Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_____________________________________________ MAAF YA SISTERS ONLINE GUE MAU IZIN ISTIRAHAT DULU UM,SUMPAH LAGI GA DI KONDISI BAIK-BAIK AJA HEHE.
jari tangan gue pas banget di jempol ke pelintir sakit bgt susah buat ngetik mian yaa.
Terus juga keluarga gue baru aja ada yg meninggal,jadi maaf ya gue izin bentar kok nanti balik lagi hehe.
Gomawo sisters online 💜💜💜
_____________________________________________ Seokjin dengan telaten dan penuh ke hati-hatian mengelap tubuh lemah jungkook yg tengah berbaring diranjang dengan berbagai alat menempel ditubuhnya.
Mengusapkan tisu basah pada kulit pucat jungkook sudah sebulan jungkook yg koma dan enggan membuka kedua matanya.
"Bangunlah jungkook kau tidak merindukan bayi kita um? ".
Memakaikan kembali baju jungkook dengan hati-hati,membuang tisu basah bekas yg Seokjin gunakannya untuk membersihkan tubuh jungkook.
Cup.
Mengecup kening jungkook dengan lembut bunyi pintu yg dibuka membuat Seokjin mengalihkan pandangannya.
Cklek.
Para saudara beda ibunya telah datang bersama dengan bayi mungil mereka yg menggunakan hoodie kini dengan berbentuk telinga kelinci dikupluknya terlebih dengan warna merah muda yg begitu menggemaskan.
"Aigo siapa yg mendandani bayiku menjadi se menggemaskan ini eoh.. Dengan papa sayang... ".
Seokjin mengambil bayinya didalam gendongan taehyung membuat taehyung mendengus dan menghampiri yg lain menuju jungkook berbaring.
" Hei apa kabar jungkook Seokjin tidak menjahatimu kan? ".
Jimin mengecup punggung tangan jungkook, Seokjin mendengus dan menatap jimin tajam.
"Aigo mulut mu park pendek jimin ingin ku jatuhkan dari lantai 5 hah".
Terdengar tawa ringan dari bayi mungilnya membuat amarah Seokjin menguar dan mencium bertubi-tubi wajah mungil bayinya.
" Aigo baby senang papa jinnie memarahi papa pendek mu um gemasnya astaga.. ".
Para pangeran lain terkekeh hati mereka menghangat mendengar tawa riang bayi mungilnya.
" Bahkan baby mirip sekali dengan kelinci uh... ".
HoSeok menggegam jari mungil bayinya dengan lembut,para pangeran yg lain bermain-main dengan bayi mungilnya.
Pedih sebenarnya karena bayi mungilnya setelah lahir tidak mendapatan kehangatan dari ibunya.
NamJoon menempuk bahu taehyung menggeleng dengan pelan mereka setuju jika berhadapan dengan bayi mungilnya harus terlihat ceria agar bayinya tidak merasakan kesepian karena tidak adanya sangat ibu yg sedang berjuang.
Taehyung tersenyum kecil dan membuat wajahnya menjadi konyol yg dia lakukan hanya untuk putra manisnya.
"Aigo baby usiamu baru memasuki satu bulan mengapa pipi sudah sebesar ini eoh".
Mereka tersenyum senang karena mendengar tawa ceria dari bayinya yg begitu menggemaskan.
" Ambilkan susu di dalam tas baby yoon seperti baby lapar.. ".
Yoongi mengangguk dan mengambil tas yg berisikan keperluan bayi mungil mereka.popok baju ganti dan beberapa botol susu.
" Ini jin".
Seokjin mengambil susu yg diberikan yoongi dan memasukkannya kedalam mulut mungil bayinya yg langsung meminum dengan lahap.
NamJoon menepuk-nepuk pantat mungil bayinya dengan pelan agar bayinya nyaman dan tertidur.
Para papa muda itu tersenyum kecil saat bayi mereka telah tertidur dengan lelap.
"Baby tidak akan nyaman jika tidur didalam gendongan lebih baik letakan disamping jungkook saja".
Seokjin mengangguk mendengar ucapan Yoongi berjalan menuju jungkook dan menaruh bayi mungilnya tepat disamping jungkook.
Keduanya begitu menggemaskan terlebih dengan bayi mungilnya yg mengusal mendekati jungkook.
" Aigo baby... ".
Para pangeran terkekeh dengan pelan,jimin menepuk-nepuk pantat mungil bayinya menggantikan NamJoon.
~ Entah berapa lamanya jungkook begitu senang berada ditempat ini bersama dengan ibunya tapi ada sesuatu yg mengganjal di hatinya seperti merasakan begitu kehilangan akan sesuatu.
Tapi jungkook tahu dirinya telah kehilangan hal apa,selalu mendengarkan suara-suara beberapa lelaki yg memanggil namanya hampir setiap hari.
Terlebih dengan tawa riang dari bayi yg begitu menyejukan dan menyesakan karena jungkook tidak mengetahui suara itu berasal dari mana.
Maka yg jungkook lakukan adalah mendengarkan suara itu dengan perasaan membingungkan.
"Apa yg pikirkan sayang".
Usapan lembut di kepalanya membuat jungkook mendongak dan menatap wajah cantik ibunya.
" Tidak ada bu aku hanya bingung berbagai suara selalu memanggil namaku.. ".
Sang ibu tersenyum kecil sembari terus mengusap kepala jungkook dengan sayang.
" Itulah mereka yg mencintaimu dan sedang menunggu kedatangan mu jungkook".
Jungkook mengeryitkan dahinya bingung.
"Mereka? Tapi bukankah yg mencintaiku hanya ibu,aku ingin disini dengan mu ibu.. ".
Sang ibu menggeleng dengan pelan tidak menghentikan usapannya pada kepala jungkook.
" Saat ini kau hanya kebingungan jungkook mereka menanti mu apa kau ingin melihat seorang bayi yg ditinggalkan Sang ibu besar tanpa adanya sosok ibu disampingnya um.. ".
Tiba-tiba terdapat gambaran besar di awan beberapa lelaki dengan seorang bayi yg sedang tertawa dengan riang,tanpa sadar jungkook tersenyum karena mendengar tawa itu.
" Nak kau akan memahami segalanya jika mau berjuang untuk kedua kali um.. Suatu hari ibu akan selalu menunggu mu jungkook ibu menyayangi mu".
Jungkook terkejut saat Sang ibu pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak.
Berbagai suara tawa dan berbagai macam memanggil namanya membuat jungkook menutup telinganya.
