-WELCOME-
Jangan lupa untuk vote dan komen!🤗
••••••••Tiga bulan kemudian.....
Sudah tiga bulan berlalu semenjak Arka dibawa pulang oleh bunda Ardan, Amaira bahkan menjadi sering melamun dan kurang fokus ketika sedang bekerja. Bahkan ketika ia jaga kasir ada pelanggan yang menegurnya.
"Mbak Ira kayaknya mesti istirahat dulu deh, aku ga tega liat mbak Ira begini terus." Ucap Faira yang sedari tadi memerhatikan Amaira yang terkadang tatapannya kosong, kadang melamun.
"Aish kamu ngagetin aku aja sih." Ucap Amaira yang terkejut.
"Mbak gamau cerita sama aku?" Tanya Faira.
"Pikiranku ga tenang Fa, aku kepikiran Arka terus. Terkadang sampai kebawa mimpi huft." Ucap Amaira sesekali mendengus pelan.
"Apa aku ke rumah Ardan aja ya buat ketemu Arka?" Tanyanya.
"Iya lebih baik kesana aja, lagian kan mereka juga pasti nerima mbak kan kalo mbak mau ke sana. Sekarang mending mbak ke rumah Pak Ardan aja." Jawab Faira
"Aku kabarin Ardan dulu deh takutnya Arka ga ada di rumah." Ucap Amaira.
"Semangat mbak Ira!!" Ucap Faira dengan senyumannya.
"Makasih ya Fa." Amaira segera membuka ponselnya untuk menanyakan Ardan apakah Arka ada.
Pak Ardan
Assalamu'alaikum.
Arka ada di rumah ga ya pak?
Wa'alaikumsalam. AdaOk.
(Read)
Amaira merasa kesal karena lagi lagi pesannya hanya dibaca, " Emang dasar bapak bapak sombong amat ga dibales. "Bunyi ponsel berdering membuat Amaira dengan perasaan setengah kesal mengangkatnya.
" Iya halo, ada apa? "
" Wa'alaikumsalam. OH GITU YA KAMU UDAH GA BUTUH MAMA LAGI? KALO DITELFON NYAUTNYA GA SOPAN BANGET SIH! "
Amaira mendengus sebal, ternyata yang menelponnya itu mama nya. " Astagfirullah, aku kira bukan mamah, hehe maaf mah. "
"Mamah sama papamu mau kesana bulan depan, mamah ga sabar deh mau ketemu kamu sama Arka."
"Mah, aku kan udah bilang kalo Arka dibawa pulang sama neneknya. Jadi dia udah ga sama aku lagi sekarang. Emang mama ga kangen aku apa?" Amaira menahan diri untuk tak terisak.