˗ˏˋ 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴, 𝗺𝗮𝘁𝘂𝗿𝗲 𝗰𝗼𝗻𝘁𝗲𝗻𝘁 'ˎ˗
✎✎
Reza hampir saja memasukkan jarinya pada liang kewanitaan asya, tapi seseorang menelponnya dan reza pun terpaksa menghentikan sementara kegiatan mereka, ingat yah cuma sementara. yakali ga dilanjutin
"Aku akan mengurusnya minggu depan, dan ariel kau tau aku tak suka diganggu!!!" ucap reza yang sibuk menelepon di balkon kamar asya.
"Auntie, siapa dia?" Gumam asya pelan dan mengernyit bingung memikirkan siapa sebenarnya orang yang ia panggil kakak itu.
Tak cukup 5 menit reza kembali dan menatap asya yang masih setia dengan keadaannya yang tergantung itu, kemudian reza pun membuka ikatan asya dan membiarkan gadis itu tak ia sentuh.
"A-aku boleh pergi?"
"Sweety, aku tak menyentuhmu bukan berarti hukumannya selesai"
Reza berbaring di tempat tidur asya dan memejamkan matanya, asya yang melihatnya dengan segera mengambil pakaian kemudian kembali ke kamar mandi untuk memakai bajunya.
Saat keluar ia melihat reza yang masih berada di tempat tidurnya, apa kakaknya itu ingin tidur dengannya?
"kak, kau sebenarnya siapa?"
"hmm, apa kau mau aku menjelaskannya?"
"A-apa....boleh?"
"Tentu saja, tapi lebih baik jika kau duduk disini!"
asya melihat reza yang menunjuk pada kedua pahanya, seakan percaya asya pun langsung duduk diantara kedua paha reza dan menghadap pada laki laki itu, ia merasakan sesuatu yang mengganjal di bawah sana.
"Goyangkan pinggulmu!"
"kenapa? bukankah kau mau menjelaskan siapa dirimu? kak reza, apa ini?" Reza tercekat saat asya memegang adik kecilnya dengan tangan mungilnya itu.
"Asya, siapa yang mengajarimu?"
"Mengajari apa?"
"mengapa kau tau bagaimana cara memegangnya?" Tanya reza pada asya yang semakin bingung.
"ah aku tau namanya, bukankah ini namanya pe-" ucapan asya terpotong saat reza langsung memasukkan jarinya pada liang kewanitaan asya.
"siapa yang mengajarimu?"
"bu-bukan...ahhh"
reza menggerakkan jarinya semakin dalam, "Siapa?" tanya reza ulang sambil tetap menggerakkan jarinya, tanpa sadar asya sedikit menggoyangkan pinggulnya.
"Asya!!! KAU? Siapa yang mengajarimu menggoyangkan pinggul?"
"tidak, aku aku hanya mencobanya saja!!" ucap asya sambil memalingkan wajahnya.
"Awas saja jika kau macam macam, kupastikan kau mendesah dibawahku sampai pagi!"
"Om, aku ini sudah besar!" asya menjulurkan lidahnya mengejek reza
"Apa? Om?"
Dengan cepat reza mengocok kewanitaan asya, hingga asya ingin berteriak tetapi reza membukamnya.
"ahhh....ah-ahh....kkak...ahhh"
reza berhenti saat asya akan mencapai puncaknya, ia tersenyum puas mengerjai adiknya ini.
"kenapa berhenti?"
reza melongo melihat tingkah asya, gadis itu tak polos seperti yang ia lihat dulu.
"Asya, kau memang harus diberi hukuman!!!"
dengan sedikit mendorong asya, reza pun pergi dari kamar gadis itu dan meninggalkannya sendiri, reza merasa gadisnya itu tak sepolos dulu, ah perlu kalian ketahui reza tak suka gadis yang agresif, ia lebih memilih gadis polos.
"Bukan berarti aku hanya mencintai fisiknya!!!"
✎✎✎✎
Thanks udah mampir, jangan lupa voment🥢TBC
asya itu sebenarnya adalah author loh, xixi
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER (hiatus)
HumorBagaimana rasanya mempunyai kakak laki laki? Bagaimana rasanya dikelilingi para pria tampan? Asya terus bertanya pada dirinya sendiri, bagaimana bisa ia hidup dikelilingi malaikat? Tapi semua tak semudah itu, gadis itu tak munafik. Banyak masa lalu...