4. Movie

145 20 4
                                    

Mereka sudah selesai membeli tiket, Tay dan New masuk lebih dulu ke ruangan sambil menunggu Off dan Gun yang sedang membeli popcorn, sekalian ingin ke toilet kata Gun.

Tay dan New sudah duduk di tempatnya, New duduk tepat di sebelah Tay. Penontonnya tidak terlalu ramai karena masih terlalu dini untuk menonton film seperti 'itu' bukan? Bayangkan saja, sekarang masih jam 7 malam dan mereka sudah menonton film dengan genre seperti ini?!

"Lo dari jam berapa sama pacar lo disini? Terus kalian ngapain aja?" Tay memecah keheningan

"Dari jam setengah 4 kayaknya deh, terus disini cuma makan sebentar sisanya nemenin dia belanja. Kok lo nanya-nanya sih?"

"Julit banget lo nanya aja gaboleh."

"Ihh lo tuh yang julit, gue juga cuma nanya tuh." New menekuk wajahnya sebal karena Tay selalu bisa membalikkan omongannya.

"Terus selama berjam-jam nungguin dia belanja, apa aja yang dia beli?" Tay bertanya lagi.

"Dia cuma beli dress satu sama kaos main dua, stress ga lo?"

Tay menertawakan penderitaan New. "Hahahhaaha persis Bunda gue banget kalo lagi belanja."

New ikut tersenyum kecil melihat Tay tertawa. "Emang ya emak-emak tuh, Mami gue juga ngomongnya cuma mau beli wortel sama kentang doang, balik-balik satu gerobak sayur sama abangnya dibawa ke rumah"

Tay memegangi perutnya yang sakit karena tertawa mendengar cerita New. "Aduhh gue cape ketawa, emak-emak tuh kenapa sih kayak gitu? Besok-besok gue mau tutupin mata Bunda gue aja kalo lagi belanja biar gak tergoda sama barang lain."

Setelah itu mereka asik tertawa dengan candaan mereka sampai akhirnya Off dan Gun datang membawa 2 popcorn besar, 3 cola dan 1 air putih.

Gun menyodorkan satu cola dan satu air putih. "Nih minuman kalian."

Tay langsung mengambil cola untuk dirinya dan air putih untuk New.

"Kok gue air putih sih? Kan gue juga mau cola kayak kalian." New protes merasa tidak terima minumannya didiskriminasi seperti ini.

"Lo baru makan nasi sekali kan hari ini? Jangan minum cola, air putih aja. Kalo mau cola minta punya gue aja." Sanggah Tay.

"Ah, tapi kan kalo minta punya lo gabisa banyak-banyak. Tayyyy gue mau cola jugaaa." New membujuk Tay dengan merengek.

Gun benar-benar lelah dengan semua ini. "Ish bacot ya anak babon ini."

New langsung terdiam mendengar omongan Gun, ciut dia. Tay dan Off tertawa kecil melihat kelakuan Gun dan New.

Film pun dimulai, scene pembukaan adalah sekumpulan orang yang sedang rapat dengan wajah serius.

Tay, New, Off, dan Gun menonton dengan serius.

Sampailah pada adegan yang di tunggu-tunggu oleh Off. Yap benar sekali pemirsa, bagian slebew slebewnya.

Suasana ikut menegang, aura di antara empat bersahabat itu menjadi canggung sekali.

Off yang tadinya bersandar dengan nyaman, tiba-tiba mengeratkan pegangannya pada sandaran tangan di kursi yang ia duduki.

Gun yang tadinya relax menahan napasnya ketika layar menampakkan dua manusia tanpa busana.

Tay yang sejak awal tidak merasakan apa-apa, berubah menjadi super duper canggung. Tidak, bukan karena layar yang menunjukkan dua manusia tanpa busana itu. Tapi karena suara kecipak-kecipak di belakangnya...dan karena New meremat tangannya dengan kuat.

New meremat tangan Tay dan bergerak gelisah, ia tak bisa diam dan selalu berganti posisi setiap detiknya.

Tay yang bingung karena New gelisah akhirnya berbisik kepada New. "New, lo kenapa?"

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang