˗ˏˋ 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴, 𝗺𝗮𝘁𝘂𝗿𝗲 𝗰𝗼𝗻𝘁𝗲𝗻𝘁 'ˎ˗
Malam yang sangat menyesakkan bagi asya, kini gadis itu bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.
Oke, jika asya bertanya, apa wajar seorang gadis tinggal berdua dengan seorang pria? Yang umur nya saja ia Tak tau.
Sudah jam 12.30, asya mencoba tidur tapi tak bisa, merasa bosan gadis itu pun keluar dari kamarnya.
Suasana rumahnya sekarang sangat gelap, mungkin keponakan aunti nya yang mematikan lampu. Asya bahkan tak tau pria itu tidur dimana.
Ia menuruni tangga perlahan agar tak membuat kebisingan, asya ingin mengambil cemilan dan minuman yang ia buat pagi tadi.
Saat sampai di dapur ia melihat siluet seseorang yang sedang bersandar pada meja dapur membelakangi nya.
Takut itu pencuri asya pun perlahan lahan mengambil pisau yang tergeletak di meja makan.
Menghampiri sosok siluet itu, semakin dekat asya pun mulai mengarahkan pisau nya dari arah belakang.
Saat hendak menyerang nya, sosok itu berbalik dan menangkup tangan asya lalu mengunci pergerakan gadis itu.
"AUNTIIII!!! ADA PENCURI!!"
Kini pisau yang asya pegang pun sudah jatuh akibat tangan orang tadi yang mencekam asya dengan kuat.
"Kau, diamlah!!"
Seakan takut sosok itu melakukan sesuatu yang buruk asya pun mencoba berteriak lagi tapi terlambat karna sosok itu menutup mulut asya dengan tangan nya.
Jika kalian melihat posisi mereka saat ini, ughh sungguh membuat kalian merasa panas, lol.
Asya pun mengernyit bingung, seolah mengenal suara itu, gadis itupun mencoba menoleh ke belakang dan melihat wajah pria tampan yang menatap nya tajam.
"Le-pas-kan!!"
Seolah ingin bermain, pria yang kalian kenal bernama reza itu tak mengindahkan perkataan asya, reza mengambil kain yang terletak di sampingnya lalu mengikat tangan asya ke belakang.
Setelah terikat sempurna, reza pun tersenyum miring. tangannnya mulai berpindah dari mulut asya dan perlahan lahan mengelus punggung asya dan turun ke perut nya.
Asya yang polos pun hanya Diam tak mengerti, merasa tak puas Reza mengangkat kaki kanan Asya ke atas meja yang berada di kanan belakangnya, jadi terlihat asya yang sedikit mengangkang.
Kemudian reza pun mengelus kaki Asya hingga ke arah mahkota asya, melihat ekspresi bingung asya membuat reza kesal, mengapa gadis ini tak ber ekspresi sesuai ekspetasi yang Reza pikirkan.
✎✎✎✎
𝑡ℎ𝑎𝑛𝑘𝑠 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟, 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑡𝑒
𝑠𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑛𝑎𝑦 𝑗𝑜𝑑𝑜ℎ 𝑠𝑒ℎ𝑢𝑛TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER (hiatus)
HumorBagaimana rasanya mempunyai kakak laki laki? Bagaimana rasanya dikelilingi para pria tampan? Asya terus bertanya pada dirinya sendiri, bagaimana bisa ia hidup dikelilingi malaikat? Tapi semua tak semudah itu, gadis itu tak munafik. Banyak masa lalu...