya untuk digendong, "Iya yuk sini nenek gendong,"

"Tuh liat Papa kamu lagi ngapain ya?"

"Ndak au alka," (nggak tau Arka).

Savira berjalan ke arah Ardan yang sedang memainkan ponselnya.

"Pa!" panggil Arka.

Ardan yang dipanggil menolehkan kepalanya, "Sini Arka sama Papa saja, kasian nenek Arka kan berat ya nek,"

Arka yang seolah mengerti apa yang diucapkan Papanya pun bertanya, "Maca?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AmairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang