aylex langsung pulang ke rumah setelah mengerjakan project nya dengan asya, butuh waktu yang lama dalam menyelesaikan nya dengan sempurna.
Kini asya sendiri dan terduduk di depan tv tengah malam, entahlah ia bingung melakukan apa lagi.
Ngomong ngomong Asya masih penasaran dengan Reza, sepertinya ia mengenal laki laki itu.
"Ah, album keluarga!" seakan menemukan petunjuk gadis itu beranjak dari duduknya dan langsung masuk ke kamar ayah dan ibunya.
Ia mengotak atik kamar itu, mulai dari membuka semua laci dan lemari. Fyi reza belum pulang, mungkin ia sibuk bekerja.
"Dapat" asya menyungingkan senyumnya, perlahan ia membuka album itu dengan pelan, sedikit demi sedikit lembaran ia buka.
Sampai ke halaman 16 ia melihat dirinya berada di dalam sebuah foto, tapi bersama seorang laki laki.
"Asya dan reza" ia membaca tulisan di foto tersebut, reza? Jadi selama ini laki laki yang ia panggil reza itu adalah kakak nya dulu, asya masih ingat tentu saja. Reza adalah anak angkat auntinya, mereka sangat dekat bahkan asya sempat menyukai kakaknya itu.
"kak reza kerja apa? kenapa ia sangat lama pulang? huftt"
sedikit terkejut tapi asya segera kembali ke depan tv dan mematikannya, ia juga sudah membereskan album album itu. kini tinggal menunggu kakaknya pulang. tepat jam 1 malam asya tak kuat pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
~~
WARNING 18+
Asya menggeliat tak nyaman di tempat tidurnya, badan nya terasa panas. Ada sesuatu yang bergerak liar di bawahnya, tubuhnya seakan terbang merasakan sensasi itu.
"Enghhhh..ssshhhh...a-asya...sse-sedang...mmimpi...kann" Desahan itu keluar sendiri dari bibir ranumnya, bagaimana tidak sesuatu itu mencoba masuk ke dalam liang sempitnya.
"Lebih...dalammm..ughhh...yaa..disitu"
Jari itu mencoba masuk ke dalam liang asya, mengobrak abrik. Mengocoknya dengan sangat kencang.
"Ssshhhh..ahhh....i-ini...ahhhh..percepat..kkumohonnn"
Mendengar hal itu, tangan yang sedari tadi mengocok kemudian berhenti. Membuat sang empunya menahan tawa melihat gadis yang ia sayangi kecewa akibat ulahnya.
Karena merasa belum puas, dia mengambil sesuatu dari dalam saku celananya. Bentuknya kecil seperti telur, tapi kali ini lebih kecil.
Kemudian memasukkannya ke dalam vagina yang basah milik gadisnya, sembari membuka kaki gadis itu untuk mengangkang.
Ia mulai mengatur kecepatan nya kecil.
"I-ini...sangg..sangat....geliiihhh" desah asya, rasanya sangat geli bercampur perih.
"Ouhhhh...sssshhhh....ahhh...ahhh"
"Kau mau aku menambahnya kecepatannya?" bisik seseorang yang sedari tadi memainkannya tepat di telinga asya.
"Kkh-kumohon....per....percepatt"
"Ini menyenangkan!!" lelaki itu menyunggingkan senyumnya.
yahh, seperti dugaan kalian. siapa lagi kalau bukan reza, laki laki itu terkadang tak mau melakukan ini pada adiknya. tapi dilain sisi ia sangat senang mendengar suara asya.
"lagipula gadis ini akan menjadi milikku, jadi...tak apalah kan hanya sekali" ucap reza sambil tersenyum kemudian mengecup dahi asya, mengelus kepalanya dan memeluk gadis itu menyalurkan kehangatan.
"help ambil aja reza, gua rela kok ambil aja" author
ooo0ooo
asya menggeliat dalam tidurnya, sepasang tangan melingkari perutnya. apa ia diculik? ah bukan, dengan pelan asya berbalik ke belakangnya dan melihat ukiran patung yunani berada di belakangnya, canda.
pagi yang sungguh indah, asya kaget melihat reza yang ternyata sangat tampan bila dari dekat. entah bagaimana ia diciptakan, laki laki itu lebih mirip dewa yunani seperti yang dikatakan dalam novel novel.
asya betah melihat wajah tampan reza, cukup lama dan tak sadar wajahnya terlalu dekat dengan wajah reza.
"kau tak bosan memandangiku?" tak lama reza bersuara yang membuat asya segera memalingkan wajahnya dan dengan sigap bangun dari tempat tidur, tapi ini aneh. ia merasakan sesuatu menganjal di vaginanya, dengan pelan ia meraba dan mencabut benda itu.
"AAAA, KAK REZA APA INI?"
~~
hayoloh siapa yang nungguin cerita ini update?
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, YACH ITU CARA READERS MENGAPRESIASI KARYA AUTHOR:^
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER (hiatus)
HumorBagaimana rasanya mempunyai kakak laki laki? Bagaimana rasanya dikelilingi para pria tampan? Asya terus bertanya pada dirinya sendiri, bagaimana bisa ia hidup dikelilingi malaikat? Tapi semua tak semudah itu, gadis itu tak munafik. Banyak masa lalu...