15. Explain It

86 9 0
                                    

Tay overthinking, banget. Rasa ngantuk udah dibawa kabur sama overthinking dan anxietynya. Sekarang dia gak takut kalo Newwie di apa-apain orang, tapi dia takut New ngapa-ngapain orang.

Lagi pula, mana ada suara orang kesakitan seperti itu? Tay berpikir keras, apa dia harus menyusul New ke Bali which is super impossible tapi tetap masuk ke pilihan pertama, atau pilihan kedua adalah dia tunggu sampai New kembali ke Jakarta dan baru dia bicarakan semua?

'Kalo gue maksa ke Bali sekarang, kemungkinan terburuknya adalah gue di begal di jalan atau gue dirampok yang ujungnya gue tetep mati. Tapi kalo gak gue susul sekarang, gue tetep mati karena gelisah, gimana nih anjir'

Akhirnya, karena Tay penganut 'Love Yourself' dan dia sangat mencintai tubuhnya yang indah, Tay memutuskan untuk menunggu saja.

Menunggu sambil tidur? Tidak, ia terjaga hingga matahari memaksa masuk ke kamarnya dan alarm di handphonenya berbunyi. Seperti robot yang sudah di atur, secara otomatis Tay melompat dari kasurnya dan langsung mandi. New pulang hari ini dan ia akan sampai di Jakarta sekitar pukul 16.00 sore tepat saat semua kelas Tay selesai.

***

"Tay, muka lo minta di geprek tau ga? Tegang banget lo kayak lagi ospek," sindir Gun saat melihat muka Tay yang tidak ada ekspresi sama sekali.

"Halahhh kemaren aja lo mohon-mohon ditemenin pas dihukum, sekarang udah lepas dari hukuman malah songong. Uler lo," balas Off.

"Eh Sempol, gue gak ngomong sama lo, fuck off. Lo kenapa sih Tay?" Tanya Gun.

"Nungguin Newwie." Ucap Tay singkat.

"Emang New pulang hari ini?" Tanya Off.

"iya."

"Kayak anak perawan ngambek lo jawabnya singkat-singkat, jangan sampe gue jambak ya Tay," engga itu bukan Gun, tapi Off.

"KALIAN TUH DIEM DEH! GUE LAGI KESEL TAU GAK!" Teriak Tay. Off dan Gun seketia membeku karena sepertinya Tay benar-benar marah.

"Yaa sorry, lagian lo kan gak pernah marah kalo New pulkam, ini tiba-tiba lo marah kita jadi bingung," ucap Gun membela diri.

"Udah gue mau pulang," tanpa mengucapkan salam, Tay pergi begitu saja meninggalkan Off dan Gun.

"Gajelas bangsat." Ucap Off.

***

Tay sedang memakai helmnya di parkiran bersiap-siap untuk pulang, dan tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, "Tay."

Tay menengok ke belakang dan ternyata itu New dengan tangan memegang sebuah map cokelat. Ia langsung memutar seluruh badannya ke arah New dan menarik New untuk duduk di kursi penumpang motor besarnya.

"Ayo pulang dan jelasin semuanya," ucap Tay dingin.

New yang kebingungan hanya menurut dan motor Tay pun perlahan berjalan keluar menuju kos-kosan mereka.

Sesampainya mereka berdua di kamar New, Tay langsung mendorong New untuk duduk di kasur.

"Jelasin."

"Jelasin apa?" Tanya New.

"Jelasin semalem lo kenapa di telepon?"

Suasana berubah menjadi dingin dan kelam serta tegang, New mencoba berhati-hati dalam bicaranya dan mencoba untuk tetap tenang walau sebenarnya ia juga takut. "Gue gak kenapa-kenapa, emang lo denger apa?"

"Don't act fool New, lo tau maksud gue apa."

"Well apparently it's privacy thing, i don't think i should tell you and i don't think you should know that," balas New.

"Gue berhak tau, gue sahabat lo New." Suara Tay sedikit meninggi.

"bestfriend doesn't share things like that, fyi."

"Well we are not bestfriend, fyi." Ucap Tay sambil sedikit mengejek di kata "fyi".

"Maksud lo apa? Kita bukan sahabat? Lo yang ngomong kita sahabat kalo lo lupa."

"Silahkan lo pikir sendiri deh," Tay langsung keluar dari kamar New dan pergi ke kamarnya sendiri.

Setelah mendengar bunyi langkah kaki menjauh, New menghela napas lega, sangat lega.

'Gue kudu gimane nih..' Pikir New.

Sedangkan di sisi lainnya, Tay menutup pintu kamarnya dengan penuh emosi dan tak peduli kalau-kalau pintunya hancur.

"Sialan, masih aja gamau ngaku. Jelas-jelas gue denger sendiri suara dia kayak gitu dan dia berharap gue gak curiga? Haha, you wish."

Deep down, Tay sedikit khawatir kalau New benar-benar melakukan hal itu dengan orang lain, tapi Tay tetaplah Tay. Harga diri adalah nomer satu, ia akan mencari cara agar New mengaku dengan sendirinya

...........

Cie, kaget ya WKWKKWK. ngga itu sebenernya ga lucu sih haha.

Oke okee, jadi gini guys. Alesan aku gak nulis ff taynew lagi apasih?

1. Jujur, aku lost interest sama TayNew, bukan karena mereka momentnya gak sebanyak couple lain. I just find something else. Aku lagi tertarik 'banget' sama western akhir2 ini

2. Dengan aku lost interest sama TayNew bukan berarti aku gak percaya mereka real, aku masih berharap mereka akan gopublic

3. Alasan aku sempet berhentiin cerita ini adalah ya yang tadi, aku lost interest sama taynew. Dan aku gak mau lanjutin cerita dimana aku kehilangan ketertarikan sama pemeran utama karena itu bikin aku gak dapet feel untuk ngelanjutin cerita ini.

4. 'trs lo lanjutin cerita ini artinya lo udah find interest lagi sama taynew?' Jujur, enggak. Aku masih blm nemuin ketertarikan lagi sama taynew. Tapi ini tanggung jawab aku, aku yang memulai maka aku yg harus mengakhiri.

so itu guys, jadi aku bener2 minta maaf kalo kayaknya chapter kali ini dan chapter selanjutnya gak seperti chapter2 sebelumnya, dan aku gak bisa janji untuk update setiap minggu. Pokoknya aku update kalo satu chapter udah selesai, mohon pengertian kalian semua ya, terima kasih banyak☺

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang