1. Berjalan

435 29 0
                                    

"Eh New, lo beneran jadian sama Jane anak kedokteran itu ya?" Celetuk Off. Mulailah pagimu dengan membicarakan orang kalo kata Gun.

"Iya, emang kenapa?"

"Gapapa sih, cuma bukannya si Jane itu dulu naksir Tay ya?"

"Wah, gue gatau deh. Kalaupun suka sama Tay ya gapapa, kan itu dulu." Jawab New sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas selempang berukuran sedang berwarna hitam dengan gambar ikan-ikan kecil di sekitarnya.

"Yah, hati-hati aja sih New. Lo tau kan gue seganteng apa, gue gamau ya kita jadi berantem karena cewe lo naksir lagi sama gue." Itu Tay, memang tukang memancing keributan.

"Heh moncong lele, semua orang disini juga tau kalo gue lebih ganteng daripada lo" Hancur sudah mood New pagi ini.

"Lo tuh ya, baik sama semua orang kecuali gue, kenapa sih New?"

New memdorong kaca kecil milik Gun ke muka Tay, berharap Tay sadar betapa kalah jauh tingkat tampannya itu dibandingkan New.

"Nih lo tanya sama ni kaca, siapa yang lebih ganteng? Gue apa lo?"

Tay cuma bengong, kaget temennya bisa sebego ini, dan yang lebih ngagetin adalah Tay lebih bego. Iya, dia ngikutin apa yang New bilang terus nanya sama kaca itu.

"Wahai kaca, siapakah yang lebih tampan? New rakyat jelata? Atau aku pangeran istana?"

ctak!

Karena tak tahan dengan kebodohan Tay, New meletakkan kaca itu ke meja kantin dengan kasar dan meninggalkan Tay diikuti Off dan Gun yang sedari tadi diam saja melihat mereka adu mulut.

"Heh!! Tungguin Gue!" Teriak Tay lalu pergi menyusul teman-temannya.

Dalam perjalanan menuju kelas, TayNew dan OffGun berpisah di toilet dekat kantin mengingat jurusan mereka yang berbeda. Off pergi dengan Gun karena gedung fakultas mereka berdekatan, berbeda dengan TayNew yang memang satu fakultas dan satu jurusan.

Tay dan New berjalan menuju kelas sambil berbincang tentang film yang mereka tonton semalam.

"Iya hahahaha, kalo kemarin gue ga buru-buru ganti, udah abis kita dimarahin Bunda" Ucap New sambil tertawa keras.

Kemarin malam mereka sedang menonton film 18+ di kamar Tay, kalau saja New tidak mendengar langkah kaki seseorang yang ternyata Bundanya Tay, mereka bisa habis dijadikan umpan hiu oleh Bundanya Tay.

"Lagian lo sih ngajakin gue yang macem-macem mulu"

"Loh, kalo lo gamau ya gausah diturutin dong!"

"Nanti kalo gue tolak lo ngamuk terus mukulin gue deh, aduhh thank you next deh New"

"Masa lo lemah banget sih? Lo tiap weekend workout bareng gue ya!"

"Workout bapak lo minion! Yang ada gue-"

Belum selesai menguapkan emosinya, omongan Tay dipotong oleh gadis mungil yang sekarang berdiri di depan mereka berdua.

"Hai New"

"Eh, hai Jane? Kok ada disini? Ngapain?"

"Hehe gapapa kok New, cuma mau ngasih ini," gadis itu menyodorkan paper bag kecil yang isinya kotak makan.

"Dimakan ya New, aku bangun pagi banget soalnya buat nyiapin ini" ucap Jane sambil tersenyum malu.

"Wahh, serius?? Okedeh pasti aku makan nanti!"

"Eh, ada Tay juga ya? Hai Tay."

Sapa Jane kepada Tay, namun Tay diam tak menjawab, air mukanya berubah menjadi tak enak untuk dipandang.

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang