Reza menatap tajam ke arah Asya yang sedang mengatur belanjaannya di kulkas, asya mengetahui kakaknya menatap nya pun hanya berpura pura seolah tak tau apa apa. setelah menatap asya yang mengabaikannya kini reza mengalihkan pandangannya pada pria di sampingnya yang sedang duduk sambil tersenyum mengejek.
"sampai kapan kau akan menatap seolah ingin membunuhku?"
"ariel, sialan"
"pfftt...aku tak sengaja bertemu dengan asya, dan juga aku ingin ke rumah ini setelah sekian lama tak berkunjung"
Sebenarnya reza tak apa dengan kedatangan ariel, tapi ia tak mau pria itu datang disaat asya sedang bersamanya, karna yang akan terjadi selanjutnya itu sangat menyebalkan.
"kak ariel, kau tau aku sangat merindukanmu" Asya berlari ke arah ariel yang sedang duduk bersama reza di sofa besar, lalu memeluknya erat seolah tak membiarkan ariel pergi.
yah, yang dimaksud "yang akan terjadi selanjutnya" kini memang benar benar terjadi, reza yang melihatnya pun memasang wajah marah dan masangnya, ia tau asya sangat dekat dengan ariel, apalagi dulu sewaktu mereka kecil asya tak ragu ragu membanggakan ariel di depan reza.
"kau sudah berkata hampir puluhan kali asya, aku juga sangat ingin bertemu denganmu, lain kali aku akan mengajakmu ke rumah aunti maya"
"kau mau menginap disini?'
"apa boleh?" ariel menatap reza yang tentu saja siap berkata tidak, ia tak akan membiarkan ariel berada di rumahnya bersama asya.
"ya tentu saja boleh, ia kan kak reza?" asya menatap reza dengan wajah memohonnya, reza yang melihatnya pun luluh, wajah manis asya membuat reza serasa ingin jatuh.
"shit"
"well, bagaimana dengan 3 hari? sepertinya aku bisa"
"SERIUS? OKAY 3 HARI!!!"
"3 HARI? TIDAK, CUKUP 1 MALAM!!" reza segera membantah pembicaraan asya dan ariel
"memangnya kenapa? kak ariel kan cuma ingin tinggal disini, 3 hari itu tidak lama!"
asya yang tak mengerti apa apa hanya diam menatap kesal pada reza, saat melihat tatapan asya pria itu tak tega dan mengiyakan ariel yang akan menetap disini selama 3 hari.
kini reza memasang wajah masangnya kembali, baginya 3 hari itu sama saja dengan 3 tahun. walau reza dekat dengan ariel pria itu tak akan senang jika ariel menetap disini bersama asya.
"kak ariel, kau mau tidur denganku malam ini?"
"APA APAAN-"
"tentu saja, aku akan menemanimu" ariel tersenyum mengejek pada reza yang sedang terduduk lemas seolah olah api keluar dari seluruh tubuhnya dan siap menyerang nya kapan saja.
"Tapi sepertinya aku tidak bisa, karena malam ini aku harus membereskan kamarku. nanti saja tak apa?"
"tak apa..." reza yang mendengar itupun menahan tawanya, sedangkan ariel memasang wajah kesalnya.
"oh iya, temanku akan datang kesini untuk menginap juga"
"siapa?" asya hampir terlonjak kebelakang kalau saja ariel tidak menahannya lalu mendudukkannya di kedua pahanya, bagaimana tidak kedua pria itu berbicara secara bersamaan.
TOK TOK
Segera setelah mendengar ketukan asya berlari ke pintu rumahnya lalu membuka pintu itu, asya tersenyum melihat seseorang didepannya lalu membiarkannya masuk, aylex melangkahkan kakinya ke dalam rumah asya dan melihat tatapan gelap dari kedua pria yang berdiri di depannya.
ariel menatap aylex dan menyadari bahwa remaja didepannya itu memiliki tubuh ramping dan wajah cantik seperti perempuan, ditambah lagi rambut blonde yang dimiliki remaja itu sangat menawan, ariel hampir saja dibuat meleleh saat melihatnya.
"errr, asyaaa" asya yang mendengar panggilan aylex kemudian menghampiri temannya itu dan menyuruhnya duduk di sofa.
reza dan ariel juga duduk bersama sambil menatap aylex dalam diam, reza meras hari harinya ke depan akan sangat panjang. satu beban saja sudah membuatnya kesal setengah mati apalagi ditambah dengan kedatangan aylex membuatnya merasa ingin pergi dari sana.
berbeda dengan ariel, pria itu terus menatap kagum pada aylex, tampang pemuda itu memang seperti wanita. sedangkan aylex merasa kaku ditatap dua mahluk tampan didepannya.
"lex, kau tidur di kamar aunti saja yah?" fyi, dirumah asya hanya ada 3 kamar, dilantai atas kamar asya, dua kamar dibawah milik aunti dan orang tuanya, reza tidur di kamar orang tua asya.
"jadi kau dan kak ariel tak apa kan tidur berdua?"
"aku ingin tidur di kamarmu sya, ayolah"
seolah melihat kesempatan reza menarik asya ke kamarnya lalu meninggalkan aylex dan ariel berdua di sana.
"aylex ken, kau bisa memanggilku aylex. kau siapa paman?"
"ugh, aku masih muda panggil saja ariel"
"okay, aku akan ke kamar. tenang saja di kamar aunti ada bed cover, aku akan memakainya"
"sepertinya malam ini akan menarik" ucap ariel
✎✎✎✎
hayoloh, lo berdua mau ngapain...
duh hyunjin, bisa2 ku lupa genre huaaa cantik pisan euyy
kangen ga sih? maafkan author yang sangat lama update, yaampun bisa bisa aku malah nge fokusin cerita hyunjin ama taehyung, soalnya aku bakal nambahin bl dicerita ini. wkwk, mungkin ada adegan itu itu nya, jadi yang ga suka hal hal berbau yaoi, bl, shounen ai bisa minggat aja yah...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER (hiatus)
HumorBagaimana rasanya mempunyai kakak laki laki? Bagaimana rasanya dikelilingi para pria tampan? Asya terus bertanya pada dirinya sendiri, bagaimana bisa ia hidup dikelilingi malaikat? Tapi semua tak semudah itu, gadis itu tak munafik. Banyak masa lalu...