5. Mi Casa

140 20 2
                                    

Warning  ya guys, ini sedikit 17+ TAYNEW GAK SLEBEW SLEBEW HEH WKWKWK bahasanya aja sedikit vulgar, jadi maaf ya kalo nggak nyaman.

...........

Sepanjang perjalanan menuju kosan, ia tak berhenti beganti posisi setiap saat. Tay ikut gelisah menatap New yang sedang menahan sesuatu.

"Tay cepetan, sakit banget sumpah deh."

"Iya sabar yaa, sedikit lagi sampe."

Sesampainya mereka di parkiran, Tay keluar lebih dulu dari mobil untuk membukakan pintu New dan memberinya jaket untuk menutupi tendanya.

Langkah New patah-patah, ia berusaha sekuat mungkin untuk tetap berjalan normal namun tak bisa, terlalu sakit.

Akhirnya New berhasil sampai di kamarnya dengan bantuan Tay tentunya.

"Tay, makasih ya kamu udah nganterin aku."

"Kayak baru pertama kali aja sih New."

New hanya menjawab dengan desis kesakitan.

"Tay...kamu beneran gak bisa bantuin aku? Ini sakit banget Tay, aku bener-bener gak tahan."

"Ehm..i-intinya kamu harus puasin diri kamu sendiri New."

New paham memuaskan diri macam apa yang Tay maksud. Tapi New benar-benar tidak pernah melakukan itu, ini kali pertama New merasakan seperti ini dalam keadaan sadar, biasanya hanya dalam mimpi atau kita sebut mimpi basah.

"Nanti aku coba deh, udah sekarang kamu pulang sana, besok kita ada kelas pagi."

"Kamu gak mau aku temenin?"

"Enggak Tay gapapa, kamu balik aja, nanti pagi aku samper kamu ke kamar ya."

"Yaudah deh, sekalian bikinin sarapan ya Hin, roti di kamar aku abis soalnya."

"Iya besok aku bawain."

"Yaudah aku pulang yaa, bersih-bersih terus langsung tidur ya."

"Tay tunggu dulu."

Tay yang hendak pulang berhenti karena New memanggilnya. "Kenapa Hin?"

"I need my support system." Ucap New sambil merentangkan tangannya.

"Kayak bayi aja lo." Sindir Tay namun tetap masuk ke pelukan sahabatnya itu.

New menyenderkan kepalanya di bahu Tay dan mengeratkan tangannya pada punggung Tay. Nyaman sekali rasanya bersandar pada rumah mu.

Tay membalas pelukan New, satu tangannya meraup pinggang New agar semakin dekat dengan dirinya dan satunya lagi mengusap kepala New sambil sesekali mencium rambut atau kening New. Dada Tay berdetak cepat dan New merasakannya, namun ia tidak protes atau merasa tidak nyaman. Ia sangat nyaman dengan semua itu.

Semua yang Tay miliki adalah semua yang New butuhkan, begitu pula sebaliknya.

Setelah keduanya merasa cukup, New melepaskan pelukannya lebih dulu.

"Aku pulang ya New, kamu cepet-cepet tidur biar itunya turun."

"Ishh! Jangan diomongin ah, aku malu tau!"

"Lagian lo alay banget kayak gapernah ngaceng aja."

"Ya pernah! Tapi pas gue mimpi basah doang, mana gue tau kalo ngaceng dalam keadaan sadar bentukannya kayak gini."

"Deh deh, cape gue ama lo. Dah gue balik yee."

"Iyaa hati-hati ya Tay."

"Siap bos, bye Newww."

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang